"Bangun udah pagi." Seorang wanita paruh baya tampak sedikit kerepotan membangunkan anak bujangnya.
Wanita itu berkali kali mengguncang tubuh anaknya, tetapi laki laki itu tidak bergeming sedikit pun." Ckkk.. tumben banget nih anak susah bangun, biasa jam segini udah turun makan" wanita paruh baya itu bermonolog sambil berdecak keheranan.
"Arekha, kamu kenapa nak? sakit?" tanya wanita paruh baya itu yang merupakan ibu dari Arekha.
"Gak ma." Arekha menjawab dengan keadaan yang masih setia memeluk guling tercintanya.
"Bangun gih, mama tunggu di bawah." Kheysa berjalanan meninggal putranya yang masih setia di kasur itu.
Selepas peninggalan Kheysa Arekha mulai mengumpulkan kesadarannya, tidak biasanya ia bangun terlambat.
Sepertinya Arekha kelelahan akibat peritiwa yang terjadi kemarin, ia bersekolah sampai sore kemudian laki laki harus mengurus urusan pribadinya yang entah apalah itu hingga malam hari, berniat ingin cepat sampai di rumah tetapi namun naasnya ia menemukan kejadian sialan di tengah perjalanan pulangnya.Arekha pun segera menuju kamar mandi, tampak laki laki itu terburu buru ketika berjalan ke kamar mandi karna jam sudah menunjukkan pukul 6.30 WIB agar tidak telat ke sekolahnya Arekha harus cepat menyelesaikan mandinya. Walaupun dia tergolong siswa yang suka bolos tetapi Arekha tidak suka apabila harus memanjat pagar sekolahnya hanya karna telat, menurutnya itu seperti latihan menjadi maling.
Tidak butuh waktu lama Arekha sudah menyelesaikan mandinya, laki laki itu langsung bergegas berjalan menuruni tangga, tentu saja setelah dirinya sudah mengenakan baju. Arekha melihat di meja makan sudah terdapat Kheysa, dan Figo yang merupakan kedua orang tua Arekha.
"Morning." sapa Arekha seperti biasa denga intonasi dinginnya.
"Morning too." Kheysa menjawab sembari mengolesi selai strawberry ke roti milik suaminya.
"Arekha pamit." Arekha menyalimi kedua orang tuanya, dan bergegas menuju parkiran motor yang terdapat di rumahnya.
"Hati hati! sarapan di sekolah kalau masih sempat yah nak!" peringat Kheysa kepada anaknya itu, Kheysa khawatir Arekha kelaparan nantinya.
Kheysa hapal betul bagaimana gelagat, sifat dan bahkan semuanya tentang kehidupan anaknya itu. Arekha berbanding terbalik dengan kembarannya, jika Aresha adalah orang yang rapi dalam bepenampilan dan teliti dalam semua hal, berbanding terbalik dengan Arekha yang tidak begitu perduli dengan penampilan dan sering ceroboh dalam melalukan seseatu.
Arekha menutupi kecerobohannya melalui sifat dinginnya yang sudah tercipta dari lahir, ia juga pelupa dan tidak bisa merapikan barang barannya sendiri wajar saja anak laki laki. Tetapi di balik kekurangan dan sifatnya yang cuek Arekha merupakan sosok yang perhatian, romantis, penyayang, dan disiplin, serta sangat berwibawa, aura pemimpinnya sudah ketara sejak laki laki itu duduk di bangku sekolah dasar, begitulah sekilas kehidupan Arekha yang jarang di ketahui oleh orang orang.
---
Untung saja gerbang sekolah belum di tutup oleh satpam sehingga Arekha masih dapat masuk dengan bebas ke area sekolah. Arekha turun dari motor sportnya dengan santai, semua mata gadis di sekolah ini tertuju kepadanya karena sekarang menurut anak anak perempuan SMA Antariksa yang masih dapat mereka harapkan hanyalah tersisa Arekha.
Kenapa Arekha? karna sang most wanted utama sudah memiliki istri, dan dua most wanted lainnya sudah memiliki pujaan hatinya sendiri, tersisalah seorang pangeran es yang irit bicara dengan kegantengan diatas rata rata laki laki pada umumnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
AREKHA (Completed)
Novela JuvenilArekha Abilo Justine Lecester, selalu bersifat dingin, irit dalam berbicara dan tidak ingin berurusan dengan perempuan sudah menjadi image dari laki laki itu. Suatu hari semester mempertemukan Arekha dengan seorang gadis pindahan yang mampu menarik...