Chapter 10

1K 168 14
                                    

Mereka sampai di tempat dimana dinner diadakan dalam acara tersebut, dan menemukan teman-teman nereka yang asik berbincang di meja makan. Doyoung langsung menatap Wendy khawatir karena melihat mata Wendy yang bengkak. "Eh!? Kau kenapa Wan? Kau apakan dia Taeyong?" Tanya Doyoung cemas. Yang lain ikut menatap Wendy dengan cemas terutama Yeeun yang langsung berdiri lalu mengajak Wendy untuk duduk di sebelahnya.

"Aniya, tidak apa-apa ㅋㅋㅋ sungguh. Hanya... perbincangan serius yang emosional." Jawab Wendy setelah melirik Taeyong yang menatapnya serius. Taeyong terlihat masih bergumul dengan pikirannya sendiri setelah Wendy mengungkapkan perasaannya. Wendy tidak menyalahkan hal tersebut karena dirinya sendiri juga ragu akan menyesal atau tidak setelah ini.

Hubungan mereka juga akan membaik atau malah memburuk juga tidak ada yang tau. Semua sudah kembali kepada Taeyong karena Wendy sudah melakukan bagiannya.

Mereka semua terdiam mendengar jawaban Wendy dan membiarkan hal tersebut berlalu karena tidak mau ikut campur. "Ayo kita ambil makan. Kau belum makan dari tadi!" Ajak Joy, Seulgi dan Yeeun. Wendy mengangguk dan pergi bersama mereka bertiga untuk mengambil makan.

"Hey man. Apa yang terjadi? Sepertinya hubungan kalian sedang kacau?" Tanya Johnny menepuk pundak Taeyong. Taeyong menghela nafas dan terlihat kebingungan. "Dia tau kalau aku masih menyimpan rasa pada Chungha." Ucap Taeyong yang langsung direspon kaget oleh teman-temannya yang lain. "Bagaimana dia tau?" Tanya Doyoung cemas. "Dia- entahlah... dia orang yang sangat observant. Itu juga mengejutkanku barusan. Aku bodoh memang." Ucap Taeyong lemah.

"Mau sampai kapan kau menaruh rasa pada Chungha, Taeyong? Lihat dia. Dia sudah menjadi istri orang. Lalu untuk apa Wendy ada dihidupmu? Kau bahkan sudah mengambil hati anak semata wayangnya. Kau tidak boleh seperti ini." Ucap Jaehyun menasehati.

"Justru itu yang sedang aku pikirkan Jae. Tadi... ia menangis karena takut Mark kehilangan sosok diriku yang sekarang menjadi ayahnya. Dia menangis karena itu namun... dia juga mengakui perasaannya kepadaku." Kalimat terakhir yang diucapkan Taeyong membuat Johnny dan Doyoung langsung menatapnya tidak percaya.

"Ya kau pikir setelah apa yang kau lakukan padanya, tidak akan berefek apapun kepadanya hah? Sekalipun dia seorang ibu, dia tetaplah seorang gadis yang belum menikah Taeyong." Doyoung terlihat sangat kesal sekarang. "Luruskan pikiranmu itu. Segera pilah prioritasmu untuknya yang mana yang harus dibicarakan. Dengan kau yang tiba-tiba sukarela menjadi ayah untuk anaknya saja sudah membuat dirinya banyak pikiran kau tau?" Lanjut Doyoung.

...

Wendy melihat jam dan pukul sudah menunjukan pukul 1 pagi. Ia merasa harus segera pulang karena hari ini adalah hari terakhir dirinya libur sehingga ia butuh istirahat untuk kembali beraktifitas juga supaya tetap sempat menghabiskan waktu bersama Mark.

Ia terlihat melihat ke kiri dan ke kanan, menatap Taeyong yang terlihat masih asik menghabiskan waktu dengan teman-temannya. Ia tidak mau mengganggu waktunya Taeyong lalu memutuskan untuk mencari Seulgi, Joy dan Yeeun yang harusnya juga segera pulang mengingat jadwal kerja mereka sama.

Namun saat Wendy akan berdiri dari meja makan dan mencari teman-temannya, tiba-tiba ada tangan yang menarik tangannya. "Wan! Ayo temani aku berdansa!" Chungha menarik Wendy ke lantai dansa dengan semangat sedangkan Wendy yang tidak ada pilihan hanya bisa mengikuti keinginan Chungha sambil berharap ada seseorang yang menyelamatkannya.

Lagu yang diputar saat ini adalah Winner - Really Really

P U Z Z L E✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang