Surrogate Mother 22

10.2K 805 164
                                    

Sehun terus menerus tersenyum menatap Minhyung yang memakan makan malamnya dengan lahap. Hari ini Ia begitu merasa lega. Kesalah pahaman diantara mereka sudah mereka luruskan. Dan Sehun tidak bisa mendeskripsikan bagiamana perasaannya saat ini, Ia benar-benar merasa bahagia, sangat bahagia.

"Kau mau menambah Minhyungie?" Tanya Sehun. Minhyung mendongak dengan mulut penuhnya lalu menggeleng, pandangannya jatuh kepada makanan Sehun yang tidak berkurang sama sekali.

"Aniya Mom.. Mommy tidak makan?" Tanya Minhyung, Sehun tersenyum dan menggeleng.

"Mommy tidak lapar"

Kening Minhyung mengerut,tanda tak suka dengan jawaban sang Mommy.

"Mommy,, Mommy sekarang tidak makan untuk diri mommy sendiri, tapi juga untuk adikku"

Mata Sehun membulat.

"A-apa Minhyung tidak marah? Apa tidak masalah Minhyung punya adik diusia Minhyung yang sudah 18 tahun ini?" Lirihnya.

Minhyung menghela nafasnya lalu berdiri menghampiri Sehun dan memeluk tubuh itu.

"Maafkan Minhyung ya Mom, Minhyung sempat menganggap bahwa adik Minhyung adalah pembawa sial, karena adik Minhyung lah kedua orang tua Minhyung berpisah, tapi sekarang Minhyung sudah mengerti semuanya, Mommy dan adik tidak bersalah, dan Minhyung berjanji akan menjaga adik dengan sekuat tenaga"

Sehun tersenyum haru, mengusap punggung kokoh itu dengan lembut.

"Terimakasih sayang,,"

.....

Hari ini Chanyeol pulang sedikit larut.  Dengan tergesa-gesa Ia mengendarai mobilnya untuk pulang karena khawatir jika Sehun menunggunya.

Setelah sampai di mansion, Chanyeol memberikan kunci mobilnya kepada bodyguardnya yang berjaga dan berlari kecil menuju dalam rumah.

Chanyeol samar-samar mendengar suara televisi yang masih menyala, Ia segera pergi ke ruang keluarga dan benar saja Sehun tengah tertidur dengan lelap di salah satu sofa dengan televisi yang masih menyala.

Chanyeol menggelengkan kepalanya pelan, merasa menyesal karena telah membuat istri cantiknya menunggunya hingga larut malam. Chanyeol menggulung kemejanya hingga sebatas siku dan mengangkat tubuh Sehun dengan pelan-pelan.

"Astaga"

Chanyeol bergumam saat melihat Sehun membuka matanya.

"Hyung..." Panggilnya pelan.

"Hm.."

Chanyeol menyahut sambil membaringkannya di ranjang. Namun  Sehun pun segera bangkit dan mengusap matanya.

"Eunghh..Hyung sudah makan malam?" Tanyanya dengan suara serak. Chanyeol pun mengangguk dan menyuruh Sehun untuk kembali tidur. Namun Sehun menggeleng.

"Hyung ingin mandi? Ingin kusiapkan air hangat?"

"Tidak perlu sayang.. tidurlah kembali" tolak Chanyeol.

"Hum baiklah"

Sehun akhirnya kembali merebahkan diri dan menutup tubuhnya dengan selimut. Chanyeol terkekeh kecil, Ia mengecup bibir tipis itu dengan singkat dan berjalan pelan menuju kamar mandi.

....

Chanyeol memejamkan matanya saat dinginnya air membasahi semua tubuhnya. Ia sedikit stress akhir-akhir ini, perceraiannya dengan Soora tidak bisa diproses dengan cepat karena Soora sedang sakit atau tepatnya gangguan mental. Dan Ia harus menunggu entah sampai kapan, Ia sudah tidak sabar untuk melepas hubungan dengan Soora dan hidup bersama Sehun tanpa gangguan apapun.

Surrogate Mother Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang