4. Seterkenal itukah dia?

18.1K 1K 17
                                    

Cresya sedari tadi memandangi guru didepan yang menuliskan berbagai jenis rumus, bahkan yang dari cara ribet nan panjang hingga yang cara  mudah nan pendek juga guru itu tuliskan.

Cresya bertanya tanya kalau ada yang mudah kenapa harus memakai yang susah? Cresya benar benar di buat gila oleh angka angka indah yang terpampang rapi di papan tulis.

"Lo paham?" Cresya mamandang ke Lia yang duduk di sebelahnya.

"Gak, hehehe." Lia menjawab sambil menyenyir tidak berdosa, rupanya gadis itu tidak jauh berbeda dari Cresya yang tidak paham juga.

Cresya menghela nafas panjang, sudah 1 jam terhitung guru itu mengoceh tetapi materi yang masuk ke otak Cresya hanya 5% dari 100%. Bukan hanya Cresya saja yang merasa bosan dan mengantuk mendengar ocehan guru itu, namun semua yang berada di ruangan ini merasakan hal yang sama.
Mereka sudah berharap bell pertanda habisnya jam pelajaran cepat berbunyi.

Tet,tet

Bel berbunyi dua kali yang memiliki arti jam pelajaran kedua sudah habis, dan tersisa 1 jam pelajaran lagi sebelum istirahat.

"Sampai di sini dulu pelajaran ibu hari ini." guru itu langsung meninggalkan kelas dengan tergesa gesa supaya tidak telat masuk di kelas selanjutnya.
Semua murid langsung mengehela nafas lega, bagaimana bisa pelajaran susah di gabungkan dengan guru killer juga? combo yang merugikan murid.

"Bu Lila gak masuk woi, jamkos we." ujar seorang siswa di kelas Cresya dengan semangatnya. Semua yang mendengar hal itu langsung bersorak kesenangan dan memanjatkan puji syukur akhirnya mereka bisa menikmati jamkos, apa lagi bu Lila mempunyai 4 jam mata pelajaran di kelas mereka hari ini, sungguh berkah yang indah.

Sontak semua yang berada di kelas itu langsung melangsungkan aksi mereka, ada yang tidur, ada yang sibuk dengan ponselnya, ada juga yang sibuk menggosibkan oppa oppa korea kesayangan mereka atau crush mereka di sekolah ini.

"Resha!" Cresya berteriak memanggil Aresha yang duduk di pojok sendirian.

"Apa?" Aresha yang sedang sibuk dengan ponselnya langsung menatap Cresya penuh tanda tanya. Gadis itu berjalan menghampiri Aresha dan duduk di sampingnya, Aresha membiarkan Cresya duduk di sampingnya tanpa menolak atau semacamnya.

"Gue mau nanya." Cresya berucap sembari mendekatkan dirinya dengan Aresha sehingga membuat gadis itu penasaran dengan apa yang akan Cresya tanyakan.

"Apaan?" Aresha tampak kepo ketika menunggu Cresya melanjutkan ucapannya namun gadis itu malah terdiam dan tampak berusaha mengingat seseatu, apakah Cresya ada riwayat amnesia? pikir Aresha.

"Lo kenal sama cowo anak paskibra yang nama Radit kalau gak salah?" Cresya mengecilkan suaranya saat menyebutkan nama Radit, takutnya ada yang menjadi mata - mata dari laki - laki itu disini.

"Ooo Radit, kaga tahu." jawab Aresha menunjukan cengiran kudanya, rasanya Cresya ingin menampol wajah tidak berdosa Aresha.

"Yaelah! gue kira lo kenal." Cresya menatap Aresha dengan kesal, Aresha yang di tatap seperti itu oleh Cresya pun terkekeh melihat raut wajah kesal Cresya.

"Tanya Aqira atau Belvyah gih, mereka ratu gosip." ucap Aresha sambil menunjuk Aqira dan Belvyah yang persis berada di depannya.

"Apa?"sahut kedua gadis itu yang merasa terpanggil oleh Aresha.

"Nyaut aja lo, kenal sama yang namanya Radit" tampak Aqira dan Belvyah mengerutkan dahi mereka sejenak.

"Oh kenal! anak paskibra sekaligus yang megang jabatan ketua paskibra kan?" Cresya terkejut sejanak kenapa gadis ini sangat mengenal Radit, apakah Belvyah dan Aqira ini mengenal semua orang yang berada di sekolah ini?

AREKHA (Completed)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang