Chapter 7

34 10 24
                                    


Sky Vanilla Princessa White POV

Aku sedang menaruh barang-barangku di loker, sekarang ini jam bebas ku dan aku berencana untuk menghabiskan jam bebasku di balkon atas yang sepi.

Aku sedang ingin mencari ketenangan ....

"Hey kau! jangan mentang-mentang kau selalu menjadi perhatian Alex dan geng nya kau jadi sombong begitu ya."

Hmm .... sabar, Sky.

Tidak usah dihiraukan. anggap saja angin berlalu.

"Listen to me, you bitch!" seru seseorang sambil menjambak rambutku dan memaksa ku untuk menghadapinya. aku pun membiarkan dia melakukan apapun yang ia suka, aku sedang tidak ingin cari ribut. Belum, maksudnya. jika dia mulai keterlaluan, maka macan dalam diriku akan bangun.

"jangan pikir kau bisa merebut Alex dari ku, ya! kau itu tidak pantas untuk Alex! jangan sok memberontak ke Alex! aku tau kau melakukan itu hanya untuk merebut perhatian Alex dariku!" ucap gadis berambut pirang yang aku yakin palsu.


Ewwww... aku melakukan itu hanya untuk merebut perhatian Alex? menjijikkan.

"Dengar ya, darling. aku tidak peduli dan tidak suka pada Alex jadi kau tenang saja. Calm down bitch "ucapku sarkas .Dia mendelik sebal.

"you are a daughter of bitch!Kau benar-benar murahan! apakah ayah dan ibumu tidak mengajarimu sopan santun?" ucapnya. "Jangan pernah berpikir bahwa kau cocok dengan Alex ya! Alex tidak mungkin menyukaimu! Bukan hanya Alex. Dylan, Xavier, Rafael dan Blake tidak mungkin menyukaimu jadi stop bermimpi! And stop being a bitch!" serunya.


Aku terdiam. bukan , aku bukannya takut .... tapi aku sakit hati .Dia boleh menghinaku semaunya, tapi jangan pernah menghina ibuku, ayahku, dan keluargaku ...

"Ouch .... pernah dengar kalau perkataan itu lebih menyakitkan daripada pukulan?" ucapku dramatis sambil memegang dadaku. si pirang bersedekap angkuh.

"Uw ... apakah whittle Sky si pemberontak mudah tersakiti oleh perkataan? dengar ya .... ucapan dan perkataan tidak akan pernah menyakitiku."ucapnya angkuh . aku tersenyum penuh kemenangan ,jawaban ini yang aku tunggu.aku pun berbalik dan mengambil sebuah kamus dari lokerku, lalu melemparkannya ke muka si pirang.

"Apakah itu sudah bisa membuktikan bahwa perkataan lebih menyakitkan daripada pukulan?" ucapku sarkas sambil tersenyum licik ,lalu aku berjalan menjauh darinya menuju balkon atas.

Aku cukup puas telah melakukan itu pada pirang gila itu, tapi hatiku masih terasa sakit ...

Aku tidak suka jika ada orang yang menghina ayah dan mendiang ibuku ....

Kurasakan air mataku memanas, dan beberapa bulir air mata menetes di pipi. aku menghapusnya dengan kasar lalu membanting pintu balkon dengan kencang.




Dylan Jordan POV

Bruak

Pintu terbanting dan aku mendapati Sky yang berdiri di sana .Matanya merah seperti habis menangis, membuat aku sedikit bingung dan khawatir.

Bingung, karena penasaran kenapa dia menangis dan khawatir karena aku takut ia kenapa-napa.

"Kenapa kau disini?" ucapnya sambil menyandarkan tubuhnya di dinding balkon. aku menyesap rokokku.

"Aku selalu merokok disini." ucapku. Sky menatapku dalam, lalu mengangguk.

SKYTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang