"nunaaa... nuna tunggu!!!" panggil Mark dan berhasil meraih lengan gadis itu.Bella menutupi wajahnya dengan tas yang ia pegang. ia tak mau Mark melihatnya menangis.
"nuna, ayo ikut aku."
tanpa persetujuan Bella, Mark membawanya kesuatu tempat.
sekarang mereka berada di rooftop rumah sakit. tempat yang tenang, hening dan menyejukkan.
"nuna, tenang lah. berhenti menutupi wajahmu, hanya ada aku dan kau disini."
perlahan ia menurunkan tas yang menutupi wajahnya. kini Mark dapat melihat mata gadis itu sudah sembab.
Mark merogoh saku celananya dan mengeluarkan sapu tangan yang selalu ia bawa.
"lap air matamu nuna.."
Bella meraih sapu tangan itu, dan segera mengusap wajahnya.
"nuna, kemarilah.." ajak Mark
mereka mendekat ke arah pagar pembatas. tampak pemandangan menyejukkan dari atap rumah sakit itu.
"nuna.. jangan kau tahan kesedihanmu. kemarilah, aku siap mendengarkannya. aku tahu, nuna juga tak sanggup menahannya sendirian." kini Mark membuka suara dan menatap Bella.
Bella menghela nafasnya kasar lalu memaksa untuk tersenyum didepan Mark.
"thanks Mark. tapi aku baik-baik saja. jangan khawatirkan itu."
"nuna? bisakah kau anggap aku ini adikmu? adik tempatmu mengadu? tempatmu meluapkan seluruh emosimu? nuna, aku sudah menganggap mu kakakku sendiri. bukankah kau juga memintanya? aku siap mendengarkanmu kapanpun kau membutuhkannya."
melihat ketulusan Mark, Bella sungguh tersentuh. kini ia benar-benar meluapkan kesedihannya.
Mark meraih tubuh mungil Bella yang bergetar hebat. Mark memeluknya sambil menepuk pundaknya pelan.
"jangan di tahan lagi..."
Bella benar-benar tak bisa membendung setiap derai air matanya yang keluar. hatinya sangat rapuh.
"Mark, semuanya gara-gara aku! Taeyong sangat membenciku!" ucap gadis itu masih dalam pelukan Mark.
"aku.. hiks.. aku.. hatiku sangat sakit Mark" sambung gadis itu.
Mark tak menjawab apapun, ia memilih mempererat pelukannya dan mengelus lembut rambut gadis itu untuk membuatnya tenang.
sekarang, lega rasanya setelah mengeluarkan semua yang ia rasakan. perlahan Bella melepaskan pelukan Mark, dan Mark paham maksudnya.
"apa nuna sudah tenang sekarang?" tanyanya sambil memegangi kedua bahu gadis itu.
ia mengangguk.
"terimakasih Mark. aku sudah baikan sekarang." jawab gadis itu dan mulai tersenyum.
"syukurlah... sekarang, ayo kita kekantin. nuna belum makan sejak tadi, aku akan menemanimu.."
Bella tersenyum menerima perhatian Mark. gadis itu mendekatinya lalu memeluknya singkat.
"terimakasi Mark, kau sudah membantuku menenangkan diri.." ucapnya, lalu melepaskan pelukannya kembali.
"ayo kita turun. kau kembalilah ke kamar Taeyong, aku akan kekantin sendiri." lanjutnya lagi dan mulai berjalan kearah pintu keluar.
Mark mematung, entah mengapa dadanya berdebar ketika Bella memeluknya. padahal saat ia memeluk Bella, ia tak merasakan debaran seperti ini.
"Mark!" panggil Bella yang kini berdiri cukup jauh darinya.
KAMU SEDANG MEMBACA
1. ✔️THE MANAGER - NCT 127
FanfictionKALAU PENASARAN CEK AJA⬆️⬆️⬆️ #1 jungwoo - 7012020 #1 yuta - 25092021 #1 doyoung - 28092021 #5 jaehyun - 14052021