Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
________________________________
"Bella! mengapa kau tidur disituuuuuu!! bagaimana nanti mereka mengira aku ini cabul?!"
Bella terus-menerus mengutuk dirinya sendiri. ia tengah meratapi kebodohannya dikamar mandi.
"bagaimana aku akan menatap mereka nanti?"
kini ia sudah selesai memakai pakaiannya. Bella berencana untuk keluar mau menyiapkan sarapan. tapi ia hanya jalan bolak-balik didepan pintu.
ia berjalan menghampiri pintu, dan meraih ganggang pintu itu.
"ahh tidak-tidak, pasti mereka akan menertawakanku. astagaa apa yang harus aku lakukan?!"
ia lalu memutar badannya kembali dan menjauh dari pintu.
"tapi, aku hanya menjaganya. lagian aku menager mereka. ya wajar saja jika aku tertidur disana."
ia lalu balik lagi, dan hendak membuka pintu.
"tapi aku tertidur di dadanya, ya Tuhann... selamatkan aku kali ini!" ucapnya dan menutup wajahnya, tak jadi membuka pintu.
"BELLLAAAA!!!!!"
suara Johnny menggema keseluruh sudut villa. Bella yang tadi menutup wajahnyapun terkejut.
"tenang, aku adalah manager mereka."
ia menghirup udara sedalam-dalamnya, lalu memberanikan diri unruk keliar dari kamarnya.
tampak semua member telah berkumpul di meja makan. ia berjalan melewati mereka semua tanpa menatap salah satu dari mereka. Bella tau bahwa ia sedang diperhatikan sejak tadi.
"liat apa!" ucapnya sedikit ketus.
mereka serentak memalingkan wajah ke sembarang arah saat Bella menatap mereka satu per satu.
"Bella, ambilkan cola untukku di kulkas" itu suara Yuta.
Bella tak sengaja menatap empu yang memerintahkannya. entah kenapa Bella langsung mengalihkan arah pandangnya saat bola matanya bertemu dengan netra milik Yuta.
ia diam sejenak, kini wajahnya memerah kembali. member lain yang melihatnya merasa heran.
"Bella?" lamunan Bella buyar saat suara itu memanggilnya lagi.
"aah a-apa? ka-kau mau apa tadi?" jawabnya gelagapan.
"tolong ambilkan cola." ulang Yuta lagi.
"a-ahh oke"
Bella segera menuju kulkas, dan mengambil saos sambal disana. secepatnya ia kembali menghampiri Yuta lagi.
