MARRIED WITH BOYFRIEND [END]

30•Jujur

"Maaf, tapi mau gak mau gue tetep harus pergi"

--

Libur Lebaran sudah usai, saatnya Kayla kembali masuk ke sekolah.

Pagi-pagi sekali Kayla sudah bangun dan ingin turun ke ruang makan untuk sarapan.

"Pagi bi," sapa Kayla halus.

"Pagi non, ini ada nasi goreng sama telur mata sapi buat sarapan"

"Iya bi makasih"

Bi Inah senyum lalu berkata, "Yaudah bibi kedepan ya non, mau nyapu"

"Silahkan bi," ujar Kayla tersenyum tipis.

Kayla pun segera menyantap sarapannya sedikit cepat karena takut terlambat masuk.

--

"Wihh, tambah gendutan ya lo Kay," ejek Ani.

Kayla hanya memutar bola mata malas dan langsung duduk disamping Ana.

"Na, gue duduk sama lo ya," pinta Kayla.

"Tumben lo, biasanya sama Ani"

"Males gue ma dia," goda Kayla.

"Jahat lo Kay"

"Canda woi canda"

"Trus kenapa lo duduk sama Ana? Biasanya sama gue," ucap Ani iri.

"Ya terserah gue lah, masa tiap hari gue harus duduk sama lo, kan hak gue milih tempat duduk"

Ani hanya mencibir kesal lalu melipat kedua tangannya didada, dan beranjak pergi duduk dibangkunya.

"Hai," sapa Ara ketika masuk ke kelas.

"Hai juga ra"

"Gue duduk sama Ani?" tanya Ara.

Kayla dan Ana mengangguk bersamaan. Ara langsung berjalan menuju bangku Ani.

"Hai ni apa kabar?"

"Halo ra, kabar gue baik"

"Kok ditekuk gitu sih mukanya"

"Lagi kesel tu ma Kayla"

"Oalaahh, gue duduk ya"

"Yaelah lo gak usah ijin juga gue ijinin ra ra"

"Hehehehe"

--

Bel istirahat sudah berbunyi, seperti biasa Kayla dan kawan-kawan segera berjalan bersama ke kantin sekolah.

"Mau jajan apa lo kay?" tanya Ana.

"Ntahlah, kayaknya Mie Ayam aja deh"

"Lo ni?"

"Gue pengen soto sapi"

"Kalo lo ra?"

"Gue minum aja deh, belum laper"

Ana hanya manggut-manggut tanda mengerti.

"Kalo lo sendiri makan apa?" tanya Ara kepada Ana.

"Bakso mungkin"

Masing-masing pun segera memesan makanan yang ingin mereka pesan, lalu duduk bersama disalah satu meja kantin.

--

"Yan, itu Kayla dkk bukan sih?" tanya Andi ketika melihat Ana duduk bersama tiga orang temannya dimeja kantin.

"Eh iya ndi"