Chapter 10

36 9 19
                                    


"Sky ... kau tak apa? kenapa kau menangis?" aku menoleh kearah Ariana yang berjongkok di sebelahku, aku pun langsung memeluknya.

"My heart hurt ..." isakku. dia mengusap rambutku pelan untuk menenangkan ku.

"Aku tau perbuatan Alex tadi sangat keterlaluan ... tapi kau kan biasanya tidak menangis seperti ini ...." ucapnya.

"Ini bukan soal Alex! ini tentang Dylan ... a- aku menyukainya dan dia malah mengucapkan perkataan itu padaku .... dia tidak perduli padaku .... dia tidak mempunyai perasaan yang sama padaku ... aku... patah hati ..." isakku lagi.

"oh my Sky ... i'm so sorry ..." ucapnya .

"Don't ,ini bukan salahmu." ucapku sambil melepaskan pelukanku padanya. Aku menghapus air mataku dengan lengan sweeter ku.

"Alex brengsek! Dia merebut ciuman pertamaku! dan dia ... well ... dia membuatku kehilangan Dylan ..." ucapku pelan . Ariana menepuk bahuku.

"Sudahlah ,Sky ... mungkin lebih baik kalau mulai sekarang kau lupakan Dylan ... dan, jangan marah padaku, tapi kurasa Alex menyukaimu."Ucap Ariana.

"Omong kosong." ucapku kesal.

Alex menyukaiku? ewh!

"Habisnya dia sering sekali mengerjaimu, biasanya kalau ada lelaki yang selalu mengerjai dan menggoda perempuan, itu artinya lelaki itu suka dengan perempuan yang ia goda, lelaki itu hanya ingin menarik perhatian di perempuan ..." ucap Ariana ,aku menggelengkan kepalaku.

"Mungkin ada lelaki yang seperti itu. tapi satu yang aku yakini, Alex tidak menyukaiku. ia hanya menjadikan aku mainannya dan hiburannya" ucapku datar.

"Tapi--"

"Sudahlah An, aku tidak ingin membahas ini ... aku ada kelas, ayo kita turun." ucapku, Ariana pun mengikutiku turun dari balkon atas.


*******













"Hey ,Sky!" aku merasakan tubuhku didorong sehingga menabrak dinding. Bukan hanya satu orang yang mendorongku, tapi ada empat orang.

"Apa-apaan nih?" ucapku datar. Tiba-tiba, perempuan yang pernah aku lempari kamus maju dan menamparku. Aku tentu saja memberontak, tapi tanganku di pegangi oleh dua orang.

"Heh! kan sudah ku bilang, jauhi Alex! kau itu mengerti bahasa manusia tidak sih?! Berani mencium Alex juga, dasar perempuan njalang!" teriaknya tepat di wajahku.

"Dengar ya, Alex sendiri yang mendekati aku dan dia sendiri yang menciumku! aku sendiri juga jijik, tau!" teriakku balik. lalu dia kembali menamparku lagi.

"Kau tau tidak sih kau sedang berbicara dengan siapa?! kau itu sedang berbicara dengan Cherry Malcom! yang sopan padaku atau aku bisa membuatmu di kluarkan dari sekolah ini!" teriaknya lagi, aku mendesis dan tertawa mengejek. dia mau mengeluarkan aku? HAHAHA. TIDAK.MUNGKIN.BISA.

"Kenapa kau tertawa? meremehkan Cherry ya?" kini aku merasakan seseorang yang menjambak rambutku.

"Nyolot banget sih jadi orang! dasar gadis miskin kampungan!" dua orang yang memegangi tanganku dengan erat itu pun mulai menendangku. aku menahan rasa sakit ini dan berusaha terlihat kuat.

SKYTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang