Athanasia, Lucas, Luis dan Lulu sudah sampai di pemancingan.
Mereka memilih tempat paling nyaman di pinggir kolam dan mulai memancing.
Di atas mereka ranting-ranting yang dipenuhi dedaunan melindungi mereka dari teriknya sinar matahari.
Lucas bersandar di pohon dekat kolam sembari memegang gagang pancing.
Di sebelahnya seorang gadis bersurai kuning keemasan yang kerap dipanggil Athanasia duduk di atas bangku kecil.
Tak jauh dari mereka ada Luis yang memangku tubuh kecil Lulu.
"Lucas" panggil Athanasia.
Sang pemilik nama menoleh "Bagaimana kalau kita adakan lomba?" tanya Athanasia.
Lucas menaikkan sebelah alisnya "Lomba apa?"
"Lomba untuk menyemangati kita. Kalau aku dapat ikan paling besar, kau harus mengabulkan permintaan ku ataupun sebaliknya"
Lucas menunjukkan smirk andalannya "Oke"
"Kalau aku menang kau harus memberiku coklat. Kalau aku kalah kau mau apa dariku?"
Lucas mengangkat bahunya "Kita lihat saja nanti"
Athanasia hanya mengangguk tak peduli. Ia fokus memperhatikan pancingnya dan berharap mendapat ikan yang paling besar.
Terdengar suara langkah kaki menghampiri mereka. Lulu datang dengan 'sesuatu' di genggaman tangannya.
"Abang, Lulu dapat ikan" ucap Lulu sembari menjulurkan tangannya ke arah Lucas.
"Itu kecebong, Lulu" ucap Lucas.
Athanasia tertawa gemas melihat tingkah laku adik Lucas yang membuatnya ingin mengarunginya.
"Tapi kan uget-uget kayak ikan"
"Buang, dek. Kalau dah besar dia jadi kodok loh"
Lulu refleks melempar kecebong itu ke kolam. Ia memang takut dengan sebangsa kodok atau katak.
Dengan wajah tanpa dosa, Lulu mengusap tangannya yang habis memegang kecebong di pakaian Lucas.
"Heh" Lucas hendak memarahi adiknya namun Lulu sudah berlari menghampiri Luis.
"Dasar anak itu"
"Kayaknya seru kalau punya adik. Jadi pengen punya adik" ucap Athanasia.
Lucas menggeleng cepat "Gak ada seru-serunya. Biar ku jelaskan"
Lucas menarik napas dalam-dalam dan menghembuskan nya secara perlahan "Kalau kita punya adik, kita disuruh menjaga adik kita, apa-apa harus mengalah, dia yang salah kita yang dimarahi, dia nangis kita yang dituduh mengganggunya"
"Bukankah memang begitu tugas seorang kakak?"
"Kau belum merasakan jadi kau takkan tahu"
"Mamaku sudah tidak ada, jadi aku tidak bisa mempunyai adik" Athanasia menundukkan kepalanya.
"Bagaimana dengan ibumu?" tanya Athanasia.
"Dulu saat aku berusia 12 tahun, Ayah dan Ibuku bertengkar kemudian mereka bercerai. Awalnya aku dan Ibuku sering bertukar surat, tapi sekarang ia benar-benar menghilang tanpa kabar"
Angin berhembus sedikit kencang tepat setelah Lucas selesai bicara, menerbangkan beberapa helai rambut mereka berdua.
"Begitu"
Keheningan sempat menyelimuti mereka berdua sampai iris biru berlian milik Athanasia menangkap sosok pemuda bersurai silver yang sangat dikenalinya. Itu adalah mantan kekasih dari sepupunya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Secret Of The Heart [Suddenly I Became a Princess]
Fanfic[COMPLETED]✓ Ini adalah fanfiction!! Athanasia dan Lucas sudah bersahabat sejak bangku Sekolah Dasar. Dan kini di usia mereka yang ke-16 tahun, mereka saling memiliki rasa namun tak berani mengungkapkannya. Di balik semua itu, ada seorang gadis mani...