Chapter 6

38 9 11
                                    


Sky Vanilla Princessa White POV

aku sedang asyik mengobrol bersama Anastasia, teman kerjaku di toko roti ini.

Anastasia gadis yang baik. Dia juga cantik dan lucu, aku senang bisa berteman dengannya. dan juga,dia ini orangnya enak jika diajak  mengobrol .....

"Kurasa kau harus berhati-hati dengan Alex yang kau ceritakan itu." ucap Anas menanggapi ceritaku. Toko sedang sepi kok jadi tak apalah kalau kami bergosip.

"I know. dia licik." ucapku,Anastasia menggelengkan kepalanya.

"Bukan itu yang kumaksud.... yang kumaksud adalah .... kau harus berhati-hati karena benci dan cinta itu beda tipis" ucapnya, membuatku membelalakan mataku kaget.

"Maksudmu aku bisa saja jatuh cinta padanya, begitu?EWH!" ucapku sambil bergidik jijik.

Ugh ....

Jangan sampai deh .....

"Hey jangan begitu! awas ya kalau kau benar-benar jatuh cinta padanya!"ucap Anastasia sambil mengetuk dahiku tiga kali

"Nas! ucapan adalah doa,sebaiknya kau mengucapkan kata yang baik-baik saja lah."ucapku ngambek.

"Lagipula ... aku tidak tertarik dengan si kepala batu ... aku ... tertariknya pada Dylan." ucapku pelan. Anastasia pun mengangguk tanda mengerti.

"Dylan itu yang menyelamatkanmu ya?" ucap Anastasia. aku menggangguk ,dan teringat kejadian itu lagi dimana dia menyelamatkan aku dari dua lelaki di sekolah.


Ckrek

Pintu toko terbuka, menunjukan bahwa ada pelanggan yang datang. Aku dan Anastasia dengan semangat mengucapkan 'selamat datang', tapi betapa terkejutnya aku ketika mendapati Dylan dan Xavier yang ada di depan kami.

"Ada yang bisa saya bantu?"ucap Anastasia sambil tersenyum ramah. Sedangkan aku diam saja sambil menunduk, dan diam-diam mengamati Dylan yang sedang asyik mengamati kue-kue di etalase.

"Aku mau ambil pesanan ibuku." ucap Xavier sambil tersenyum pada Anastasia, sepertinya belum menyadari keberadaanku. baguslah .

"Apakah anda anak nyonya Merlin?" ucap Anastasia, Xavier mengangguk.

"Tunggu sebentar ya, akan saya ambilkan." ucap Anastasia sambil tersenyum dan masuk kedalam "Bentar ya Sky." tambahnya.Aku mengangguk .

"Sepertinya aku pernah melihatmu ..."gumam Xavier, aku menunduk dan menyembunyikan wajahku.

"Mungkin kau salah orang." Xavier menggeleng, dan kurasa tatapan Dylan yang tadinya di etalase berganti kepadaku.

"Tidak mungkin ... aku yakin pernah melihatmu ... tapi dimana ya?" ucapnya lagi.

"Dia Sky Nathalia." ucap Dylan. entah aku harus senang karena Dylan mengingatku atau sedih karena Xavier jadi tau kalau aku bekerja disini.

"Ah ya! kau si kepala banteng!"seru Xavier senang seperti tidak bersalah. tunggu. dia tadi bilang aku kepala apa? KEPALA BANTENG?!

"Kepala banteng katamu?" ucapku geram, Xavier nyengir sedangkan Dylan hanya menatapku.

"Yeah .... Alex sering menyebutmu dengan sebutan kepala banteng."ucap Xavier. gak keren banget sih sebutannya?

"Maaf menunggu lama. ini pesanan nyonya Merlin, semuanya 20 pounds." ucap Anastasia.

Xavier menyodorkan uangnya sambil tersenyum ramah.

"Ini, ambil saja kembaliannya." ucapnya.

"Terimakasih banyak ,tuan. sampaikan salamku untuk nyonya Merlin." ucap Anastasia manis, dan aku hanya diam saja.

SKYTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang