Minhee membuka gerbang rumahnya dan matanya langsung melebar kaget karena menangkap sosok Yunseong yang tengah berlari cepat ke arahnya dengan tangan kanan menenteng sebuah kantong plastik. Dan selanjutnya, mata si manis Kang itu semakin melebar saat Yunseong yang tengah ngos-ngosan itu langsung memeluknya dan bersembunyi di belakang tubuhnya.Minhee mematung. Ini terlalu mendadak dan ia benar-benar kaget. Namun, sebisa mungkin ia menguasai diri, tidak ingin terlihat senang di depan lelaki itu.
"Heh, apa sih lo peluk-peluk?!" si manis lalu membuka suara, bertanya dengan galak seperti seharusnya.
"Itu, Min. Anjing tetangga lo galak banget. Dari tadi gonggongin gue mulu," jawab Yunseong cepat, seperti seorang anak yang sedang mengadu pada ibunya.
"Mana anjingnya, sat?!" tanya Minhe yang memang tak melihat ada anjing di sekitar situ, walau suara gonggongannya masih ada, "Gak ada juga."
"Ada, Min. Emang itu yang gong-gong suara apaan coba?" jawab Yunseong masih pada posisi yang sama.
Minhee mendengus kecil, lantas mengulurkan tangannya dan menepuk kepala lelaki itu, "Anjingnya gak ada. Gak usah modus peluk-peluk gue," ucapnya kemudian, "Lepasin gak?!"
Yunseong terdiam. Seakan baru sadar dengan apa yang ia lakukan, lelaki itu lantas merunduk melihat apa yang ia lakukan. Matanya melebar, bersamaan dengan kedua sudut bibirnya yang terangkat membentuk sebuah senyuman manis. Detik berikutnya, ia malah mempererat pelukannya pada tubuh si manis.
"Gak mau ah, mau peluk Mini terus," jawabnya dengan nada dibuat manja lalu menyenderkan kepalanya pada pundak si manis.
Minhee kembali merasakan serangan jantung atas apa yang lelaki itu lakukan. Wajahnya memanas dan ia merasa seluruh darahnya mengalir dan berkumpul di kedua pipinya. Namun, bukan Minhee namanya jika ia diam dan membiarkan lelaki itu merusak pertahannya.
"Apaan sih, lo? Lepasin, setan!" ucapnya lebih galak lagi.
"Kan udah bilang, mau peluk Minhee lagi," sahut Yunseong masa bodoh.
Minhee berdecak, lantas mengangkat tangannya dan kembali memukul kepala Yunseong. Kali ini lebih keras, hingga lelaki itu meringis dan melepas pelukannya.
“Lo ngapain sih?" tanyanya sudah setengah mangamuk.
Yunseong mengerucutkan bibirnya, masih dengan tangan mengelus kepalanya yang memanas akibat pukulan pemilik wajah manis di depannya itu.
"Sakit, Min. Kasar banget sih sama calon pacar," ucapnya tanpa menjawab pertanyaan si manis.
"Gue tanya lo mau ngapain, setan!?"
"Ya itu, mau jemput lo tapi malah digonggong anjing," jawab Yunseong dengan ekspresi yang masih sama. Membuat Minhee berusaha keras menahan dirinya agar tak maju dan mencubit gemas lelaki itu.
"Cih, ternyata lo gak ada bedanya sama Junho. Sama-sama sok keren tapi takut sama hewan peliharaan," Minhee mencibir. Lalu menutup gerbang rumahnya dan berjalan menuju rumahnya.
Sementara itu, Yunseong terlihat mendengus usai mendengar cibiran pemilik marga Kang itu.
"Masih bagus guelah takut sama anjing galak," ucapnya sambil mengekori si manis, "Lah si badak, takut sama kucing."
"Alah, sama aja!" sahut Minhee tak peduli.
Minhee naik ke teras, membuat Yunseong mengekornya dan langsung duduk di kursi yang ada di teras tanpa dipersilahkan. Hal itu membuat ia menoleh dan menatap malas lelaki itu.
"Ngapain lo duduk di situ?"
Yunseong mendongak, menatap Minhee dengan tatapan herannya. Namun sedetik kemudian, ia langsung bangun dari duduknya.
KAMU SEDANG MEMBACA
[4] FAKE ENEMY || HwangMini
Fiksi PenggemarKerjaan mereka ribut terus. Tapi kok, lama-lama jadi manis ya? ⚠bxb HwangMini Yoa's Flash Work 270520-290520