12 | Selamat datang mimpi buruk

70 15 1
                                    

Berbeda dengan hari-hari biasanya, entah karena apa hari ini Indyra dihadiahi tatapan tidak suka dari hampir semua siswi SMA Surya Aksara sejak berada di depan sekolah tadi.

Ia sama sekali tidak mengerti apa maksud tatapan tersebut. Apakah karena mereka tahu bahwa dia adalah adik dari personil band indie yang cukup ternama?

Dengan tangan yang masih memegang tumpukan buku, ia melirik satu per satu orang yang berbisik sembari menatapnya di sepanjang koridor. Karena takut ada yang salah dengan penampilannya, ia menunduk memerhatikan pakaiannya.

"Hai, Ndy!" seru seseorang dari arah belakang. Itu bukan Anna melainkan Kayla, gadis itu berusaha menyamakan langkahnya dengan Indy. "Ternyata, sesayang itu elo ke Devan," katanya kemudian.

Alis Indy menyatu. "Maksudnya, Kak?" tanya Indy dengan nada polos. Ia sama sekali tidak mengerti dengan maksud kakak kelasnya tersebut.

"Lo nggak tau?" tanya Kayla setelah menoleh.

Gadis itu menggelengkan kepalanya. "Lo udah tonton konten prank di YouTube Devan?"

Mendengar penuturan tersebut Indy semakin tidak mengerti. "Prank?"

Kayla berdecak. "Prank putus Ndy. Masa lo nggak ingat?"

Seketika matanya melebar, ia ingat dengan prank putus yang Devan lakukan waktu itu. ia juga masih ingat bagaimana ia menangis dan memohon agar cowok itu tidak pergi darinya.

Mungkin itu sebabnya orang-orang menatapnya aneh hari ini.

"Gue duluan, ya!" seru Kayla sebelum melangkah menjauh menuju kelasnya.

Di tempatnya Indy menghentikan langkah, memejamkan matanya kemudian menghembuskan napas kesal.

Namun, beberapa detik kemudian sebuah tangan mencekal perngelangan tangannya sebelum menarik tubuhnya dengan kasar.

Tepat saat dirinya berbalik, ia melihat jelas siapa yang menarik tubuhnya dengan kasar.

Agatha.

Tubuh Indy ia sandarkan pada tembok di tepi koridor. Setelah melepaskan cekalan tangannya ia melirik tubuh gadis itu dari atas sampai bawah berulang kali.

Ia menyunggingkan senyum. "Jadi ini saingan gue?" Agatha bersedekap dan menaikan kedua alisnya. Sebelum melanjutkan ia tertawa terlebih dahulu, "mending lo ngundurin diri, deh, sebelum dipermalukan."

Indy mengedipkan mata berulang kali karena takut. "Ma ... maksud Kakak?"

"Pura-pura bego lagi, lo!" bentaknya hingga beberapa orang yang lewat menatap ke arah mereka. "Lo daftarkan diri di lomba bintang kelas, kan?"

Matanya melebar, mengapa hari ini ia di kejutkan dengan dua kenyataan yang sama sekali tidak pernah ia duga?

Lomba bintang kelas adalah lomba yang diadakan setiap satu tahun sekali di SMA Surya Aksara. Bukan hanya mengandalkan kepintaran, tetapi juga kecantikan. Lomba inilah yang paling ditunggu-tunggu setiap siswi.

Ia memang pernah diminta oleh Bu Diana agar menjadi perwakilan kelasnya dalam lomba bintang kelas, tetapi seingatnya ia menolak permintaan tersebut karena menyadari dirinya tidak pantas.

Bagaimana bisa namanya terdaftar?

"Eh! Malah bengong."

Bentakkan tersebut menyadarkan Indy. Ia menggelengkan kepalanya. "Gue nggak ngerasa ikut gituan."

Agatha tertawa. "Nggak penting lo ada daftar atau enggak, yang penting lo harus ngundurkan diri," katanya kemudian menjeda sebentar, "lo sadar nggak, sih, lo itu nggak ada cantik-cantiknya? Muka lo pas-pas an, lo terlalu kurus dan kulit lo kayak ayam tiren, tau nggak?" kedua alis Agatha terangkat, senyum jahat mengembang di bibirnya.

All About JasmineTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang