Chapter 8

36 9 25
                                    


Sky Vanilla Princessa White POV


aku memegangi pipiku yang baru saja dicium Dylan.

Oh my f**kin giraffe , he kissed me! in the cheeck! I can't believe it ....

Aku tau, mungkin baginya ciuman tadi tidak berarti apa-apa, tapi bagiku itu sangat berarti.

I mean ....

Hey! kau pasti akan sepertiku kan jika orang yang kau suka menciummu?!!!!

Dan lagi .... senyumannya dan ucapannya tadi telah membuatku kembali kuat dan semangat lagi.

Aku pasti akan terus maju , Gotta keep my head held high. for me, and for Dylan.

Sekali lagi, aku memuaskan diri untuk senyum- senyum karena sebentar lagi aku akan menghadapi musuh lagi.






################


Aku berlari kearah kerumunan orang di depan sekolahku, kan aku juga ingin tau kenapa mereka berkerumun disitu ....

Aku berjinjit agar bisa melihat lebih jelas lagi mengingat aku berada di barisan belakang. para mutan raksasa ini tidak mengijinkan aku lewat, anyway ....

Jadi,aku hanya bisa berjinjit dan menyipitkn mata agar bisa melihat lebih jelas kejadian di depan.

Ketika aku bisa melihatnya, seketika itu juga mataku membulat, dan aku langsung menerobos keramaian dan menghampiri Ariana yang menangis histeris .

"Ngapain kalian lihat-lihat? bubar semuanya!" desisku ke penonton. mereka memberiku ejekan, tapi mereka pergi juga.

"Ariana! kau kenapa?!" ucapku panik dan menghampiri Ariana yang menangisi sepedanya yang sudah tidak berbentuk sepeda lagi. ketika ia melihatku ia langsung memelukku dan menangis di pelukanku.

"Me-mereka ..... meru-sak ...... se-peda-ku ....." ucapnya terbata-bata. aku tau betul, ia pasti sedih .... karena sepeda itu hasil kerja kerasnya sendiri, sepeda itu yang selalu mengantarnya sekolah, dan dia harus menabung untuk bisa membeli sepeda itu. tapi kini, sepeda itu rusak. bukankah itu berarti dia harus menabung lagi hanya untuk bisa membeli sepeda?

"Mereka siapa?" ucapku berang. aku sebetulnya sudah tau siapa yang melakukannya, tapi aku hanya ingin memastikannya saja .

"Al-- Alex .... dan geng nya." ucapnya kembali terisak. aku langsung tambah berang.

"Kenapa mereka melakukan itu padamu?" ucapku.

"Al- Alex menyuruhku untuk menjauhimu .... tapi .... aku menolak .... kau teman pertamaku dan aku nyaman bersamamu .... aku tidak mungkin bisa menjauhimu .... " isaknya .aku terharu mendengar ucapannya. gadis ini benar-benar baik dan tulus ....

"Sudah kubilang kan, Ana ... kau tidak usah dekat-dekat aku lagi karena aku tidak ingin kau mendapat masalah ...." ucapku lembut dan mengelus rambutnya.

"But .... i can't .... kau selalu membelaku dan berkorban untukku ... aku juga ingin membelamu .... kau adalah sahabatku .... bukankah itu gunanya sahabat?" isaknya, aku tersenyum dan memeluknya lebih erat lagi.

"Baiklah ..... stop crying, ok? aku akan membalas perbuatan mereka ...." ucapku. Ariana melepas pelukannya dan cepat-cepat menggeleng.

"Please don't ... aku tidak ingin kau semakin digencet oleh mereka."ucapnya. aku tersenyum lebar.

SKYTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang