perang

503 51 8
                                    

Heyyo Reader's , author balik
Apa kabar kalian ni ? Baik ya
Yaudah cusss langsung aja ke bawah !

Happy reading ^^

:
:
:
:

Hendrick dan serdadu lainnya sampai di Aceh saat hari menjelang malam , mereka di sambut dengan hormat oleh serdadu Belanda lainnya , dan oleh pemerintah Belanda .

"Hendrick , hoe gaat het ?" (Hendrick, apa kabar?")

Jendral Willem Johannes  , menjabat tangan sahabatnya , kemudian memeluknya .

"Goed , seperti yang kau lihat Will ."

Jendral Willem tersenyum , kemudian menatap barisan serdadu Belanda lainnya .

"Semua masuk ! Kita adakan perundingan tentang strategi yang akan kita jalan kan "

Semua Serdadu Belanda masuk ke ruang besar , serdadu Belanda lainnya berkumpul berbaris , sedangkan orang orang penting duduk di meja perundingan , Hendrick termasuk orang penting dalam perundingan tersebut .

" Masyarakat Aceh bukan lah masyarakat yang mudah di taklukkan , nenek moyang kita yang membuktikan nya , meletuskan perang dan terjadi selama berpuluh puluh tahun , itu adalah perang terlama yang kita hadapi selama sejarah kita menduduki Hindia Belanda "

" Kalian tentara sudah aku kumpulkan di sini , dari tentara angkatan darat , laut , hingga udara . Kalian tidak perlu khawatir semua senjata dan amunisi serta peralatan lainnya sudah aku siap kan dengan baik "

" Tugas kalian adalah berperang ,melawan , membunuh dan memberantas semua yang mencoba menghalau kita , apapun cara nya ! Apapun resiko nya ! "

" Besok kita adakan penyerangan saat siang hari , kita kepung semua mereka . Aku yakin kita akan berhasil"

"Maaf pak , adakah musuh yang jadi sasaran utama kita ?" Hendrick bertanya pada gubernur Hindia Belanda.

"Ja , nama nya Ahmad , umur nya masih muda , namun aksi nya sungguh luar biasa , dia gesit dan licin seperti belut , dan dia cerdas seperti kancil . Ciri ciri nya adalah berkulit sawo matang , badan nya sedang , dan selalu memakai peci kemana mana "

" Aku menaruh harapan besar bagi kalian , banyak uang yang sudah kita keluarkan untuk mempersiapkan peperangan ini dengan baik , jangan mengecewakan kami "

" Sasaran utama kalian adalah Ahmad beserta teman teman nya , mereka sungguh berbahaya bila di biarkan "

Hendrick menunjuk sebuah peta tentang tanah Aceh , semua orang orang yang ada di sana menatap serius .

" Ini . Di sini adalah kampung Ahmad , kalian tentara angkatan darat lumpuh kan semua yang ada di sana , dan kalian tentara angkatan udara , bom semua kampung kampung yang ada di Aceh , sedang kan kalian tentara angkatan laut , awasi pergerakan yang mencurigakan , jangan sampai ada pejuang yang kabur atau keluar dari wilayah Aceh , bila ada pergerakan yang mencurigakan , segera lumpuhkan ."

"Apa semua mengerti?"

" Klaar ! Mengerti jendral !" (Klaar=siap)

------

Hendrick dan anak buah nya sudah siap berperang dengan tank tank , senjata , dan amunisi , mereka berangkat menuju kampung Ahmad dengan menggunakan mobil militer .
Melewati jalan setapak di tengah hutan , dan sungai sungai .

" Aku sungguh muak dengan peperangan "

Jendral Willem yang menyetir , menoleh ke arah Hendrick dengan kening mengerut .

" Ada apa jendral ? . Bila kita berhasil melumpuhkan tanah Aceh , kita akan semakin kaya , pulau pulau lainnya rata rata sudah kita taklukan "

" Willem , rasakan bila bangsa kita yang di jajah seperti ini , apa perasaan mu ?"

Cinta Di Langit Hindia BelandaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang