Sunyi.
Hanya itu yang Sehun dapatkan setelah Ia membuka matanya diruangan yang asing tempat Ia berbaring sekarang.
Kemudian meringis kecil saat perih melanda perut bawahnya, Ia mengusapnya pelan, dan Ia juga baru menyadari bahwa tangan satunya terasa sangat berat.
Chanyeol menggenggamnya dengan erat, Pria tampan itu nampak pulas dengan posisinya yang tidak bisa dikatakan nyaman. Dan bahkan Pria itu masih mengenakan jas dokternya.
Sehun melepas genggamannya dengan hati-hati, namun tak berhasil saat Chanyeol tiba-tiba membuka matanya dan mengangkat kepalanya.
"Ya Tuhan sayang,,, kau sudah sadar.. ada yang sakit?"
Chanyeol nampak khawatir memandangnya, wajah pria itu juga begitu kacau, mata sembab dan kantung mata yang terlihat menghitam.
"Katakan sesuatu hm.. ada yang sakit?"
Sehun memejamkan matanya saat merasakan usapan lembut di kepalanya, Ia tersenyum kecil dan menggeleng.
Melihat itu Chanyeol menghembuskan nafasnya lega, Ia mengambil stetoskop yang menggantung di lehernya dan memeriksa detak jantung Sehun.
"Jika ada yang sakit beritahu Hyung ne?"
Sehun mengangguk.
"Ne Tuan"
Chanyeol berdecak.
"Panggil Hyung sayang..."
Sudah beribu kali Chanyeol ingatkan, namun Sehun tetap tak mengindahkannya.
"Kau ingin minum?"
Sehun berusaha bangkit, namun Chanyeol menahan tubuhnya.
"Jangan banyak bergerak,biar Hyung yang ambilkan"
Sehun menurut, merebahkan tubuhnya kembali dan menanti Chanyeol mengambil minum untuknya.
"Ini minumlah"
Sehun lalu meneguk air putih itu secara perlahan. Ia tidak tahu berapa lama Ia tak sadarkan diri, namun rasanya sangat lama.
"Sudah?" Tanya Chanyeol. Sehun hanya mengangguk. Kemudian satu pertanyaan melintas di otaknya.
"T-tuan.. apa Ia terlahir sehat? Dia tidak apa-apa kan?"
Chanyeol tersenyum dengan tiba-tiba mengecup keningnya lama.
"Terimakasih telah berjuang sekuat tenaga untuk membawanya melihat dunia sayang.. Terimakasih Aku mencintaimu"
Sudah beberapa kali Chanyeol menyatakan cinta kepadanya, namun Sehun tak berani membalasnya, cukup biarkan Ia memendam perasaannya sendiri.
....
"Bibi Kim.."
Bibi Kim sontak menutup pintu dengan kencang dan berlari tergopoh-gopoh ke arahnya. Wanita tua itu menaruh barang bawaannya dan langsung memeluknya erat.
"Hiks.. Sehunnie.. "
"Bibi kenapa menangis?"
"Hiks.. Bibi takut jika kau akan meninggalkan Bibi"
Sehun terdiam, memang setelah ini Ia akan pergi dari Chanyeol dan juga anaknya, tugasnya sudah selesai dan kini saatnya kembali ke kehidupan normalnya. Menjalani hari-harinya dengan ditemani kesendirian.
"Bibi jangan menangis,, Sehun disini"setidaknya untuk saat ini.
"Kau tidak akan pergi kan? Hiks... Sehunnie kau ingin berjanji?"
KAMU SEDANG MEMBACA
Surrogate Mother
FanfictionWarning! • mature • bxb • mpreg • hurt chanhun story don't like don't read osh_girl223