Maaf tadi ada kesalahan:)
.
.Seorang guru tengah menatap ke arah murid-muridnya dengan tatapan serius. Ia membuka suaranya dengan wajah datar.
"Lusa sekolah kita akan mengadakan acara perkemahan untuk kelas 10 dan 11. Siswa siswi yang tidak berhalangan diwajibkan untuk mengikutinya" ucap guru tersebut.
"Kita akan berkemah di hutan Obelia. Perjalanan ke sana kita akan menggunakan mobil bus, satu bus digunakan untuk murid satu kelas. Untuk teman sebangkunya kalian bebas memilih" sambungnya.
Siswa siswi yang ada di kelas itu mendengarkan dengan seksama.
"Pembagian kelompok dan teman satu tendanya akan diumumkan di mading sekolah. Ada yang ingin ditanyakan?"
Seluruh siswa siswi menggelengkan kepalanya bersamaan.
"Baiklah. Kalian boleh istirahat setelah bel berbunyi, Ibu mau rapat" ucap guru itu dan meninggalkan kelas.
Tak lama kemudian bel berbunyi pertanda jam istirahat.
Siswa siswi berhamburan keluar kelas."Mau ke kantin?" tanya Lucas kepada Athanasia.
Athanasia mengangguk dan menggandeng tangan Lucas tanpa sadar. Rona merah tipis menghiasi wajah pemuda itu.
"Hei, kau ini kenapa sih pegang tangan seenaknya" ucap Lucas.
"Dasar rewel. Cuma pegang tangan juga" ucap Athanasia tanpa melepas pegangan tangannya. Lucas hanya bisa pasrah.
Mereka duduk di salah satu meja kantin. Athanasia mengeluarkan kotak bekalnya yang berisi kue coklat dan cookies.
Lucas memesan lemon tea kepada pelayang kantinnya.
Lucas melirik Athanasia yang sedang membuka kotak bekalnya "Kau bawa apa?".
"Cookies dan kue coklat. Kau mau?" tawar Athanasia.
Lucas mengambil sekeping cookies dan memakannya.
"Gila. Ini kok enak sekali, nanti kalau kau datang ke sekolah jangan lupa bawa lagi ya" ucap Lucas sembari mengunyah cookies di mulutnya.
Athanasia terkekeh geli melihat mulut Lucas yang kini dipenuhi oleh cookies yang dibawanya.
Mereka mengobrol ringan sambil sesekali memakan makanan yang ada.
"Katanya bakal ada kakak kelas pindahan dari Arlanta loh" ucap Athanasia.
"Siapa?" Tanya Lucas dengan wajah datar sembari melahap cookies. Sepertinya pemuda itu tidak tertarik dengan topik pembicaraan ini.
"Entahlah. Tapi orang-orang bilang kakak kelas itu pintar dan tampan, dia berasal dari keluarga Alphaeus" ucap Athanasia.
"Aku lebih pintar dan tampan kali" ucap Lucas dengan bangga.
"Tapi katanya dia memiliki otak yang sangat jenius. Dia meraih beberapa piala dan medali atas prestasinya." Ucap Athanasia.
"Walau begitu tetap saja aku lebih unggul"
'kepercayaan diri macam apa itu' batin Athanasia.
Gadis itu memilih untuk bungkam daripada melanjutkan pembicaraan yang hanya akan menguras tenaganya.
Sebentar lagi bel masuk kelas akan berbunyi. Masih ada waktu sekitar 10 menit lagi sebelum bel masuk.
"Lucas, kita ke mading sekolah dulu yuk" ajak Athanasia.
Lucas mengangguk dan mereka berdua beranjak dari duduknya menuju ke mading sekolah untuk melihat pengumuman kemah.
KAMU SEDANG MEMBACA
Secret Of The Heart [Suddenly I Became a Princess]
Fanfic[COMPLETED]✓ Ini adalah fanfiction!! Athanasia dan Lucas sudah bersahabat sejak bangku Sekolah Dasar. Dan kini di usia mereka yang ke-16 tahun, mereka saling memiliki rasa namun tak berani mengungkapkannya. Di balik semua itu, ada seorang gadis mani...