sebelum lanjut ceritanya, author ingin mengucapkan MINAL AIDZIN WALFAIDZIN
MOHON MAAF LAHIR DAN BATHIN kepada readers yang menjalaninya🙏__________________________________
"Taeyong masih mengabaikanmu?" tanya Johnny yang sedang membersihkan luka dilututnya dengan cairan antiseptik.
"yaaaa begitulah, seperti yang kau lihat." Bella memutar malas bola matanya.
"tapi, bagaimana caramu mencederainya seperti itu?" kini Johnny menghentikan kegiatannya, lalu menatap Bella.
"aku ini pemegang sabuk hitam, ya mudahlah bagiku.."
"woooahh.." pria itu terkesima lalu kembali mengobati lutut Bella.
"Aakkhh, pelan John, perih!" seru Bella saat Johnny sengaja menjahilinya dengan menekan lebih kuat lukanya.
"eeeey, tapi kau penyandang sabuk hitam, cengeng sekali!" sindir Johnny tertawa kecil.
Bella hanya menatap malas Johnny yang sedang memakaikan obat merah, lalu menempelkan plaster untuk menutup lukanya.
"sudah.. apa kau kuat berdiri? atau mau ku gendong ala bridal?" goda Johnny.
"aku mampu mematahkan tulang leher loh.. kau berminat mencobanya?" canda Bella.
"wooooh, kyowooooo." Johnny gemash dan mengacak rambut gadis itu.
"YAAK!! Johnny!!!"
Bella baru saja keluar dari kamar Johnny dan hendak mengantarkan barang-barang Taeyong ke kamarnya.
tok.. tok.. tokk
"Taeyong, aku membawakan barang-barangmu!!" seru gadis itu.
tapi tak ada jawaban darinya. akhirnya Bella memutuskan untuk membuka pintu kamarnya pelan, mungkin ia rasa Taeyong sudah tidur. tapi, ia tak mendapati Taeyong dikamarnya.
"Taeyong, kau dimana?" panggilnya panik.
ia lalu mendekati balkon kamar itu, dan tidak mendapati Taeyong disana.
"dimana dia?" Bella bermonolog.
ceklek!
Taeyong baru keluar dari kamar mandi hanya menggunakan handuk pada bagian bawahnya.
"pakai dulu bajumu!" ketus Bella yang kini telah menutupi pandangannya dengan kaos milik Taeyong.
Taeyong meraih kaos yang dipegang Bella, sehingga mata Bella kembali memperhatikan abs tubuh pria itu.
"mengapa kau kesini?" tanya Taeyong sambil mengenakan kaosnya.
"i-ini, aku membawakan koper dan sepatumu." jawab Bella tak mau melirik kearah Taeyong sedikitpun karena malu.
Taeyong berjalan mendekatinya, membuat jantung Bella berdetag kencang.
Taeyong berusaha untuk berjongkok melihat luka di lututnya. Bella terkejut mengapa Taeyong tiba-tiba memperhatikan lukanya?
"kembalilah ke kamarmu, istirahat!" ucap Taeyong yang kini telah berdiri dan menatap gadis itu.
entah kenapa, Bella berdebar menerima tatapan lembut Taeyong.
"yaa, aku keluar sekarang." balasnya pelan.
kini Bella bersender didepan pintu kamar Taeyong.
"waahh, dia bahaya sekali. jantungku mengapa seperti ini?" tuturnya sambil memukul pelan dadanya.
"tunggu dulu! kan aku yang manager, mengapa seenaknya dia mengatur aku? tapi aku malah menurutinya?"
~
BELLA POV
"Jae, daun bawangnya udah?"
"ini nuna..."
"bisakah memanggilku Bella saja? tak cocok aku dipanggil nuna oleh mu!"
"bolehkah?"
"2 tahun bukan jaraknyang jauh. aku lebih nyaman jika seperti itu."
Jaehyun mengangguk mengerti maksud ku.
"Bella."
"good boy!!" balasku sambil mengacungkan jempol padanya.
aku sedang memasak makan malam dengan Jaehyun, karna yang lain masih tidur.
"Jae, apa kesukaan mu dan member yang lain?"
"aku, Johnny hyung dan Mark suka pasta. Yuta, Taeil, Taeyong hyung dan Jungwoo makanan berkuah seperti sup. kalau Haechan dan Doyoung hyung suka masakan tumis." jelasnya.
"okeeee.. sekarang tinggal spagetty mu. kau coba cek sup nya Jae, aku akan ambil bahan lain di kamarku.."
"siap nun..- eh, Bella" jawabnya masih sungkan.
aku lalu meninggalkan nya dan segera bergegas ke kamarku. aku membawa beberapa saos dan bahan masakan lainnya yang sudah ku beli tadi saat diperjalanan menuju villa.
"saos, keju, sosis dan kornet. greeeat!!"
Jaehyun rupanya pandai memasak. dibantu olehnya, meringankan tugasku untuk menyiapkan makan malam.
"bagaimana supnya?"
"sepertinya mereka akan menyukai ini."
aku tersenyum bangga mendengarnya. aku beralih menuju meja dapur untuk menyiapkan bahan-bahan untuk membuat spagetty. aku tak menyadari ada tumpahan minyak dilantai, membuat tubuhku melayang seketika.
"Bella, kau tak apa?" tanya Jaehyun yang kini sudah menangkap pinggangku.
"aku belum sempat bergelut dengan lantai Jae. tolong berdirikan aku." ucapku padanya, tapi ia tak merespon.
"Jaee?" panggilku dan menggoyangkan lengannya.
"ahh iya." jawabnya, kini ia kembali menatapku seperti orang bingung.
"berdirikan aku."
dengan cepat Jaehyun melepaskan tangannya dari pinggangku. telinga serta wajahnya memerah sekarang, dan pandangannya berputar-putar.
"kau sakit? wajahmu memerah hingga ke telinga." tanyaku terkejut.
Jaehyun lalu menepuk pipinya yang memerah.
"a-aku kekamar dulu." ucapnya dan meninggalkanku.
"apa ada yang salah?"
KAMU SEDANG MEMBACA
1. ✔️THE MANAGER - NCT 127
FanfictionKALAU PENASARAN CEK AJA⬆️⬆️⬆️ #1 jungwoo - 7012020 #1 yuta - 25092021 #1 doyoung - 28092021 #5 jaehyun - 14052021