HANYA

784 91 24
                                    

Tengah malam saat Samuel sedang menikmati tidurnya tiba-tiba Lyodra membangunkannya.

"Sam,bangun temenin aku ke dapur." Ucap Lyodra sambil mencubit pipi Samuel.
"Apasih ly, biasanya bisa sendiri kok. Gak usah ganggu aku mau tidur nih." Ucap Samuel dengan matanya yang masih terpejam.
"Aku tadi mimpi serem Sam takut kejadian soalnya."
"Hih gak bakalan LyLy Sumiyati makanya kalau tidur itu berdoa jangan malah main Instagram mulu."

Lyodra yang merasa kesal langsung pergi sendiri ke dapur karena ia tidak ingin berdebat terus dengan Samuel.

"Bocah satu ini kemana lagi ambil minum lama banget." Ucap Samuel yang menyadari jika Lyodra belum kembali lagi ke kamar.

"Astaga pantesan lama malah tidur disini ditonton sama tv lagi." Ucap Samuel saat melihat Lyodra sudah tidur di sofa ruang keluarga.
"Berat banget kamu sayang. Naik berapa kilogram kamu." Ucap Samuel saat membopong tubuh Lyodra.

"LYODRA SUMIYATI BURUAN MANDINYA GANTIAN DONG." Teriak Samuel sambil menggedor-gedor pintu kamar mandi.
"Berisik banget kau,aku lagi fokus nih." Teriak Lyodra dari dalam kamar mandi.
"Cepetan ly jangan jadi istri durhaka kamu."
"Durhaka apanya toyib?"
"Seorang suami harus mandi dahulu dan seorang istri harus patuh kan sama perintah suami. Sekarang aku ngasih kamu perintah supaya cepet mandinya."
"HA APA KAYAK ADA YANG NGOMONG." Teriak lyodra.
"Aku dobrak ini pintu," ledek Samuel.
"Kalau kamu berani nanti malam kamh tidur di luar." Ancam Lyodra kemudian ia membuka pintu.

"Dari tadi kek keluarnya." Ucap Samuel sambil berlari menuju ke dalam kamar mandi.
"Kamu kebelet boker ya Sam?"
"Iya, terus kenapa mau minta atau mau ikut."
"Hih jorok banget." 

"Ly kaos putih yang biasa aku pakai kamu taruh mana?" Tanya Samuel sambil memainkan handphone.
"Kayak bocah banget sih kamu Sam. Di lemari bagian paling bawah sayang. " Ucap Lyodra sambil memoles bibirnya.
"Ambilin lah." Ucap Samuel dengan santainya.

Lyodra melempar kaos tepat mengenai wajah Samuel dan langsung pergi ke luar kamar sambil menutup pintu dengan keras.
"Nah kan ngambek, gini nih kalau orang belum sarapan. Terus kebanyakan khayal."

"Ly maaf ya aku udah buat kamu kesel pagi ini." Ucap Samuel dengan wajah memelas.
Namun Lyodra masih saja diam tidak menjawab.
"Gak baik ly kalau pagi-pagi udah ngambek nanti cantiknya makin nambah lho." Ucap Samuel sambil mengedipkan matanya dan langsung membuat Lyodra merasa geli.

"Sayang, Mama kamu lagi ngambek tuh sama Papa. Bilangin ke Mama jangan ngambek ya." Ucap Samuel yang sedang berjongkok sambil mengelus perut Lyodra.
"Udah dramanya ayo berangkat nanti keburu macet." Ucap Lyodra sambil beranjak berdiri namun ditahan oleh Samuel.
"Ngapain lagi,"

Samuel langsung merendahkan tubuhnya dan memberi kode kepada Lyodra untuk naik ke punggungnya.

"Kan tolol kan terus ini gimana masuk ke mobilnya?" Tanya Lyodra yang masih berada di punggung Samuel.
"Ya kamu turun terus buka mobilnya dan masuk." Jelas Samuel.
"Gak mau pokoknya aku turunnya kalau udah duduk di kursi mobil." Rengek Lyodra.

Samuel pasrah saja menghadapi istrinya yang semenjak hamil menjadi sangat manja dan juga sangat ngeselin.

"Sam aku kerja dulu ya,"
"Semangat sayang nanti aku jemput kamu. Ingat kerjanya gak usah berlebihan sewajarnya dan semampunya aja kamu lagi hamil soalnya gak boleh capek-capek kalau nggak nanti aku gak bakalan kasih ijin buat kamu kerja."
"Iya bawel," ucap Lyodra yang sedang dicium oleh Samuel.
"Udah ciumnya nanti bedak aku di pipi nih luntur." Ledek Lyodra.
"Apa gue sekalian jenguk Kanaya aja ya lagian hari ini gue gak ada acara juga." Ucap Samuel dan langsung menuju ke dalam rumah sakit untuk menemui Kanaya.

"Samuel," ucap Kanaya dengan ekspresi bahagia.
"Hai Nay,gimana kondisi kamu udah mendingan belum?"
"Naya mah kalau ada kamu sekarang jadi semakin membaik Sam," ucap Santi ibunya Kanaya.

"Eh Tante,apa kabar Tan?"
"Baik kok,duduk dulu Sam,"
"Iya Tante makasih."
"Tumben Sam kamu bisa bangun sepagi ini dan malah udah datang kesini pagi-pagi juga. Papa sama Mama kamu apa kabar nya?" Tanya Santi yang membuat Samuel bingung ingin menjawab pertanyaan yang mana.

"Iya Tan udah terbiasa bangun pagi sekarang. Mama sama Papa baik-baik aja."
"Salam ya buat mereka, kapan-kapan kita makan  malam bareng lagi kayak dulu ya. Udah lama kan kita gak ngobrol kayak dulu."
"Iya Tan," ucap Samuel dengan sedikit kikuk.

"Nay, bentar lagi ada dokter yang mau ngecek kondisi kamu tadi Mama udah dikasih tau sama perawat tadi."
"Iya Ma,bantuin aku bangun lah Ma, masih lemes nih."
"Sam, maaf nih kamu mau gak bantu Naya buat duduk soalnya Tante lama-lama udah encok nih."
"Iya Tan," ucap Samuel.

Saat Samuel sedang membenarkan posisi duduk Kanaya tiba-tiba dokter dan beberapa perawat yang masuk kedalam ruangan.

"Permisi Pak,Bu kami ingin memeriksa kondisi ibu Kanaya." Ucap salah satu perawat.

"Aduh mampus dokternya ternyata Lyodra lagi. Bakalan ngambek banget pasti." Batin Samuel.

Samuel langsung menjauh dari ranjang Kanaya dan berdiri di belakang Lyodra yang sedang memeriksa kondisi Kanaya.

"Sam kamu ngapain berdiri di belakangnya dokter Lyodra nanti kalau bu dokter balik terus kaget karena kamu dibelakangnya gimana. Dia lagi hamil," ucap Santi.
"Iya Tan,"

"Gimana dok, apakah kondisi anak saya mulai membaik?"
"Sudah bu, kemungkinan besok Kanaya sudah boleh pulang. Jangan lupa untuk rajin minum air putih." Ucap Lyodra sambil tersenyum hangat.
" Makasih dokter,pasti ini juga karena Samuel yang kebetulan pagi-pagi udah kesini jengukin anak saya."
"Samuel ini siapanya ya bu?" Tanya Lyodra sambil melirik kearah Samuel.

"Temen sekolahnya Kanaya dari dulu kebetulan waktu di luar negeri kami bertetangga." Jelas Santi.
"Pantesan akrab banget bu."
"Iya, dokter gimana kandungannya terus suaminya udah pulang dari luar negerinya kok bisa sama ya profesinya kayak Samuel sama-sama pilot."

"Sabar ly,tetap tenang," batin Lyodra.

"Baik kok bu,udah dua bulan lebih. Iya suami saya udah pulang."
"Bagus deh jadi bisa jagain dokter dan juga mantau,"
"Kalau begitu saya permisi dulu ya bu, bu Naya saya permisi dulu semoga kondisinya semakin tambah membaik. "
"Masih ada pasien lagi yang harus diperiksa bu?"
"Masih bu tapi saya mau gantian sama dokter lainnya soalnya kepala saya pusing terus mual-mual juga dari tadi." Jelas Lyodra yang membuat Samuel menjadi khawatir.

"Ayo ly kita pulang aja," ucap Samuel sambil memegang tangan Lyodra.
Seketika Kanaya dan ibunya kaget dengan apa yang dilakukan Samuel tadi.

"Sam lepasin,saya permisi dulu ya bu mari." Ucap Lyodra dan langsung meninggalkan ruangan namun saat ingin membuka pintu tangannya ditahan oleh Samuel.
"Kita pulang sekarang aku gak mau kamu kenapa-kenapa." Ucap Samuel dengan tatapan yang sangat tegas dan juga khawatir yang membuat Lyodra menjadi tidak bisa untuk membantah.

"Apa itu tadi istrinya Samuel ya Ma." Ucap Kanaya.
"Istrinya? Jadi maksud kamu Samuel udah nikah."
"Iya Ma, kayaknya itu emang benar istrinya deh soalnya aku kayak pernah lihat Samuel lagi berduaan sama dokter yang tadi."
"Berarti Samuel udah mau punya anak dong. Sabar ya nak,mulai sekarang kamu harus ikhlas ya."
"Gak bisa Ma, aku belum bisa dan gak pernah bisa. Aku udah terlalu lama nunggu Samuel dan memendam perasaan cinta ini Ma." Ucap Kanaya sambil menangis.






Bersambung...


Segitu dulu ceritanya maaf jika tidak sesuai ekspektasi kalian. Semoga kalian suka.
Jangan lupa untuk vote dan komen.
Kasih saran juga boleh.
Sampai jumpa di next chapter. Terimakasih.

TRUE LOVETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang