Ada yang kangen?
Tidak?
Oke:')
.
.Beberapa minggu berlalu. Lucas dipadatkan dengan tugas-tugasnya sebagai ketua OSIS sehingga ia jadi jarang bertemu dengan Athanasia.
Athanasia menghela napas bosan. Gadis ini duduk di bangku taman belakang sekolah, sendirian.
Lucas dipanggil ke ruangan OSIS karena ada rapat perkumpulan OSIS.
Kalau tau akan sesibuk ini, Athanasia pasti tidak akan meminta Lucas untuk jadi ketua OSIS.
Selain karena jarang bertemu, fans Lucas bertambah banyak dan hal itu membuat Athanasia risih.
Bagaimana tidak?
Bayangkan saja pacar kalian dikerumuni gadis-gadis lain. Dimintai tanda tangan, foto bersama, dan lain-lain.
Walau Lucas selalu menolak permintaan para penggemarnya sih.
Tapi tetap saja! Rasanya risih dan membuatmu ingin melempar batu bata ke kepala para gadis gak berakhlak yang padahal sudah tau kalau Lucas mempunyai pacar tapi tetap didekati.
Athanasia bahkan sempat berpikir untuk memotong kaki mereka agar tidak mendekati Lucas.
Tapi ia tak akan melakukannya karena itu tindakan kriminal dan bisa mendapatkan sanksi tegas.
Untuk ke sekian kalinya Athanasia menghela napas. Sebenarnya ia bisa saja bermain dengan yang lainnya karena teman Athanasia sangat banyak, tapi itu tak akan mengobati rasa rindunya pada sang kekasih YANG TIBA-TIBA MUNCUL DI HADAPANNYA TANPA PERINGATAN.
Iris biru berlian Athanasia melebar sempurna, kedua sisi pipinya sudah dihiasi rona merah, jantungnya sedang berkonser di dalam sana.
Wajah mereka hanya berjarak beberapa cm dan Lucas sedikit memiringkan kepalanya.
"Wakh" pundak Athanasia melompat lantaran kaget.
"Lucas bodoh!!"
Lucas terkekeh melihat wajah Athanasia yang sudah mirip seperti kepiting rebus, pemuda itu menarik pelan hidung Athanasia dan menjauhkan wajah mereka.
"Jangan melamun seperti orang kerasukan. Sampai-sampai kau tak menyadari kehadiranku sejak lima menit yang lalu, padahal jelas aku berjalan santai ke arahmu tapi kau tak melihatnya dan menganggap ku seperti upil terbang"
Athanasia mendengus sebal dan mengalihkan pandangannya ke arah lain masih dengan wajah yang sedikit memerah.
Lucas mendudukkan dirinya di samping Athanasia masih dengan senyum menyebalkannya.
Lucas memperhatikan Athanasia yang kembali melamun dan terhanyut dalam pikirannya.
Pemuda itu mendengus, merasa diabaikan padahal setelah rapat OSIS selesai ia buru-buru kemari untuk menghampiri Athanasia yang mungkin kesepian.
Tapi sepertinya keberadaannya tidak dibutuhkan karena gadis itu memilih untuk berkencan dengan pikirannya.
Lucas mengambil beberapa helai rambut Athanasia dan memainkannya. Athanasia tak merasa terganggu sama sekali.
"Hey jelek"
Athanasia menoleh ke arah pemuda itu dengan wajah masam karena dipanggil jelek. Padahal semua orang tahu bahwa Athanasia itu cantik.
"Apa yang kau pikirkan?" tanya Lucas.
"Aku hanya berpikir, semenjak kau jadi ketua OSIS kita jadi jarang bertemu dan banyak gadis yang mendekatimu"
"Apa kau mau aku mengundurkan diri?"
"Ya enggaklah, bodoh! Sudah sejauh ini kau tak boleh mengundurkan diri! Harus menjalankan kewajibanmu!" jawab Athanasia.
Lucas hanya memandang datar Athanasia. Ia mengalihkan pandangannya ke langit biru yang cerah dengan kabut putih berupa awan menghiasi sekitarnya.
Athanasia menyandarkan kepalanya pada pundak Lucas dan memeluk pinggang pemuda itu dari samping.
"Weekend mau jalan-jalan?"
Athanasia sedikit mendongakkan kepalanya menatap wajah pemuda yang kini menatapnya dengan tatapan seperti biasanya.
"Kemana?" tanya Athanasia.
"Kau maunya kemana?" tanya balik Lucas.
Athanasia meletakkan jari telunjuknya di dagu dan memasang pose berpikir "Umm aku ingin ke pemancingan"
"Kau mau memancing?"
"Iya! Aku mau memancing dan ikan hasil tangkapannya kita bakar bersama-sama"
Lucas mengangguk mengerti "Baiklah"
"Ajak Lulu, Ayahmu dan Papaku juga!" ucap Athanasia.
Lucas menaikkan sebelah alisnya "Kenapa? Kita gak jadi berduaan dong?"
"Anggap saja ini acara dua keluarga untuk saling mendekatkan diri agar lebih akrab"
"Yah terserah sih"
•••
Hari ini adalah akhir pekan yang cerah.
Athanasia sudah siap dengan peralatan memancingnya karena ia akan menghabiskan akhir pekannya di pemancingan bersama dengan keluarga Lucas.
Claude tidak bisa ikut karena ada meeting mendadak di perusahaannya.
Alhasil, yang datang ke pemancingan hanya Athanasia, Lucas, Lulu dan Luis.
Athanasia sekarang sedang menunggu keluarga Lucas yang akan menjemputnya.
Beberapa menit kemudian, mobil berwarna hitam berhenti tepat di depan pintu mansion.
Athanasia menghampirinya sembari membawa alat pancingnya. Lucas keluar dari mobil itu dan membantu Athanasia.
Seusai meletakkan alat pancing di bagasi mobil, mereka berdua masuk dan mobil mulai melesat dikendarai oleh Luis.
-Bersambung-
KAMU SEDANG MEMBACA
Secret Of The Heart [Suddenly I Became a Princess]
Fanfic[COMPLETED]✓ Ini adalah fanfiction!! Athanasia dan Lucas sudah bersahabat sejak bangku Sekolah Dasar. Dan kini di usia mereka yang ke-16 tahun, mereka saling memiliki rasa namun tak berani mengungkapkannya. Di balik semua itu, ada seorang gadis mani...