Disinilah Jun sekarang, dengan Hana yang ada dalam gendongannya, koper dan barang anak-anaknya yang berada di tangan kiri, dan tangan mungil Dino yang digenggam oleh tangan kanan. Lagi-lagi, penampilan Jun sangat mencuri perhatian.
Gayanya yang menggunakan atasan kemeja putih dan celana Jeans berwarna biru muda yang dibagian lututnya Sobek. Gayanya tidak mencerminkan seorang ayah yang sudah memiliki dua anak. Ia sudah tiba di bandara Incheon, tetapi sepertinya Wonwoo belum sampai untuk menjemputnya.
Jun mendudukkan Hana dan Dino di kursi tunggu, saat ia melihat kembali barangnya, pasti ada yang terjatuh. Karena ia merasa kehilangan sebuah tas berwarna hitam. Ia terlihat panik karena isi tas itu adalah makanan milik Hana yang Hana sukai dan Hana tidak akan mau makan kalau tidak ada makanan itu.
"Umm.. Dino, berjanjilah pada ayah kau tidak akan meninggalkan Hana kemanapun dan mau menjaga barang dengan baik, tas milik Hana jatuh dan ayah harus mencarinya. Tunggulah ayah, dan jangan pergi kemanapun kecuali sudah ada Wonwoo gege, oke?" Ujar Jun yang dijawab "siap ayah! Aku janji!" Oleh Dino.
Jun kembali ke jalan yang pernah ia lewati dengan anak-anaknya tadi. Ia berkeliling mencari tas namun tidak menemukannya. Akhirnya ia bertanya pada petugas, namun petugas itu tidak tahu dan menghimbau agar Jun mencari ke pusat informasi. Jun pun berlari semakin jauh ke pusat informasi.
"Permisi, aku mencari sebuah tas yang ukurannya tidak terlalu besar dan berwarna hitam, apa ada disini?" Tanya Jun, "iya tuan, tetapi.. Siapa nama Anda?" Tanyanya,
"Wen Junhui, nama Korea-ku Moon Junhwi, dan di tas itu tertera nama Wen Hana" jawab Jun lancar dan petugas informasi itupun percaya tas itu milik Jun karena disana terdapat kartu identitas.
"Kamsahamnida.." Ujar Jun.▽・x・▽
Wonwoo sudah sampai di Incheon tetapi belum menemukan dimana Jun berada, bahkan Jun belum melewati pintu keluar dan Wonwoo yakin akan hal itu. Lalu, ia mencari kedalam dan menemukan Dino juga sepertinya Hana, sedang duduk di kursi tanpa Jun.
Ia segera berlari menghampiri kedua anak kecil itu, "Dino!" Seru Wonwoo dari jauh sambil sedikit berlari menghampiri Dino. Dino juga berlari pada Wonwoo dan masuk ke pelukannya. "Gege! Dino rindu gege!" Ujar Dino yang sepertinya sudah fasih berbahasa Korea. Wonwoo melihat ke belakang Dino dan ada Hana yang sudah bisa duduk.
"Hana.. Kau cantik sekali!" Ujar Wonwoo lalu mencium Hana. Wonwoo ikut duduk bersama mereka di kursi karena Dino bilang jika Jun sedang mencari barang yang hilang. Tak lama, Wonwoo bisa melihat Jun dari jauh,
Jun memang namja paling tampan yang pernah kutemui selama ini.. Batin Wonwoo. Dino yang melihat Jun,turun dari kursi dan berlari ke arah Jun. Jun yang didatangi Dino terkejut dan seharusnya Dino diam "Dino, baba sudah bilang jangan me--" ucapan Jun berhenti ketika melihat kehadiran Wonwoo disana, "baba bilang Dino boleh kemanapun jika sudah ada gege.." Jawab Dino mengerucutkan bibirnya, "maaf ya Dino, baba tidak tau.." Ujar Jun lalu dengan Dino menyusul Wonwoo dan Hana yang masih duduk.
Ketika melihat Jun yang sudah berada di depannya, Wonwoo berdiri dan Jun memeluknya sangat erat. Seakan Jun-lah yang paling merindukan dan membutuhkan Wonwoo. Padahal mereka sama-sama saling membutuhkan, "nan dangsin-i geuliwo yo.." Bisik Jun, Wonwoo tersenyum. "Nado..." Balas Wonwoo sambil mengeratkan pelukannya pada Jun.
Jika terlalu lama, mereka takut Dino berpikiran aneh. Pelukan rindu itupun terlepas. "Kau akan tinggal di apartement mu yang dulu?" Tanya Wonwoo, "iya, aku juga sudah menyuruh asisten ku menyiapkan semuanya" ujar Jun. "Ayo, kita kesana.." Ujar Wonwoo.
Jun dan kedua anaknya dibawa menuju parkiran dan Wonwoo memperlihatkan mobilnya yang diberikan oleh Seulgi sebagai hadiah ulang tahunnya. "Hebat Wonwoo, kau sudah memiliki mobil dan kau sukses! Aku bangga Padamu" ujar Wonwoo padahal kesuksesannya masih jauh dibawah Jun. "Sudahlah, ini hadiah dari kakakku" ujar Wonwoo lalu mereka masuk kedalam mobil.
Saat sudah berada di dalam mobil, Jun mendapatkan e-mail masuk ke ponselnya.
Tuan Wen Junhui, konferensi akan dilaksanakan pada lusa pukul tujuh malam hingga pukul sembilan. Undangannya sama sekali tidak bisa diganggu gugat apalagi tuan Wen sebagai pemegang saham utama. Maaf sekali kegiatan ini harus mengganggu waktu liburan Anda dan keluarga.Menyebalkan sekali..batin Jun. "Wonwoo.. Lusa aku akan menuju China untuk mengadakan pertemuan bisnis. Apa aku bisa menitipkan anak-anak Padamu?, aku akan pulang esok harinya.." Ujar Jun. Wonwoo yang sedang menyetir mengangguk, "tenang saja Jun, aku akan menjaga anak-anak. Apa aku boleh membawa mereka ke panti asuhan sesekali?" Tanya Wonwoo,
Jun mengangguk, "mereka pasti akan senang bertemu dengan anak anak" jawab Jun. "Dino, kau dan Hana turuti apa kata Wonwoo gege ya.." Ujar Jun, Dino mengangguk sedangkan Hana tidak mengerti apa yang Jun katakan sama sekali. Maklumi saja, anak berusia satu tahun..
Dino memandang keluar jendela dan merasa takjub akan pemandangan Korea yang indah. Ditambah ada beberapa pohon sakura yang sedang tumbuh disekitar jalan raya. "Jun.." Ujar Wonwoo,"hmm?"
"Apakah kegiatan di esok lusa sangat penting?"
"Iya. Itu konferensi kedua, jika aku tidak mendatanginya, aku tidak akan bisa menangani strategi selanjutnya.." Jawab Jun. Wonwoo mengangguk,"Memangnya ada apa?" Lanjut Jun.
"Aku pikir.. Entah mengapa aku ingin kau tidak kesana, tetapi ternyata itu sangat penting.."
Sebenarnya, Wonwoo merasa ada kejanggalan dalam benaknya. Ia merasa, jika Jun pergi ke China lusa, maka itu tidak baik baginya. Cuaca sedang tidak benar, kadang hujan, kadang cerah, kadang bisa sangat dingin. Dan Wonwoo berpikiran negatif akan hal itu.
.
.
.
Bersambung :)TBC :")
Ga sabar episode depan gaes :"
KAMU SEDANG MEMBACA
[🔚]While you were sleeping
Fanfic[COMPLETED☀︎] Ketika aku tertidur, apa yang menemaniku selain ingatan tentangmu? Kau bahkan pergi tapi aku masih bertahan dengan mencintai -Jeon Wonwoo. Bagaimana bisa aku tenang ketika berada di sampingmu namun kau tidak dalam ketenangan...