11 | Alasan mencintai

73 17 1
                                    

Tindakan bodoh yang Devan lakukan membuatnya harus berakhir di Azalea cafe. Cowok yang Indy bilang adalah abangnya itu meminta Devan menunggunya di cafe ini setelah ia mengantar Indy ke rumah.

Di sebuah meja, dua orang yang duduk di sana belum juga memulai percakapan.

Terutama Devan, ialah yang paling merasa bersalah kali ini. Devan melakukan itu bukan karena termakan gosip yang mengatakan Indy berselingkuh, tetapi karena ia benar-benar tidak ingin gadis itu dimiliki orang lain selain dirinya.

"Sorry, gue beneran nggak tau kalo lo abangnya Jasmine," ucap Devan setelah berusaha mengumpulkan keberanian.

Tirta yang sedang menyandarkan tubuhnya di sandaran kursi dan bersedekap dada itu menyunggingkan senyum.

Ia memajukan tubuhnya sebelum memulai introgasi.

"Kenapa lo bisa suka sama adek gue?" tanya tirta datar.

Ia ingin menjawab pertanyaan itu dengan bercanda, tetapi ia sadar bahwa sekarang bukan waktu yang tepat untuk melakukan itu.

"Karena gue sayang, Bang," jawabnya serius. "Gue mau Jasmine bahagia sama gue, dan gue selalu usahain itu."

Ia menghela napas, kemudian melanjutkan ucapannya. "Bokap gue nggak setuju lo pacaran sama Indy."

"Gue tau," jawab Devan cepat. "Tapi gue pernah janji nggak akan ninggalin Jasmine apapun yang terjadi. Kecuali kalo ikan udah bisa bernapas di udara."

Cowok itu merutuk dirinya sendiri saat sadar dengan ucapannya yang tidak bisa di rem.

"Eh maksud gue. Apapun yang bakal terjadi, gue harus tetap bahagiain Indy," ralatnya seketika.

Alis Tirta terangkat. "Walaupun lo tau, lo nggak akan pernah dapat restu dari bokap gue?"

Ia mengangguk yakin. Ibunya pernah bilang, "laki-laki itu yang pegang janjinya, jadi kalo dia nggak bisa tanggung jawab sama janji, mending sekolah pake rok aja."

"Gue nggak tau apa yang bakalan terjadi ke depannya. Selagi gue masih sehat dan nggak lupa ingatan, gue bakal tetap nepatin janji yang udah keluar dari mulut gue."

Meskipun jawaban Devan sudah memuaskan, ia masih belum yakin cowok ini bisa menggantikan posisinya untuk menjaga Indy.

"Kenapa?"

"Karena gue sayang sama adik lo."

Jawaban yang keluar dari mulut Devan hanya berselang satu detik setelah pertanyaan ia lontarkan. Itu artinya, cowok di Devannya ini benar-benar serius dengan ucapannya.

Sudah cukup untuk kali ini. Tirta rasa Devan sudah cukup memenuhi syarat untuk bisa menjadi pacar Indy.

Tirta tersenyum. "Dengan pukulan lo tadi, lo udah cukup kuat buat ngelindungi adek gue." Ia menepuk baru Devan beberapa kali, seolah sedang memberi kepercayaan penuh untuk menjaga Indy, "Gue pegang omongan lo, dan jangan sampe gue dengar lo bikin Indy sakit hati atau nangis," kata Tirta memperingati. Kemudian, ia beranjak meninggalkan tempatnya semula.

"Soal bokap lo gimana?"

Tirta baru melewatinya beberapa langkah, saat Devan melontarkan pertanyaan itu.

"Lo udah besar, nggak perlu gue ajarin buat backstreet."

****

Devan

Selamat malam Princess Jasmine

Kalo lo tau ikan nggak akan bernapas tanpa air, berarti lo harus percaya kalo gue nggak akan bisa jauh dari lo.

All About JasmineTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang