Eunsang mengerjap lalu mendongak dan menatap Yunseong dan Minhee yang duduk bersisian. Si manis berambut merah itu lalu mengulas senyum manisnya, membuat Minhee juga turut membalas senyum itu."Makasih, ya, buat waktunya," Eunsang berucap lebih dulu pada Minhee, "Sorry juga kalau kemarin sempet ada kejadian gak enak."
Senyum Minhee semakin lebar, membuat kedua pipi bulatnya mencuat begitu saja, "Gak apa-apa, kok. Justru gue yang minta maaf karna kejadian kemarin, wawancara buat majalah sekolahnya batal."
“Santai. Deadline gue masih nanti, kok.”
Eunsang menoleh, menatap Yunseong yang tengah menatap Minhee dengan wajah tersipu. Ia tahu jika temannya sekaligus teman pacarnya itu tengah kasmaran. Dan ia tak ingin mengganggu. Tapi, tampang Yunseong tuh emang minta dihujat. Masa ngeliat Minheenya kayak orang gila gitu. Kan Eunsang jadi gatel pengen gangguin.
"Seong?"
Yunseong mengerjap, lalu menoleh pada Eunsang dengan wajah bodohnya.
"Makasih, ya," ucap Eunsang kemudian.
"Buat?"
"Udah nganterin Minhee buat diwawancara."
Entah mengapa, Yunseong kini tersenyum, "Gak usah, Sang. Udah seharusnya gue ngenterin kesayangan gue."
Jawaban Yunseong membuat wajah Minhee memanas. Ia tidak tahu sudah semerah apa wajahnya sekarang, sehingga ia memutuskan untuk mengalihkan wajahnya ke arah yang berlawanan dari posisi duduk Yunseong saat ini.
Sementara itu, Eunsang hanya mencibir tak jelas.
Yunseong ini bego atau apa sih? Tadi katanya dia malu berat karena insiden salah grup, sampai mau mundur buat deketin Minhee. Kok sekarang kesannya jadi ngegas si Minhee sih?
"Bisa gitu juga ya, lo?" ucap Eunsang dengan nada antara takjub dan mengejek.
"Bisa, dong," jawab Yunseong dengan gaya bangganya, "Kan gaulnya sama pacar lo."
Eunsang hampir mengumpat, membuat Yunseong terkekeh kecil. Semenetara si Lee itu lebih memilih untuk membereskan barangnya dan langsung memasukan ke dalam tas.
"Min?"
Minhee tersentak saat suara Eunsang terdengar memanggilnya. Dengan gerakan sedikit canggung, ia menatap Eunsang yang kini siap beranjak dari duduknya.
"Makan apa aja. Gue udah bayar, kok."
"Eh, gak usah," jawab Minhee cepat, merasa tak enak dengan Eunsang.
"Gak apa-apa, kok. Gak usah ngerasa gak enak sama gue."
"Iih, jangan..."
"Gak apa-apa, Sang. Ntar juga dia pesen banyak, kok," Yunseong tiba-tiba berceletuk ringan, memotong ucapan Minhee yang justru membuatnya mendapat tatapan tajam dari si manis.
"Diem, setan!"
"Mulut gue kok elo yang sewot," jawab Yunseong cuek, "Lagian kan gue ngomongnya sama Eunsang, bukan sama lo!"
"Lo ngomongin gue, kadal!"
"Lah, siapa yang ngomongin elo sih?!"
"HEH!"
"EH, JANGAN BERANTEM DONG!"
Belum sempat Minhee mengeluarkan kekesalannya pada Yunseong, Eunsang sudah berteriak lebih dulu, membuat kedua orang itu kompak menoleh padanya.
Awalnya, mereka sama-sama diam. Namun berikutnya, tangan Minhee terulur begitu saja dan memukul kepala Yunseong lagi, setelah lelaki itu berceletuk ringan tentang sesuatu yang membuatnya emosi.
KAMU SEDANG MEMBACA
[4] FAKE ENEMY || HwangMini
FanfictionKerjaan mereka ribut terus. Tapi kok, lama-lama jadi manis ya? ⚠bxb HwangMini Yoa's Flash Work 270520-290520