💢 Dua Puluh Enam

1.1K 203 21
                                    


Yunseong mengumpat, lantas melayangkan jitakan yang kesekian kalinya ke kepala Yujin yang saat ini bersamanya dengan Jungmo dan Hangyul di rooftop sekolah. Membuatnya mendapat umpatan kasar dari gadis berambut pendek itu.

"Apa sih, anjing?! Kenapa lo malah nyalahin gue?!"

Yujin yang sejak tadi berusaha tak mengamuk tak tahan juga. Yunseong tuh emang kurang ajar. Udah dibantuin malah dihajar. Gak tahu terima kasih emang.

"Ya lo salah. Ngapain lo teriak-teriak tadi?!" tanya balik Yunseong yang masih emosi.

Ya, lelaki itu masih kesal karena apa yang terjadi saat jam pelajaran kosong tadi.

Saat ia dengan teguh mengatakan pada Junho jika Donghyun lebih manis dari Minhee, Yujin tiba-tiba berteriak mengaduhkan hal itu pada Minhee. Lebih bahayanya lagi, saat ia menoleh hendak melabrak gadis itu, Minhee ada tepat di belakangnya lengkap dengan tatapan datar miliknya.







Mata Yunseong melebar. Jantungnya juga berdetak lebih kencang. Kini terasa seperti baru saja lari marathon keliling sekolah mereka yang luas minta ampun.

Kehadiran Minhee yang berada tepat di belakangnya dengan tangan terlipat di bawah dada dan tatapan datar membuatnya seperti akan dibunuh oleh si manis. Teringat lagi olehnya tentang cerita lama di mana ada seseorang yang membunuh kekasihnya karena cemburu yang berlebihan.

Eh?

Yunseong segera mengerjap saat sadar apa yang ada di kepalanya. Lelaki itu segera maju mendekati Minhee yang ada dua langkah dari posisinya saat ini.

“Min, ini gak kayak apa yang Yujin bilang," lelaki itu berucap cepat. Hendak meraih tangan Minhee namun si manis menghindar dengan cepat.

"Gue gak belok kok, gue masih suka sama lo."

Minhee diam lama. Menatap Yunseong dengan tatapan datar yang masih sama. Hingga beberapa saat kemudian, ia melongos pelan.

"Cih, semuanya mah sama aja, gak ada yang setia."

Si manis lalu mendumel pelan, namun masih bisa di dengar Yunseong. Detik berikutnya, ia berbalik begitu saja, berjalan meninggalkan lelaki Hwang itu yang mengangah tak percaya dengan tawa Junho serta Yujin yang mengiringinya.

"Ya ampun, Min. Gak kayak gitu! Gue setia kok sama lo!"

Telat, Seong. Minhee sudah turun ke lantai dua dan pasti tidak mendengar apa yang lelaki itu katakan.





"Heh monyet, gue tadi tuh mau nyadarin elo kalo ada Mini di belakang lo. Dari pada lo lanjut muji-muji orang lain?!" ucapan Yujin yang tiba-tiba membuat Yunseong tersentak kecil. Lelaki itu kembali ke dunia nyata dengan perasaan yang belum menentu.

"Tertutup sudah gerbang menuju jadian sama Mini," Jungmo bersuara, menambahi kalimat Yujin tadi.

"Enak aja lo kalo ngomong," sahut Yunseong tak terima.

"Lah kan tinggal ngomong, Seong. Gak enak di mana?" celetuk Hangyul.

"Au ah. Gue pusing!"

"Yeu, bego!"

Yujin tak dapat menahan dirinya untuk mengumpat lagi pada Yunseong. Membuatnya berdoa dalam hati semoga dosanya dikurangi. Berteman dengan Yunseong tuh emang bawaannya ngumpat mulu. Kan Yujin jadi banyak dosa. Sialan emang si Yunseong.

"Jin, ini gimana lagi?!"

Nah kan! Bego emang Yunseong nih.

"Apa lagi, setan?!" Tanya Yujin yang sudah lelah memberi Yunseong saran-sarannya, "Tembak aja sono kalo gak mau kehilangan dia."

[4] FAKE ENEMY || HwangMiniTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang