13. Keterlaluan🍁

1.8K 222 105
                                    

Hari ini adalah hari kedua Lucas tidak masuk sekolah.

Athanasia mulai merasakan perasaan aneh dalam dirinya.

Rindu mungkin?

Ya! Tentu saja dia merindukan sahabat sekaligus lelaki yang dicintainya.

Padahal Lucas baru pergi dua hari. Tapi rasanya seperti dua tahun tidak bertemu.

Apalagi akhir akhir ini Athanasia mengalami kejadian-kejadian tidak menyenangkan. Pelakunya pun belum diketahui.

Athanasia menghela napas panjang. Gadis itu berharap pelakunya segera ditemukan.

Athanasia memandang kosong ke arah gelas berisikan jus apel di hadapannya.

"Athi" suara lembut gadis bersurai coklat memasuki indra pendengarannya.

Athanasia menoleh ke sumber suara dengan tatapan malas.

Sekarang ini Athanasia dan Zenith tengah berada di kantin berdua. Mereka duduk saling berhadapan.

"Kau terlihat tidak semangat. Ada apa?" tanya Zenith dengan raut wajah khawatir.

Ah, gadis ini peka sekali.

"Tidak ada apa apa" jawab Athanasia.

Zenith memegang tangan Athanasia, Ia memandang gadis bersurai kuning keemasan itu dengan tatapan lembut dan hangat.

"Aku tau akhir akhir ini kau ada masalah. Kalau kau mau kau bisa cerita padaku, aku akan mendengarkan mu"

Athanasia merasa tersentuh dengan perkataan Zenith. Gadis itu mencoba menenangkannya.

Ternyata masih ada yang peduli dengan keadaan Athanasia.

Athanasia tersenyum lembut ke arah sepupunya itu "Bukan masalah besar kok".

'Oh, jadinya mau yang besar nih. Oke. Akan ku buat masalah ini bertambah besar" batin Zenith.

"Baiklah. Tapi jika kau mau bercerita jangan sungkan sungkan" ucap Zenith sembari tersenyum manis.

Athanasia yang mendengar itu merasa lega. Setidaknya gadis di hadapannya ini mencoba menyemangatinya.

Zenith mengeluarkan HP nya dari sakunya. Ia mencoba memberi pesan kepada kedua rekannya.

Athanasia tetap tenang dan tidak merasa ada yang janggal.

Tanpa disadarinya, seringai tipis menghiasi wajah Zenith.

Tak lama kemudian, muncul dua orang gadis menghampiri mereka.

Mereka adalah rekan Zenith yaitu Davina dan Helen.

Davina datang membawa segelas jus.

"Umm maaf, meja lainnya sudah penuh. Apakah kami boleh bergabung di sini?" tanya Davina dengan wajah sok polosnya.

Athanasia merasa familiar dengan suara Davina. Seperti suara seseorang yang menyiramnya di toilet waktu itu.

Athanasia menepis kecurigaannya dan tersenyum manis kemudian mengangguk ke arah Davina.

Davina pun berjalan lebih dekat. Tetapi Ia tersandung, lebih tepatnya sengaja menyandungkan diri.

Alhasil jus di tangannya tumpah mengenai seragam Athanasia.

"Astaga! Maafkan aku, Sungguh aku tidak sengaja" Davina mencoba membersihkan noda jus di seragam Athanasia.

Athanasia mencoba menenangkan Davina yang terlihat panik "Tak apa. Bukan masalah"

Secret Of The Heart [Suddenly I Became a Princess]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang