💢 Sepuluh

1.5K 248 3
                                    


Beberapa jam sebelum kerusuhan di Grup IPA 5.

Minhee mengumpat, lalu terpaksa menghentikan langkahnya dengan malas ketika ia akan keluar kelas dan Yunseong dengan tak tahu dirinya melompat dan berdiri di hadapannya sambil memasang senyum paling menyebalkan.

"Apa?" si manis lalu bersuara dengan malas saat lelaki di hadapannya masih betah dengan posisinya.

"Mau ke mana?" tanya balik Yunseong dengan nada sok dimanis-maniskan, membuat Minhee mendengus.

"Lo punya telinga 'kan?" tanya Minhee tak nyambung.

"Punya, dong. Ganteng gini masa gak punya telinga," dan dengan bodohnya Yunseong membalasnya.

"Kalo punya telinga, lo pasti tahu dong tadi itu bel apaan?!"

"Bel pulang sekolah Mini sayang."

"YA TERUS, NGAPAIN LO NANYA LAGI KALO LO UDAH TAHU ITU BEL PULANG?!"

Yunseong awalnya cukup kaget dengan teriakan tiba-tiba Minhee. Begitu juga beberapa murid yang masih di dalam kelas. Bahkan Hangyul yang baru beranjak dari duduknya, kembali terduduk dengan tidak elit karena kaget dengan teriakan Minhee.

"Ya Tuhan, kuatkanlah gue yang punya penyakit jantung ini. Semoga jantung gue gak kenapa-kenapa karna kelamaan ada di kelas ini. Tiap hari dikagetin mulu sama teriakan setan," Yujin yang kebetulan ada di dekat situ, sudah berucap dengan drama sambil berjalan keluar kelas, membuat Junho dan Hyunbin yang berjalan di sisinya kompak menoyornya sebal.

"Lo juga sering teriak, nyet!"

"Dan lo yang lebih pantes jadi setannya!"

"Apa sih, badak sama temennya? Sirik aja jadi orang!!"

Tapi, Minhee dan Yunseong sama sekali tidak peduli dengan pertengkaran tak penting itu.

Karena Yunseong kini telah mengerucutkan bibirnya dan bergaya ala seorang lelaki yang tengah merajuk pada pacarnya.

"Yah, gue kan gak tahu, Min. Siapa tahu aja lo mampir ke Phoenix dulu gitu?"

Ucapan dengan gaya manja dan sok imut Yunseong membuat Minhee mencibir malas. Si manis lalu memutar kakinya dan hendak pergi meninggalkan Yunseong. Lelaki Hwang itu terlalu ribet dengan urusannya dan memperpanjang segala masalah. Membuat Minhee semakin malas meladeninya. Selain karena alasan yang ia sendiri rahasiakan.

Saat Minhee akan melaluinya, Yunseong bergerak cepat, meraih pergelangan tangan Minhee. Membuat si manis membatu begitu saja.

"Tadi kan gue udah bilang kalo ada yang mau ketemu sama lo," ucapan Yunseong kali ini membuat Minhee mengerjap beberapa kali.

Lalu, sambil berusaha untuk tetap terlihat tenang, si manis menoleh dan menatap Yunseong dengan tatapan malas andalannya.

"Dan gue udah bilang, gue gak mau kalo gue gak dikasih tahu ketemu sama siapa!"

Balasan Minhee membuat Yunseong berdecak. Lelaki itu dengan tak pedulinya menarik Minhee keluar kelas, membuat si manis menjerit kesal karena paksaannya.

"APA SIH LO? GUE KAN UDAH BILANG KALO GUE GAK MAU! LEPASIN AH!! WOE SETAN, LEPASIN GUE!!"

"APA SIH, LO? LO PIKIR GUE BENERAN BUNUH LO?!"

Yunseong tiba-tiba menghentikan langkahnya saat mereka tiba di luar kelas, "KITA MAU KETEMU SAMA EUNSANG, PACARNYA JUNO!" lalu ia lanjut berteriak sambil menunjuk Junho yang masih bersama Yujin dan Hyunbin di depan kelas. Membuat ketiga orang itu dan semua orang yang ada di koridor itu menatapnya kaget.

"Hah? Pacar gue kenapa?" tanya Junho yang kaget tiba-tiba ditunjuk dan tadi juga mendengar nama pacarnya.

Yunseong lalu mengalihkan tatapannya dari Minhee yang masih menatapnya kaget pada Junho, "Bilangin nih, Jun. Pacar lo mau ketemu sama dia, mau wawancara buat artikel di majalah sekolah. Dan gue dengan baik hatinya pengen nganterin dia."

[4] FAKE ENEMY || HwangMiniTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang