NYEBELIN

836 91 47
                                    

Kini Lyodra sedang terbaring di ranjang rumah sakit untung saja kondisinya dan juga kandungannya baik-baik saja.

"Ly," suara seorang yang kini sedang berada di dekat pintu dengan ekspresi wajah yang begitu cemas.
"Sam," ucap Lyodra tersenyum lalu merentangkan kedua tangannya bersiap menyambut pelukan dari suaminya itu.

Samuel langsung berlari menghampiri Lyodra dan langsung memeluknya.
Terjadi keheningan diantara mereka hingga akhirnya Lyodra yang berusaha memecahkan keheningan tersebut.

"Sam,aku sama kandungan aku baik-baik aja kok jadi aku mohon kamu jangan cari gara-gara sama Kak Hema ya, aku gak mau kamu jadi Samuel yang pendendam." Ucap Lyodra yang masih memeluk Samuel.

Samuel diam tidak menjawab ia malah mempererat pelukannya.
"Aku sayang kamu Ly," ucap Samuel dengan suara parau.
"Maaf aku belum bisa sepenuhnya jagain kamu dan maaf kamu malah harus terlibat dalam masalah aku."

Lyodra meregangkan pelukannya kemudian menatap Samuel.
"Kamu gak boleh nyalahin diri kamu sendiri. Aku gak suka kamu kayak gitu. Aku juga sayang sama kamu Sam." Ucap Lyodra dan tersenyum.

Samuel juga membalas dengan  senyuman manisnya kemudian mencium kening Lyodra sambil masih memeluk Lyodra.

"Sam aku pengen muntah," ucap Lyodra.
"Gak bisa dipending dulu, kita kan baru romantis ly," ucap Samuel dengan muka tengilnya.
"Ini kan gawaan bayi Sam, berarti anak kita cemburu."

Samuel langsung membopong Lyodra menuju kamar mandi. Kemudian berdiri di belakang Lyodra dan memegang infusnya.

"Sam,kamu keluar aja mendingan aku bisa sendiri lagian ini bau nanti kamu malah ketularan muntah."
"Gak lah aku kebal, lagian gak bau kok. "

Setelah selesai Samuel kembali membopong Lyodra menuju kasur.

"Sam,kita pulang aja ya,aku gak betah nih."
"Gak bisa,kamu harus dirawat disini dulu. Lagian ini udah malam juga. Nanti kalau kita pulang aku bisa habis sama keluarga kamu."
"Kamu takut ya." Ledek Lyodra.
"Hih siapa bilang aku takut. Aku cuma gak mau bikin mereka khawatir." Bela Samuel.

"Sam aku laper mau makan nasi goreng."
"Kamu laper atau ngidam?"
"Dua-duanya pokoknya sekarang beliin." Rengek Lyodra.
"Iya aku beliin," Ucap Samuel sambil beranjak dari kursi namum tangannya ditahan oleh Lyodra.

"Apalagi katanya suruh beli nasi goreng."
"Jangan pergi Bambang, pesen online aja gapapa."
"Aku berdiri mau ambil handphone aku di tas ly,"
"Ohh gitu yaudah sana cepetan."

"Sabar Sam, Lyodra kayak gini karena dia lagi hamil. Sabar sabar jangan emosi." Batin Samuel.

" Kamu persennya berapa Sam?"
"Satulah, kan kamu yang mau makan."
"Kok cuma satu, pokoknya nanti kamu harus ikut makan." Protes Lyodra.

Akhirnya pesanan nasi gorengnya telah sampai kemudian Samuel segera turun ke bawah untuk mengambilnya.

"Nih nasi gorengnya Ly."
"Suapin lah," Ucap Lyodra sambil menaikkan satu alisnya.

Samuel menyuapi Lyodra dengan sangat telaten.
"Sam,kamu juga makan ya sini aku suapin."
Samuel hanya mengangguk dan menuruti perintah Lyodra.

"Ly kok kamu jadi bawel banget. Apa gara-gara kamu jatuh tadi."
"Sembarangan aja, maaf ya Sam pasti kamu jengkel ya."
"Iya banget malahan," ledek Samuel.
"Nyebelin," ucap Lyodra kemudian mencubit lengan Samuel.

"Ly,aku mabar dulu ya boleh kan. Soalnya temen aku dari tadi udah ngajak terus nih." Ucap Samuel dan langsung dibalas dengan tatapan tajam oleh Lyodra.
"Pasti ini gara-gara Fahmi sama Biel kan kamu jadi kecanduan game."
"Enggak, kamu aja yang belum tau kalau aku sering banget main game tanpa sepengetahuan kamu." Ucap Samuel sambil terkekeh.

Setiap tengah malam saat Lyodra tertidur pulas. Samuel mulai menjalankan ritualnya dan langsung mengambil handphone-nya dan bermain game online bersama teman-temannya ia juga sering mabar dengan Fahmi dan juga Biel.

"Yaudah sana main aku mau tidur." Ucap Lyodra dengan wajah bete.
Samuel yang kurang peka langsung saja bermain game tanpa ada rasa berdosa.

Sudah lebih dari satu jam Samuel sibuk dengan gamenya sedangkan Lyodra yang dari tadi mencoba untuk memejamkan matanya tidak bisa karena Samuel teriak-teriak.

"Kok Mama jadi kangen sama Om Nuca ya nak." Ucap Lyodra dengan keras sambil mengelus perutnya dan memandang ke arah Samuel yang langsung mendengarnya.

Samuel mengakhiri gamenya dan langsung menghampiri Lyodra.

"Maksud kamu ngomong kayak tadi itu apa."
"Gak ada maksud apa-apa. Terserah aku lah kalau aku lagi kangen mantan."ledek Lyodra.
"Kamu masih sayang sama Nuca ly?"

Lyodra berusaha menahan tawanya.

"Ya ampun Sam kamu polos banget sih. Maaf ya aku harus ngerjain kamu. Lagian siapa suruh kamu menduakan aku dengan game online." Batin Lyodra.

"Iya," ucap Lyodra dengan jelas.
"Yaudah aku telpon Nuca buat kesini aja. Siapa tau dia belum tidur." Ucap Samuel dengan sok polosnya.
"Nyebelin banget sih, udahlah aku capek mau tidur. "
"Ngambek nih," goda Samuel.

Keesokan paginya,

Samuel yang sudah terbangun dari tadi tiba-tiba dikejutkan oleh telepon dari Mamanya.

"Kenapa Ma?"

"Sam,kak Hema meninggal."





Bersambung...

Segitu dulu ceritanya maaf kalau ceritanya pendek nanti author up lagi deh. Semoga kalian suka chapter ini. Sampai jumpa di next chapter. Jangan lupa untuk vote dan komen.
Terimakasih.

TRUE LOVETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang