Chapter 9

30 9 36
                                    


Sky Vanilla Princessa White POV


aku berjalan santai di koridor, walaupun banyak mata yang menatapku tapi aku berusaha untuk cuek dan tidak menghiraukan mereka. Palingan juga mereka menatapku terus karena kertas yang aku tempel di mading tadi , mereka pasti berpikir kalau aku lagi cari mati dengan mereka berlima.

Ngomong-ngomong , aku jadi penasaran bagaimana reaksi Alex terhadap ulahku. kira-kira apa ya yang akan ia lakukan untuk membalasku?

"Sky!!!!"

Aku menoleh ke sumber suara dan mendapati Ariana yang terlihat senang sekali hari ini.

"Ada apa hey? kau terlihat senang sekali?" ucapku ketika Ariana berada tepat disebelahku

"Aku memang sedang senang .... karena kemarin tiba-tiba aku mendapat sepeda baru, Sky! katanya aku menang undian! ini pasti berkat dari Tuhan ya?" ucap Ariana . aku tersenyum mendengarnya

"Menang undian?" ucapku menahan tawa. Ariana sangat polos ya .... tapi untung dia tidak tau kalau sepeda itu dari aku.

"Iya ..... jadi, kemarin malam ada seorang pria datang ke rumahku dan memberiku sepeda keluaran terbaru, dia bilang sepeda itu untukku .... pertamanya, tentu saja aku menolaknya. Tapi ternyata dia bilang kalau sepeda itu hasil undian yang kumenangkan .... jadi ya aku harus menerimanya ...." cerita Ariana . pria yang dimaksud Ariana ini pasti Stephen ...

"Memangnya kau sering mengirimkan undian?" tanyaku. Ariana pun mengangguk.

"Iya sih ... aku korban iklan sekali ya?" ucapnya, aku hanya tertawa.

"Tidak juga kok. cuma lebih hati-hati saja, tidak semua undian aman, okey?" ucapku. ia mengangguk setuju.

"Iya juga! sudahlah, kita masuk kelas yuk!" ucap Ariana semangat sambil menggandengku.


*******










Aku berjalan santai menuju kelasku yang selanjutnya. koridor yang aku lewati hari ini sangat sepi dan tidak seramai biasanya, hal ini sedikit mencurigakan, membuatku jadi semakin waspada. apalagi, hari ini aku belum mendapat balasan apa-apa dari Alex, padahal aku yakin betul dia pasti akan membalas perbuatanku. Alex kan seperti itu, dia tidak pernah mau kalah dari siapapun. apalagi dari tadi aku belum melihatnya sama sekali, ini menjadi  semakin mencurigakan, dan menakutkan tentu saja. 

"well well well .... bukankah ini si pemberontak kecil, Sky Nathalia."

Aku membeku mendengar suara itu. Panjang umur juga dia, baru saja aku memikirkan dia tiba-tiba muncul di belakangku. Aku menarik napas dan membalikkan badanku agar bisa berhadapan dengannya. Aku tidak boleh kelihatan takut!

"Hello to you too, Alex ." ucapku sarkas. ia tersenyum licik dan mendekatiku.

"Betapa pintarnya caramu untuk membuatku malu ...."ucapnya, aku memutar mataku.

"Kukira kau tak mempunyai malu kurasa." ucapku sarkas, lagi.

"Kau sassy, aku suka itu." ucapnya sambil menaruh tangannya di daguku, cepat-cepat aku menepisnya.

SKYTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang