34•Bergantian

70 22 2
                                    

"Belum puas lo sakitin gue?!"

--

Hari Senin, hari paling menyebalkan bagi seluruh siswa karena mereka harus kembali bersekolah dan pada hari itu juga mereka harus Upacara di lapangan sekolah yang panas.

"Dianter Om Rudi?" tanya Angga ketika Kayla hendak berangkat sekolah.

"Enggak, kata Ayah gue berangkat sendiri dulu soalnya Ayah pusing"

"Mau gue anter?"

"Mmm, boleh"

Angga pun menyiapkan mobil lalu mengantar Kayla ke sekolah dengan selamat.

"Dahh, selamat belajar, fokus biar nilai ujian lo bagus"

"Dih niru kata-kata gue"

"Oh? Niru ya oke deh gue ganti. Fokus belajar, bukan fokus ngliatin cowok lain, hahahaha"

"Bisa aja lo, dah ah gue mau masuk bye"

"Bye, hati-hati!" teriak Angga.

Demikian perbincangan Angga dan Kayla didepan gerbang sekolah. Angga memang suka mengulur waktu agar selalu bisa dengan Kayla.

--

"Pagi Kayy," sapa Ana.

"Pagi juga, Ani mana?"

"Lagi ke toilet"

Kayla ber-oh panjang lalu segera meletakkan tas dibangku Ana. Biarkan Ani bersama Ara agar gantian.

"Eh Kay, dah dateng? Sejak kapan?"

"Baru aja, oiya lo duduk sama Ara ya"

Ani mengangguk, lalu duduk kembali di bangkunya, sekarang Ara belum datang. Tak lama kemudian, Ara datang terengah-engah karena mungkin berlari agar tidak terlambat.

"Tumben ra, kenapa?" tanya Ani.

"Gue bangun kesiangan"

"Ohh"

"Oh iya Kay, lo tadi dianter Angga kan?" tebak Ani.

"Kok lo bisa tau?"

"Iyalah apasih yang gue gak tau"

"Lo gak ngomong yang bener gue tampol lo sekarang," ancam Kayla.

"Iya iya, tadi gue liat lo sama Angga lagi ngobrol didepan gerbang pas gue mau masuk toilet, hahaha"

"Ngintip-ngintip ya lo, timbilan tu mata sukurin"

"Ihh, nyumpahin aja terus"

"Gue gak nyumpahin ya"

"Lah itu tadi apa?"

Krriiiinngggg
Bel masuk membuat perdebatan Ani dan Kayla usai.

Pelajaran Pak Rahmat sangat membosankan, nada bicaranya datar, seperti tak bersemangat. Dan yang paling membuat bosan adalah, Pak Rahmat tak membiarkan muridnya berpaling dari papan tulis kecuali jika ada tugas.

MARRIED WITH BOYFRIEND [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang