menghapus jarak

804 92 37
                                    

Mbok Darmi langsung menuju dapur untuk memasak sarapan hari ini , padahal Lasmi sangat ingin membantu mbok Darmi , tetapi mbok Darmi sama keras nya , mbok Darmi menolak bantuan Lasmi , karena ia takut lasmi akan terluka ketika memasak dan ia akan di marahi tuan Hendrick .

Lasmi mendengus , berniat menuju kamar nya, hidup nya bagaikan di penjara , ketika Lasmi memegang gagang pintu.

" Ekhem , dari mana kamu Lasmi ?."

" Apa? Kau menanyai ku ?."

Lasmi memang sedang malas berurusan dengan penjajah terlebih setelah mendengar rentetan cerita pahit dari mbok Darmi .

" Kau ini ! Masih pagi , jangan membuat ku kesal."

" Siapa yang membuat kau kesal ! Aku kan bertanya !."

" Jelas jelas aku berbicara kepada mu , memang nya ada berapa Lasmi di rumah ini ?"

" Terserah !"

Lasmi hendak masuk ke kamar dan menutup pintu , namun di tahan oleh tangan kekar Hendrick .

" Lasmi kenapa kau ini? Tiba tiba marah , apa aku ada salah ? "

Lasmi hanya diam , dan berdiri menghadap jendela yang memperlihatkan pemandangan di luar , sungguh Lasmi ingin pergi dari penjara ini .

" Kau ingin keluar ?"

Lasmi hanya diam bergeming , ia sibuk dengan pemikiran nya , mau jadi apa bila seumur hidup nya di habiskan di rumah ini dan tinggal bersama penjajah , bagaimana keluarga nya , apa ia akan di paksa menjadi gundik ? Ah semua nya memusing kan .

" Lasmi "

Hendrick menyentuh bahu Lasmi , Lasmi terperanjat , dengan tatapan sinis ia melihat Hendrick , Hendrick bingung kenapa Lasmi tiba tiba marah .

" Baiklah sebagai permintaan maaf ku , mari kita keluar , ke kota , aku akan mengajak mu berbelanja , mau?"

Lasmi menimbang nimbang , barang kali di sana ia bisa kabur dan kembali ke rumah , dengan senyum sumringah dia menyetujui penawaran Hendrick

"ayo !"

Lasmi dan Hendrick berpamitan kepada mbok Darmi , walaupun Hendrick adalah penjajah bangsa ini , tetapi melihat mbok Darmi mengingat kan nya dengan mama nya di Natherland , jadi sebisa mungkin dia tetap bersikap sopan .

Hendrick dan Lasmi pergi menaiki mobil militer Hendrick , Lasmi sumringah dia sangat senang , seharian lebih terkurung dalam rumah besar tanpa pekerjaan apapun membuat nya sangat amat bosan , Lasmi tak henti henti nya tersenyum , ia memandang keluar jendela , menikmati sapaan udara pagi .

Di sepanjang jalan Lasmi bertemu orang orang , dan tanpa mereka sadari Hendrick masuk ke desa tempat tinggal Lasmi. Lasmi kaget ini desa nya bagaimana ini apakah dia harus loncat , dia menoleh gusar ke arah Hendrick , Hendrick yang menyadari perubahan Lasmi pun mengerut bingung.

" Ada apa Lasmi ? Apa ada masalah ?"

" Emh tidak !"

Lasmi tak mampu mengatakan bahwa dia ingin pulang , kata kata nya tercekat di tenggorokan .

" Hendrick mengapa kita lewat sini ?"

" Kenapa memang nya ? Aku ingin mampir sebentar ke markas , ada urusan sedikit , tapi tenang saja setelah itu kita akan bersenang-senang dan kamu bisa berbelanja sepuas mu !."

" Emh baiklah."

Lasmi tertunduk , sungguh ia ingin pulang , walaupun ia sudah kenal Hendrick tapi tetap saja Hendrick adalah orang asing , mau sebesar apapun rumah Hendrick yang ia tempati , tapi tetap saja gubuk nya adalah istana bagi Lasmi , Lasmi rindu ibu , bapak , dan mas nya .

Cinta Di Langit Hindia BelandaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang