Malam yang indah dengan langit yang di hiasi bintang bintang serta lengkap dengan cahaya bulan terang yang menyinari bumi, angin sepoi sepoi juga menemani malam yang indah ini seolah olah tidak ingin kalah dari bulan dan Bintang. Di malam yang indah ini Arekha memacu motornya melewati sebuah jalan sepi yang minim pencahyaan bukan tanpa alasan ia memilih jalan ini, karna ia merasa aman jalanan seperti ini aman untuk memacu motor dengan kecepatan tinggi karna sepi dan tidak ada orang yang melewatinya biasanya.
Jalanan yang Arekha lewati sekarang memang tampak begitu sepi di malam hari, tetapi ketika pagi hari jalanan ini akan di lewati oleh beberapa orang bahkan tergolong cukup ramai, namun entah mengapa di malam ini jalanan ini menjadi sepi dan sunyi sehingga kaadang terjadi tindakan kriminl dan sebagainya disini.
Arekha menajamkan penglihatannya saat melihat ada segerombol laki laki yang gerak geriknya terlihat aneh."Apa sih? berantem?" gumam Arekha karna ia tidak dapat melihat dengan jelas apa yang segerombol laki laki itu perbuat.
Arekha pun mempercepat kecepatan motornya, Arekha melihat segerombol laki laki itu tampak sedang mengerumuni seseorang, Arekha menajamkan penglihatannya dan ia menyadari bahwa seseorang yang di kerumini adalah seorang wanita.
Cowo itu langsung bergegas berlari kearah kerumunn itu dan melayangkan tendakan ke seorang laki laki yang tampak ingin berbuat tidak senonoh terhadap gadis itu.Bugh
Tanpa pikir panjang lagi Arekha langsung bergegas berlari kearah kerumunn itu dan melayangkan tendakan ke seorang laki laki yang tampak ingin berbuat tidak senonoh terhadap gadis
"Bangsat! Ngapain lo anjing"
Bugh bugh bugh bugh
Arekha memukul pria itu tanpa ampun, sedangkan teman teman dari pria yang Arekha pukuli saat ini sudah mematung di tempat takut menjadi sasaran Arekha selanjutnya.
"PERGI!" Arekha berteriak degan nafas yang tidak beraturan setelah menghabisi laki laki itu.
Tanpa berlama lama lagi semua pria yang berada disana langung berlarian pergi sambil membopong temannya yang sudah babak belur akibat ulah Arekha itu.
Arekha mengalihkan fokusnya ke perempuan yang menjadi korban tadi, dapat Arekh lihat gadis itu tampak gemetaran, dan sedetik kemudian Arekha mebelakkan matanya terkejut karna perempuan di depannya ini ternyata adalah anak baru yang bernama Cresya.
Gadis itu memandang dengan pandangan kosong dan tubuh yang bergetaran, tampaknya kesadarannya belum sepenuhnya pulih sehingga ia tidak menyadari bahwa ia sudah aman sekarang. Arekha mencoba memanggil nama gadis itu berkali kali namun nihil, ia tidak mendapatkan jawaban dari Cresya. Terpaksa Arekha menarik tangan Cresya hingga tubuh gadis itu bertabrakan dengan tubuh Arekha, Arekha memeluknya sambil mengelus rambut gadis itu untuk menenangkannya itu.
"Mereka udah pergi." Arekha berucap dengan intonasi dinginnya seperti biasa.
Cresya masih mematung dalam pelukan Arekha, tubuhnya semakin bergetar hebat ketika Arekha memeluknya secara tiba tiba.
Kedua insan itu terdiam dalam posisi seperti cukup lama hingga Selang beberapa menit kemudian kesadaran Cresya sudah kembali sepenuhnya, ia baru menyadari bahwa laki laki yang memeluknya saat ini adalah Arekha."Makasih udah nolongin gue." Cresya melepaskan pelukkan itu dan tidak berani menatap manik mata cowo itu.
"Hmm." Berbeda dengan Cresya, Arekha menjawab dengan berdehem dan manik mata laki laki itu terus menatap gadis di depannya dari atas sampai bawah.
"Gue ke lanjut ke minimarket dulu." Dengan cepat Cresya mulai mepangkahkan kakinya meninggalkan Arekha.
"Bareng." titah Arekha
KAMU SEDANG MEMBACA
AREKHA (Completed)
Teen FictionArekha Abilo Justine Lecester, selalu bersifat dingin, irit dalam berbicara dan tidak ingin berurusan dengan perempuan sudah menjadi image dari laki laki itu. Suatu hari semester mempertemukan Arekha dengan seorang gadis pindahan yang mampu menarik...