Dipersilahkan mengumpat sesuka hati🙂
Maafkan bila ada typo
.....
Sehun mengerjapkan matanya saat merasakan sinar matahari mulai mengganggu tidurnya. Ia membuka matanya perlahan dan mengernyit saat mendapati dirinya di sebuah kamar yang belum Ia lihat sebelumnya.
"Sehunnie? Kau sudah bangun?"
Sehun menolehkan kepalanya, dan netranya bertemu dengan netra Chanyeol, pria itu nampak memandangnya dengan penuh kekhawatiran.
Sehun hanya mengangguk dan mendudukkan dirinya, namun infus ditangannya menghalanginya.
"Istirahatlah dulu Hunnie"
Chanyeol menghampirinya dan membantunya untuk berbaring kembali. Chanyeol juga mengusap rambutnya dengan sayang.
Sehun tak tahu kenapa Ia bisa berada di kamar asing ini, Ia tak mengingat– oh tunggu.
Ia pingsan setelah memeluk jasad Ibunya, seketika dadanya menjadi sesak setelah mengingat semuanya. Nafasnya sedikit memburu.
"Hunnie.. hei tenangkanlah dirimu"
Chanyeol lantas memeluk tubuhnya dan mengusap punggungnya, berusaha membuat Sehun tenang kembali. Namun hal itu tak berhasil.
Chanyeol kemudian mengambil air minum, dan meminta Sehun untuk meminumnya.
"Minumlah sayang.. tenangkanlah dirimu"
Sehun mengambil gelas itu dengan tangan yang bergetar, keringat dingin sudah membasahi seluruh tubuhnya, Ia meneguk air itu dengan perlahan.
Hingga dirasakan sesak di dadanya sedikit membaik dan nafasnya kembali normal. Chanyeol lalu mengusap dahinya yang penuh dengan keringat.
"Maafkan Aku sayang.. Aku benar-benar meminta maaf ..."
Sehun hanya terdiam dengan pandangan yang kembali kosong.
"Katakan sesuatu sayang.. Aku mohon"
Chanyeol kembali memeluknya dengan erat. Tubuh Pria Park itu sedikit bergetar karena menahan tangisnya. Sehun tidak tahu harus bersikap bagaimana sekarang. Di satu sisi Ia sangat ingin memaafkan Chanyeol, namun satu sisi lainnya Ia sangat kecewa terhadap Chanyeol.
Chanyeol sudah berjanji akan menyembuhkan Ibunya– tapi sekarang? Ibunya sudah meninggal.
Sehun tahu jika ini bukan salah Chanyeol, tapi sudah menjadi takdir Tuhan, Tuhan menyangi Ibunya, hingga Tuhan mengambil Ibunya dari sisinya. Dan Ia tak sepantasnya kecewa terhadap Chanyeol.
"Maafkan saya Tuan.."
Sehun berkata lirih, Chanyeol segera melepas pelukannya dan menangkup kedua pipinya.
"Tidak tidak.. Aku yang bersalah disini, Aku telah mengingkari janjiku kepadamu.. Aku tidak bisa menyembuhkan Ibumu– "
"Ini semua sudah takdir, Tuan tidak perlu menyalahkan diri Tuan sendiri" Sehun berkata lembut, netranya memandang netra Chanyeol dengan dalam.
KAMU SEDANG MEMBACA
Surrogate Mother
FanfictionWarning! • mature • bxb • mpreg • hurt chanhun story don't like don't read osh_girl223