Wendy hari ini mendapat bagian jaga di IGD karena ada rotasi kepada beberapa dokter spesialis yang menutupi residen yang biasanya sedang ada kepentingan lain. Wendy bekerja bersama dengan salah satu rekan kerjanya yang lain yaitu Jisoo sebagai dokter umum yang belum lama ini dipindah tugas dari rumah sakit daerah Busan.
"dr. Wendy!" Panggil Yeeun dari kejauhan karena Wendy baru saja datang ke IGD yang untungnya sedang kosong dan hanya 1-3 pasien yang harus ditangani pada malam itu. Wendy tersenyum sampai Yeeun berlari ke arahnya dan berjalan beriringan dengannya. "Kenapa kau tersenyum begitu ceria?" Tanya Wendy menyadari senyuman Yeeun yang begitu lebar.
"Hehehe~ ada para anggota militer. Ajudannya Tuan Ji Hansol," Jawab Yeeun cengengesan bahagia. Wendy membelalakan matanya kaget. "Kenapa mereka disini?" Tanya Wendy menghentikan langkah kakinya. "Ternyata salah satu dari mereka adalah teman kecilnya dr. Jisoo. Mereka reuni. Itu yang memegang tanganmu saat keluar dari lift! Siapa namanya? Taeyang? Taehyung?" Yeeun berusaha mengingat nama Taeyong dengan berpikir keras.
"Taeyong?" Tebak Wendy. "Nah! Itu! Taeyong iya!" Jawab Yeeun yakin. Wendy terdiam sejenak lalu bertanya. "Sekarang mereka dimana?" Tanya Wendy. "Di pos petugas kesehatan yang didepan." Jawab Yeeun. Wendy langsung nyengir canggung dan berkata, "A-Aku akan ke toilet dulu, baru nanti-"
"Tolong! Ada yang bisa bantu cucuku?" Teriak serak seorang pria paruh baya sembari berusaha menggendong cucunya yang masih balita berlumuran darah karena mimisan. Wendy secara reflek berlari kearahnya dan mengambil anak tersebut dari pangkuan kakek yang berjalan menggunakan tongkat tersebut.
"Yeeun-ah! Bantu kakek ini untuk duduk di kasur sebelah cucunya!" Ucap Wendy gerak cepat. "Kakek, cucu kakek saya rawat ya, kakek duduk saja disana dan beristirahat." Ucap Wendy lembut namun panik sembari menggendong anak balita yang ternyata mengalami demam tinggi.
"Jisoo-ah! Ambilkan paracetamol infus!" Pinta Wendy sambil menidurkan anak tersebut dan mulai melakukan beberapa tindakan dasar seperti menghituny detak nadi, mendengar detak jantung, deru nafas, dsb. "Ye, algaeseumnida!" Ucap Jisoo langsung meninggalkan Taeyong dan teman-temannya yang kini menatap mereka panik dan khawatir.
Terutama Taeyong saat melihat Wendy yang kini jas dokter putih bersihnya terkena banyak darah juga rambutnya yang diikat mulai tidak beraturan akibat bekerja tiada henti dari siang dan kini ia tiba-tiba bertugas ke bagian IGD. Taeyong menatap Wendy iba dan sedih namun tidak bisa berbuat banyak karena ia takut ia menghambat proses tindakan kepada anak balita tersebut jika tiba-tiba ia masuk.
Wendy mulai mencoba memasukan jarum suntik dan dalam hitungan detik jarum tersebut dengan mudahnya masuk. "Tolong ganti bajunya dengan pakaian rawat inap." Perintah Wendy pada beberapa perawat yang langsung mengganti pakaian anak tersebut yang agak lembab akibat darah juga air hujan karena diluar sedang hujan deras.
Wendy menghela nafas saat ia sudah berhasil menangani keadaan kritis anak tersebut, setidaknya untuk sekarang. Namun Wendy khawatir kalau keadaan anak tersebut tidak kuat untuk pemulihan. Wendy menarik Jisoo keluar dari tirai kasur anak balita tersebut dan kini mereka berada tak jauh dari Taeyong dan teman-teman. Hanya berjarak 10 langkah.
"Unnie... waegeurae?" Tanya Jisoo khawatir sambil merapikan rambut Wendy yang acak-acakan. "Berjanji padaku untuk mengawasi anak itu. Aku mohon." Wendy menggenggam tangan Jisoo dengan kuat dengan nafas tersengal. Jisoo menatap Wendy khawatir dan sedih. "Memangnya-"
"Denyut nadi nya lemah Jisoo. Sangat lemah." Potong Wendy sambil menahan tangis. Posisi Wendy saat ini adalah mengarah kepada dimana Taeyong berada sedangkan Jisoo membelakangi Taeyong. Jadi wajah khawatir dan menahan tangis Wendy terlihat jelas dari arah Taeyong dan teman-teman.
KAMU SEDANG MEMBACA
P U Z Z L E✔️
Fanfic[Wendy/Taeyong] - Perjuangan Wendy, seorang dokter muda yang belum pernah menikah, mengadopsi pasien anak korban penyiksaan orang tuanya, Mark. Dipertemukan dengan seorang serdadu tampan, Lee Taeyong yang tiba-tiba sukarela menjadi ayah dari anak an...