Surrogate Mother

Surrogate Mother 20

Minhyung mengemudikan mobilnya dengan ugal-ugalan. Bahkan Ia hampir berkali-kali kecelakaan karena ulahnya itu. Pikirannya kacau, sepanjang perjalanan Ia terus menangis.

Ketika mobilnya sampai dijalan pedesaan, Minhyung mengurangi kecepatannya.

Hingga sampai diujung jalan, terdapat rumah kecil berwarna merah muda, rumah itu terlihat sangat terawat dan bersih.

Minhyung memakirkan mobilnya dan keluar dari sana. Menghirup udara pedesaan yang sangat segar untuknya.

Ia menatap rumah itu dengan ragu, Ia tak siap mengetahui fakta namun sudah jauh-jauh Ia kemari untuk mengetahui fakta.

Minhyung pun berjalan menuju rumah itu kemudian mengetuk pintunya. Dan tak lama seorang pemuda manis muncul.

"Eoh mencari siapa?" Tanya pemuda manis itu. Minhyung tak berkedip menatapnya, kemudian Ia segera tersadar.

"Nenek Kim ada?"

Pemuda itu mengangguk dan memberi jalan untuk Minhyung masuk. Ia menuntun Minhyung ke balkon tempat neneknya menghabiskan waktu.

Minhyung tersenyum saat melihat wanita tua itu sedang menyesap tehnya.

"Nenek..."

Panggil pemuda manis itu. Nenek Kim menoleh dan dengan alis yang bertautan.

"Siapa itu temanmu Renjunnie?"

Renjun berlutut didepan Nenek Kim dan memasangkan kacamata untuk nenek tua itu.

"Dia mencari Nenek.. Renjun tinggal ya"

Renjun pun mempesilahkan Minhyung untuk duduk sedangkan dirinya membuat teh untuk Minhyung.

"Duduklah anak Muda.."

Minhyung tak kunjung duduk, melainkan langsung memeluk tubuh rentanya.

"Nenek.. Aku merindukan Nenek..,"

"Aigooo.. apa Nenek mengenalmu?"

"Aku Park Minhyung,, putra Daddy Chanyeol dan– Mommy Soora?"

"Astagaa!! Cucu ini datang kepada Nenek tua hahaha.. "

Nenek Kim memekik heboh dan membalas pelukannya. Minhyung tersenyum tipis.

"Hahaha.. Tuan Muda tumbuh dengan tampan seperti Ayah Tuan Muda..."

Minhyung tersenyum kecil, Ia melepaskan pelukannya dan berlutut didepan Nenek Kim.

"Nenek Kim sehat?"

"Tentu saja Tuan Muda.. Nenek sehat disini karena ada cucu Nenek yang merawat Nenek"

"Syukurlah.. Nenek, Minhyung datang karena sesuatu.."

Ekspresi Minhyung berubah menjadi sendu, Ia menghela nafasnya lalu bangkit dan duduk diatas kursi.

"Nenek.. Hari ini Aku bertengkar hebat dengan Daddy,, dan Daddy mengungkap sebuah rahasia.. dan Aku–"

"Apakah ini tentang siapa Ibu kandungmu Tuan Muda?"

Minhyung terdiam, bahkan Ia belum menyelesaikan kata-katanya namun Nenek Kim dengan cepat memotong perkataannya.

"Ikuti kata hati Tuan Muda,, menurut Tuan Muda siapa Ibu kandung Tuan Muda?"

"Aku tidak tahu Nenek"

Nenek Kim mengangguk mengerti.

"Itu artinya Tuan Muda percaya kepada ucapan Daddy Tuan Muda, jika Tuan Muda percaya bahwa Ibu Tuan Muda adalah Nyonya Soora, maka Tuan Muda tidak akan ragu"