[4] FAKE ENEMY || HwangMini

💢 Dua Puluh Sembilan

Yohan
Online

P
P
P
Han?
Yohan?
Lohan?
Yoan
Woy YOHAN!!

Apa, setan?! Berisik banget sih?!

Junghwan siapa?

Ha? Junghwan siapa?

Gue nanya sama lo, sat!

Ya mana gue tahu. Yang namanya Junghwan mah banyak.
Anak IPA 1 juga ada yang namanya Junghwan.
HEH, LO NGAPAIN NANYA-NANYA JUNGHWAN? LO MAU BELOK DARI MINI YA?
WAH SIALAN LO, SEONG! JANGAN PHPIN TEMAN GUE DONG!
LO TAHU GAK SIH KALO MINI TUH JUGA SUKA SAMA LO?!
JANGAN LO KASIH HARAPAN TERUS LO TINGGAL YA!

Han?

APA? MAU NGOMONG APA LO?
YA TUHAN? GUE KECEPLOSAN! ABIS INI GUE DIBABAT MINI!

Gue udah tahu.
Btw, anak IPA 1 itu Suhwan bukan Junghwan

HA? LO UDAH TAHU APA? SI JUNGHWAN YANG MANA?
EH, ANJIR!!

MATIIN CAPSNYA ANJIR, MATA GUE SAKIT!
Gue udah tahu Mini juga suka sama gue.

Oh iya. Maaf.
HA? LO UDAH TAHU?!

MATIIN, SETAN!

Sori, sori. Gak sengaja aku tuh, Seong.
Eh, tapi lo tahu dari mana Mini juga suka sama lo?

Ada. Gue kan punya banyak koneksi. Bukan lo doang.

Ya udah, lo kan udah tahu. Jangan PHPih temen gue, Seong. Kalo lo suka Mini, ya Mini aja. Jangan ke Suhwan, Junghwan atau Donghyun atau siapalah.

Han?

Iya, Seong

Gue gak nanya Suhwan anak IPA 1, baejing! JUNGHWAN!!

Ha? Bukan Junghwan yang itu?
Terus siapa dong?

ITU SUHWAN, ANJING!!

Ya maaf, Seong.
Gue gak kenal yang namanya Junghwan.
EH?
JANGAN BILANG KALO YANG LO MAKSUD ITU YOON JUNGHWAN!!

NAH ITU DIA!
DIA SIAPA? HUBUNGANNYA SAMA MINI GIMANA?

Wah, ada apaan nih lo tiba-tiba nanyain Junghwan?

Jawab aja, sat!

Ck, iya, setan!
Junghwan tuh dulu tetangganya Mini. Waktu SMP, bang Daniel ngebet banget Mini pacaran sama dia. Katanya sih, adik ipar idaman.

Yunseong mengumpat kesal usai membaca balasan pesan dari Yohan. Teringat lagi akan acara nontonnya dengan Minhee yang berantakan karena kedatangan lelaki bernama Yoon Junghwan itu. Rasanya, Yunseong semakin benci pada lelaki itu saat tahu seperti apa hubungan lelaki itu dengan Minhee.

Ddrrtt...

Getaran kembali datang dari ponselnya, membuat Yunseong mendengus malas. Namun, kini yang datang bukan pesan melainkan sebuah panggilan dari Yohan.

"Apa?" Yunseong bertanya ketus, usai ia menggeser gambar telpon berwarna hijau pada layar ponselnya dan menempelkan benda itu pada telinga kanannya.

"Lo kalo galau sini deh, Seong," suara Yohan jelas terdengar menggodanya, membuatnya tak tahan untuk mendengus lagi, "Jangan sendirian di kamar gitu, gue takutnya lo putus asa terus bunuh diri."

Terdengar tawa kecil diujung sana, membuat rasa kesal itu semakin menjadi.

"Berisik!"

Dan selanjutnya, tanpa menunggu jawaban dari Yohan, lelaki itu memutuskan panggilan secara sepihak. Detik berikutnya, ia melempar ponselnya ke atas tempat tidur. Dan tanpa peduli jika ini sudah malam atau tidak, ia berjalan ke luar hendak ke rumah sebelah.