KOMA

1K 98 56
                                    

Saat ini Samuel masih ditangani dokter di ruang IGD. Lyodra masih terus menangis dan menunggu dokter yang menangani Samuel keluar.
Tadinya lyodra yang akan menangani Samuel namun dokter yang lain melarangnya karena takut konsentrasi lyodra pudar.

"Ly," ucap Tiara.
"Kak Tir," lyodra langsung memeluk kakaknya itu.

"Kak, Samuel kayak gini gara-gara aku," ucap lyodra
"Udah jangan terus menyalahkan diri kamu terus jangan nangis nanti Samuel sedih lihat kamu matanya sembab banget."

"Yang lain mana kak?"
"Itu,"

"Ly, ini Mama udah bawain baju ganti buat kamu." Ucap Dewi

Tak lama setelah itu dokter telah selesai menangani Samuel.

"Dok, gimana kondisi Samuel sekarang?" Tanya Lyodra
"Samuel belum sadarkan diri tetapi benturan keras yang terjadi di kepalanya itu yang masih sangat mengkhawatirkan namun tadi sudah sempat kami CT scan hasilnya akan keluar besok." Tutur Dokter Irwan.

"Terimakasih dokter,tapi apakah ada cidera di bagian tubuh lainnya?" Tanya Virgoun.

"Untungnya tidak ada, orang tuanya Samuel dimana ya? Soalnya saya perlu bicara dengan orang tuanya."
"Orang tuanya masih di luar negeri tadi saya sudah menghubunginya namun mereka belum bisa pulang karena harus mengurusi bisnisnya dahulu." Jelas Virgoun.

"Ya sudah kalau begitu. Saya permisi dulu."
" Dokter, apakah saya boleh masuk untuk melihat kondisi Samuel?" Tanya Lyodra
"Tentu saja boleh dokter Lyodra."
Lyodra segera masuk ke dalam ruang IGD.
Lyodra merasa bersalah pada Samuel. Ia juga  tidak tega melihat Samuel yang harus terbaring lemah ditambah lagi dengan orang tuanya yang justru malah mementingkan pekerjaan daripada anak sendiri.

"Samm,aku ada disini. Kamu gak usah takut dan khawatir aku yakin kamu bisa melewati masa kritis kamu ini. Maafin aku Sam, semua ini terjadi gara-gara aku. " Ucap lyodra sambil masih menangis dan memegang tangan Samuel.

Tiba-tiba denyut jantung Samuel dan vitalnya memburuk. Sontak Lyodra langsung dengan cepat berteriak memanggil dokter Irwan dan keluarganya langsung membawa lyodra keluar ruangan.

"Samm, jangan tinggalin aku. Kamu harus bangun, kamu harus sembuh. Aku gak mau kehilangan kamu secepat ini." Ucap lyodra diiringi isak tangisnya.

"Ly, sabar sayang. Duduk dulu nak." Pinta Dewi sambil terus mencoba untuk menenangkan anaknya itu.
"Kamu gak boleh mikir yang macam-macam pasti Samuel sembuh dan cepat sadar."

"Semuanya, Samuel sudah siuman. " Ucap dokter Irwan.
"Beneran ini dok? Tapi bukannya tadi detak jantungnya lemah?"

"Bener Pak, mungkin tadi karena pengaruh fisik Samuel yang masih lemah."

Lyodra langsung berlari menemui Samuel.

"Sam," ucap lyodra dan langsung memeluknya.
"Ka-kamu siapa? Aku dimana ini? Terus kenapa aku bisa seperti ini?"

Degh

Lyodra sangat kaget namun ia tau mungkin karena ini efek benturan yang keras tadi. Ia pun menjelaskan pada Samuel dengan sangat hati-hati dan berusaha untuk menahan air matanya.

"Nama kamu Samuel. Aku Lyodra tunangan kamu." Jelas Lyodra sambil menunjukkan cincin dijari manisnya itu.
"Kamu bisa di rumah sakit karena kecelakaan dan kamu bisa kayak gini gara-gara aku." Lyodra sudah tidak kuasa lagi menahan air matanya jika mengingat kejadian tadi.

"Jangan nangis,ini semua bukan salah kamu. Ini udah tugas aku untuk menjaga kamu. Aku gak mau kamu kenapa-napa. Itu kan janji aku waktu kita tunangan." Ucap Samuel sambil menyeka air mata Lyodra.

TRUE LOVETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang