BERSAMAMU

1.1K 97 56
                                    

Samuel masih memeluk Lyodra dengan erat.

" Sam udah dong meluknya emang gak malu apa dilihatin Mama sama Kak Titi?" Tanya Lyodra sambil berusaha melepaskan pelukan dari Samuel.
" Kenapa harus malu kan kamu udah jadi milik aku sekarang," ledek Samuel.

Lyodra mencubit pinggang Samuel.
" Aww sakit ly,"
" Kamu sih resek makanya lepasin pelukannya."
" Iya nih aku lepasin," ucap Samuel kemudian melepaskan pelukannya.

" Sam ," panggil Virgoun yang sudah kembali masuk kedalam ruangan.
" Iya Om,"
" Ha Om?" Tanya Virgoun.
" Iya Pa,ada apa?"
" Papa mau minta maaf karena udah tampar kamu gitu aja dan gak dengerin dulu penjelasan dari kamu."

" Gapapa lah Pa, Sam tau pasti Papa ngelakuin itu demi lyly kan karena Papa sayang banget sama lyly." Ucap Samuel sambil tersenyum.
"Kamu memang pantas untuk Lyly. Tapi ingat jangan sampai kamu menyakitinya." Ucap Virgoun sembari tersenyum.

" Sam tuh muka dikompres dulu nanti malah jadi infeksi atau memarnya gak hilang." Ucap Dimash.
" Santai aja bang anak laki mah biasa kalau kayak gini." Ledek Samuel.

" Sombong amat, sini come here mendekatlah aku obatin," ucap lyodra.
" Gak usah ly ini udah gapapa kok nanti juga hilang memarnya mendingan sekarang kamu istirahat aja."
" Aku mau pulang aja lagian aku cuma kecapekan aja kok. Pa please lah lyly bolehkan pulang sekarang?" Tanya Lyodra pada Virgoun.

" Kalau kamu maksa yaudah Papa ijinin tapi besok kamu gak boleh kerja dulu."
" Siyap Papa ku yang paling ganteng."

" Yaudah kalau gitu Papa,Mama,Titi,sama Dimash pulang duluan kan kamu tinggal nunggu infusnya habis."
" Iya Pa, take care semuanya." Ucap lyodra sambil tersenyum bahagia.

Setelah keluarganya pamit pulang kini hanya Samuel yang masih menemani Lyodra.

" Jangan sakit lagi ya ly aku gak mau lihat kamu pucet terus lemes kayak gini." Ucap Samuel sambil memegang tangan Lyodra dan mengacak rambutnya.
" Siyap komandan, kamu ada jadwal terbang lagi kapan?"
" Minggu depan,"

" Sam tadi kok kamu bisa berantem sama preman itu gimana sih ceritanya."
" Emm, aku tadi nolongin orang yang lagi dipalak gitu ly." Ucap Samuel bohong.
" Jahat banget premannya padahal pengennya sih aku yang nonjok muka kamu yang nyebelin ini." Ucap lyodra sambil mengoleskan obat di pipi Samuel.

" Ly kamu ingat gak waktu kecil kamu sering banget ngobatin aku udah kayak dokter beneran."
" Pasti ingatlah apalagi kamu dulu sering banget jagain aku."

Flashback on

"Lyly, lihat nih pesawat kertas yang udah aku bikin banyak banget kan."
" Iya Sam,aku boleh minta satu gak aku pengen nerbangin."
" Boleh nih kamu yang ini aja aku udah bikin khusus buat kamu."
" Asek makasih Sam," ucap lyodra kemudian ia berlari menuju lapangan untuk menerbangkan pesawat kertas itu.

"Sam tolongin lyly, hiks hiks," ucap lyodra yang sedang diganggu oleh anak laki-laki lainnya.
" Woy jangan ganggu dia." Ucap Samuel sambil mendorong gerombolan anak laki-laki itu.
" Eh cupu mau jadi pahlawan lo dengerin ya lo itu gak pantes sok berani gitu sama kita."

"Aku gak pernah takut sama kalian semua terlebih kamu Mas Bayu aku gak takut sama sekali karena kata nenek kamu itu cuma anak pungut yang gak tau diri."

Bayu yang geram mendengar ucapan Samuel langsung mendorong Samuel hingga jatuh lalu segera meninggalkan tempat itu.

" Sam mana yang sakit sini bilang ke lyly,"
" Cuma sikut aja yang lecet ly,"
" Bentar lyly ambil tas lyly dulu."

"Sini sikutnya lyly obatin."
Samuel langsung menuruti perintah lyodra.

" Udah selesai gak sakit kan kalau dokter lyly yang ngobatin." " Gak lah aku yakin ly pasti suatu saat kamu bakalan jadi dokter hebat."
" Pasti, aku juga yakin kamu pasti bisa deh nerbangin pesawat terus nanti kamu ajak lyly untuk naik ya tapi harus gratis."
" Kalau itu pasti ly kan lyly orang spesial buat Sam."

TRUE LOVETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang