7.Sahabat Cewe

63 23 0
                                    

Setelah beberapa menit untuk bisa menghabiskan makanan dengan rakus.Satu persatu teman yang berada disatu tempat meja bersama argha dan sasya mulai menghilang.pertama Rio Dan leo yang meninggalkan ke tiga sahabatnya itu Karena dia tidak terlalu suka dengan keramaian kantin Dan suara bisingnya jadi Rio memilih untuk pergi dari kantin menuju kelasnya lagi pula Ada ulangan juga dikelasnya.Sedangkan Amel memilih Untuk belajar Karena Ada ulangan dadakan setiap pertemuan bersama pak Retno,ntahlah ulangan pak Retno selalu Nggak jelas.

"WOY...Gue cabut kekelas dulu ya!!Jangan kangen!jangan rindu"ucap Raka berpamitan .

"YAUDAH SONOH PERGI!!SIAPA LAGI YANG MAU NYARIIN LOH..OGAH"argha menebarkan senyum sinis.

"Sial" Raka menggaruk garukan kepalanya Dan raka langsung beranjak meninggalkan argha Dan sasya ditempat.

"Eehhhh..Lo mau kemana" ucap argha kepada sasya yang mau beranjak pergi.

"Kekelaslah"

"Tunggu Tunggu gue ikut"argha langsung berjalan menyamai Arah langkah kaki sasya.

Ditengah tengah perjalanan menuju kelas keduanya saling terdiam tidak Ada satu atau dua kata yang keluar Dari mulut mereka sedangkan Argha menengok kearah sasya beberapa kali.

"Cantik"Batin Argha. sambil melebarkan senyuman kearah sasya.

"Kenapa Lo?senyum senyum gitu?kesambet lo?WOY..WOY..WOY...ISS WOY COWO ANEH"teriakan sasya menyadarkan argha.

"Apa si?"ucap argha polos Dan memalingkan wajah Dengan Tatapan matanya kini bergerak tidak menentu.

"Lo Liatin apaan"tatapan tajam sasya diberikan ke argha.Dia menatap muka argha seperti orang jijik.

"Hmm.hmm..mmm"

"Bisu lo!! DASAR ANEH"sasya langsung berjalan meninggalkan argha yang berjalan lelet seperti siput.

Tapp

Tangan Sasya di pegang dari belakang.Kini sasya terhenti dan dia menengok kebelakang dengan tatapan heran kepada cowo itu.

"Lo mau Nggak Jadi sahabat cewe gue"ucap Argha Halus Dan serius.

"___"tatapan kedua mata sasya membulat,Sasya tidak menyangka.

"Woyy!Lo gpp"sambil mengipas ngipaskan tangannya kewajah sasya.sedangkan tangan kanan argha masih memegang jemari sasya.

"Gpp"kini Sasya tersadar.

"Lo mau jadi sahabat cewe Gue?" Sekali lagi Argha menanyakan hal yang sama.

Sasya melepaskan tangan kanan argha Lalu berjalan.Argha serontak kaget tangannya Begitu saja dilepaskan padahal belum ada cewe yang menolaknya,Baru Kali ini.Argha berjalan dia tidak mau usaha nya gagal.

"Sya Lo mau Gak"kini nafas argha mulai tidak beraturan diaberlari kecil menyusul sasya.

"SYAAA"

"Syaaaa"

"Sasya"

"Mmmh"Satu kata terdengar dari mulut cewe itu.

Unsere Schritte Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang