Wendy terdiam di ruang jaga masih bingung dengan apa yang baru saja terjadi. Seulgi dan Daniel masih diam-diam tertawa melihat keadaannya. Wendy menoleh ke arah mereka dengan tatapan yang tidak bisa di artikan.
"Apa yang baru saja terjadi?" Tanyanya bingung. "HAHAHAHA!!" Dua temannya yang lain langsung tertawa terbahak-bahak. Wendy memejamkan matanya erat-erat sambil menghela nafas. "Apa kau terkejut?" Tanya Seulgi sembari duduk di sebelahnya dengan senyum lebar. "MENURUTMU KANG SEULGI!? Bayangkan ada pria random yang baru saja kenal denganmu beberapa hari tiba-tiba rela menjadi ayah untuk anakmu!? Apa kau tidak terkejut!?" Wendy terlihat frustasi dan kini hanya bisa bersender lemas di kursi kantor.
"Tapi kan dia baik padamu Wan. Bahkan menjagamu saat sakit!" Ucap Daniel. Wendy menatap Daniel dengan terkejut. "Kau pasti bercanda. Bagaimana bisa kau membelanya ya tuhan... aku harus bagaimana? Apa yang harus aku katakan pada eommaku!?" Tanya Wendy panik saat mengingat ibunya.
Seulgi dan Daniel masih tertawa namun lama kelamaan mereka juga merasa iba pada Wendy yang terlihat benar-benar kebingungan. "Sebelum kau membicarakannya dengan eomma mu, kau harus menanyakan kejelasan mengenai semua ini dengan Taeyong. Bagaimana bisa kau menjelaskan sesuatu kepada eomma mu jika kau sendiri tidak tau apa yang terjadi?" Daniel memberi saran.
"Kau benar..." Jawab Wendy lirih. "Ajak bertemu hanya berdua. Perjelas semuanya secara langsung. Tapi entah kenapa aku yakin dia memang orang yang baik. Setidaknya untuk saat ini." Ucap Seulgi. Wendy terdiam lalu tak lama kemudian terdengar suara lift yang terbuka dan benar saja itu Taeyong dan Mark. "Sana!" Seulgi menepuk pundak Wendy lalu pergi meninggalkan Wendy sendirian di ruang tersebut.
Wendy berdiri dan berjalan menuju Taeyong dan Mark yang tak jauh dari ruang jaga. Wendy tersenyum saat Mark memamerkan sandwich yang ia beli di kantin. "Bisa kita bicara?" Tanya Wendy pada Taeyong. "Mark, bolehkan Mark main dulu dengan Seulgi eomma?" Tanya Wendy pada Mark. "Wae? Aku masih ingin dengan appa..." Ucapnya manja.
Wendy menghela nafas lalu menatap Taeyong putus asa. Taeyong yang mengerti seberapa penting yang akan mereka bahas. Kemudian berkata, "Nanti kan bertemu lagi. Appa hanya akan pergi sebentar, Mark masih bisa bertemu lagi dengan appa disini." Ucap Taeyong.
Mark memanyunkan bibirnya namun tetap menganggukan kepalanya. "Baiklah." Ucapnya menurut. Taeyong menurunkan Mark dari gendongannya lalu kini ia tersisa berdua dengan Wendy di lorong rumah sakit yang sepi. "Ok. Mau bicara dimana?" Tanya Taeyong. "Di kantin saja." Jawab Wendy. Mereka kembali turun ke lantai bawah dan meninggalkan Mark dengan Seulgi dan teman-temannya yang lain.
...Mereka duduk di meja kantin yang posisi nya berada di pojok dan menempel pada jendela besar yang mengarah ke jalan juga trotoar. "Jadi, apa yang mau kau bicarakan?" Tanya Taeyong santai. Wendy menatapnya bingung. "Tidakkah kau yang seharusnya menjelaskan sesuatu?" Tanya Wendy balik.
Taeyong terdiam lalu berpikir. "Apa memangnya yang harus aku jelaskan?" Pertanyaan Taeyong membuat Wendy mengerjapkan matanya berkali-kali sebelum menjawab, "Tentang kau yang tiba-tiba mengajukan diri untuk menjadi ayahnya Mark?" Wendy kembali bertanya. Taeyong hanya merespon dengan tawa lalu kembali bertanya, "Memangnya kenapa jika aku menawarkan diri untuk menjadi ayahnya Mark?"
"Tentu saja membingungkan untukku yang statusnya adalah ibunya! Kau tidak berpikir sejauh itu? Apa alasannya kau tiba-tiba berkata seperti itu dihadapan banyak orang?" Wendy mulai kesal dengan Taeyong yang sedari tadi tenang-tenang saja. "Ceritakan padaku semuanya." Ucap Taeyong tiba-tiba serius.
Wendy yang tadinya kesal langsung terkejut dan menurunkan pandangannya ke meja. "D-Dia anak angkatku. Bukan anak kandung." Ucap Wendy lirih. "Jadi kau belum menikah?" Tanya Taeyong. Wendy menganggukan kepalanya. "Aku baru saja 21 tahun, Taeyong. Aku baru saja selesai sekolah dan menjadi dokter di rumah sakit inipun belum lama. Tidak ada waktu untuk hal seperti itu." Jelas Wendy.
KAMU SEDANG MEMBACA
P U Z Z L E✔️
Fiksi Penggemar[Wendy/Taeyong] - Perjuangan Wendy, seorang dokter muda yang belum pernah menikah, mengadopsi pasien anak korban penyiksaan orang tuanya, Mark. Dipertemukan dengan seorang serdadu tampan, Lee Taeyong yang tiba-tiba sukarela menjadi ayah dari anak an...