WonHui diary 19

197 19 7
                                    

🎵 over and over again [Nathan Sykes]




Minghao yang sedang duduk menunggu putranya tertidur agar bisa bertemu, terkejut ketika melihat Dino yang datang dengan wajah yang merah seperti baru selesai menangis. Minghao berlari menuju anaknya itu dan Dino terjatuh pada pelukan Minghao. "Eomma.., baba.. Baba hilang!" Ujar Dino membuat Minghao ikut menitikan air matanya.

Minghao bisa melihat keluarganya dari alamnya yang sekarang. Tentu ia tahu dimana Jun, bagaimana keadaannya, dan Jun sedang baik baik saja. Harusnya ia memberi tahu Dino tetapi.. Ia malah membohongi putranya.

Badan putranya bergetar hebat di pelukannya kini. Isak tangis yang kencang membuat pundaknya naik turun tidak teratur. Kini putranya sudah besar,tetapi ia senang putranya masih bisa sangat menyayangi orang tuanya. "Aku.. Aku tidak mau terbangun lagi.." Ujar Dino, membuat Minghao kebingungan. "Kenapa? Jangan lakukan itu..," ujar Minghao melarang keras Dino.

"Eomma!... Eomma kumohon!.. Turuti keinginanku sekali saja... Aku berjanji ini yang terakhir.." Ucapan Dino jelas membuat air mata Minghao semakin berderai. "Aku hanya ingin selalu bersama eomma.. Aku ingin selalu melihat eomma... Eomma... Aku.. Aku ingin bersama eomma disini... Biarkan aku mati..." Siapa sangka jika ketika Dino hancur, ia langsung ingin mati. Minghao semakin mengeratkan pelukannya, "jika kau ingin eomma bahagia,... Maka berbahagialah disana Dino.." Ujar Minghao.

"Aku tidak ingin pergi dari sini.. Lebih baik aku tertidur selamanya..." Ujar Dino yang kini merasa sangat tidak berdaya. "Kau menyayangi eomma?" Tanya Minghao, tentu saja Dino mengangguk. "Kalau begitu.. Tenangkan dirimu sekarang, dan ceritakan pada eomma apa yang membuatmu ingin disini bersama eomma.." Ujar Minghao.

"Aku merasa mereka tidak peduli padaku. Wonwoo gege, Seung-Appa, dan yang lainnya.. Jika mereka peduli padaku, mereka pasti memberi tahuku tentang ayah.. Tapi mereka membohongiku eomma!" Dino mengeluarkan semuanya pada Minghao. Minghao merasa bersedih dan ia merasa ia pun berhak dibenci putranya. Karena ia juga menyembunyikan semua tentang Jun.

"Kau merasa dibohongi tetapi kau juga belum tahu apa alasan mereka melakukan itu Padamu.."ujar Minghao lalu mengajak Dino menuju bawah pohon. Tempat biasa mereka berbincang, "kau masih kecil Dino. Saat dulu kau masih polos pun kau sudah kehilangan eomma.. Lalu sekarang kau sudah memiliki opinimu sendiri. Jika kau tahu tentang baba, apa yang akan kau lakukan?" Tanya Minghao menyadarkan Dino.

Dino merunduk dan menyadari perilakunya sekarang. "Aku.. Eomma, apa aku tidak boleh bersedih ketika orang tuaku sendiri meninggalkanku entah kemana?" Tanya Dino, Minghao tersenyum mewajarinya. "Boleh.. Tetapi jika kau berlebihan, itu juga tidak baik Dino-nya eomma.." Jawab Minghao.

Dino mengangguk, dan melihat ke arah atas dan mendapati pohon itu berbuah banyak. "Eomma, aku boleh memakan buah itu?" Tanya Dino dan Minghao mengangguk. Lalu Dino sedikit menggoyangkan pohon itu dan buahnya terjatuh. Dino menidurkan dirinya di pangkuan Minghao dan memakan buah itu, Minghao mengusap surai hitam anaknya yang lembut sambil tersenyum.

"Dengan cara apa kau kemari? Dan kenapa kau bisa selama ini.. Biasanya kau akan pergi lebih cepat" ujar Minghao, dengan polosnya Dino menjawab "mudah saja. Aku meminum obat tidur yang ada di apartement baba" ujar Dino. Minghao tidak senang dengan perkataan putranya. "Jangan seperti ini Dino, kau harus kembali sekarang juga!" Tiba tiba saja Minghao marah dan membuat Dino terduduk.

"Eomma! Aku hanya ingin bersama eomma saja! Apa sekarang eomma juga ingin aku tidak pernah melihat eomma lagi? Apa eomma ingin agar aku menjadi yatim piatu yang sebenarnya?" Tanya Dino dengan perasaan kecewa karena Minghao memarahinya. "Bukan seperti itu! Obat tidur tidak baik bagimu! Kau pikir nyawamu ada berapa?, lebih baik eomma tidak pernah bertemu denganmu lagi daripada harus melihatmu sakit parah hanya karena obat tidur!" Ujar Minghao membuat Dino mengepalkan tangannya.

Tiba tiba saja, Dino merasakan seperti ada hantaman di kepalanya entah apa itu yang kemudian membuat kepalanya pusing. Dino melihat ke arah eomma nya yang perlahan memudar bersama pandangannya. "Eomma!" Dino berteriak berusaha menahan bayangan Minghao agar tidak semakin menghilang "eomma! Jangan menghilang!". Disaat Minghao sudah transparan, Minghao tersenyum dan mengatakan sesuatu pada Dino.

"Xiao Dino.. Eomma menyayangimu.. Eomma selalu mencintaimu.. Eomma akan selalu mendukungmu darisini.., bahagiakan eomma dari sana xiao Wen.. Eomma mencintaimu.. Eomma akan selalu mencintaimu.. Ini akhir dari eomma.. Kita tidak akan pernah bertemu lagi setelah hari ini... Dino.. Berbahagialah jika kau benar-benar menyayangi eomma... Berbahagialah.., dan selamat tinggal Kesayanganku..." Ujar Minghao dan menghilang sepenuhnya. Dino merasakan tubuhnya seperti tersengat sesuatu.

"Eomma!! EOMMA!!!" Dino tersungkur dan menangis sangat kencang. Tetapi, tubuhnya benar benar tersengat sehingga ia merasa kejang dan..

Ternyata, itu di alam nyatanya..

▽・x・▽

Wonwoo yang merasa khawatir akan keadaan Dino, memutuskan untuk ke apartement Jun.

Sesampainya disana, ia benar benar merasa gusar ketika pintu unit milik Jun tidak bisa dibuka sama sekali. Sudah pasti Dino menguncinya dari dalam. Ia bertanya pada temannya, Dino juga tidak masuk sekolah hari ini. Dan Wonwoo yakin, perusahaan Wen tidak akan rugi besar jika ia mendobrak pintunya.

      Saat pintu ia buka, ia tidak menemukan siapapun. "Dino-ah!" Teriak Wonwoo di ambang kekhawatiran. Setelah berteriak beberapa kali memanggil Dino, Wonwoo menuju ke arah kamar Jun. Betapa terkejutnya Wonwoo ketika melihat tubuh Dino di atas ranjang dengan keadaan yang sangat mengenaskan.

      Bahkan Dino masih menggunakan baju seragam yang terakhir ia gunakan ketika meninggalkan panti. Wonwoo segera berlari menuju Dino dan beberapa kali membangunkannya. Dilihatnya sekotak pil obat tidur yang isinya sudah habis. Tidak mungkin.. Anak ini tidak mungkin mencoba bunuh diri kan? Wonwoo terus bertanya pada dirinya sendiri. Tanpa menunggu lama, ia segera menelepon ambulans dan membawa Dino menuju rumah sakit.

     Ia khawatir akan keadaan Dino. Setelah mereka sampai, Dino langsung dibawa ke icu dan dokter dengan cekatan menanganinya. Lalu Wonwoo memberikan obat tidur tadi pada dokter untuk dicari tahu.

                                                ▽・x・▽

     "Eomma.. Dino menyayangi eomma! Apa eomma juga menyayangi Dino?"

     "Tentu Eomma menyayangi pangeran eomma yang satu ini. Kau pangeran Eomma yang paling tampan Dino.."

     "Baba juga harus menyayangi Dino! Baba tidak boleh nakal dengan tidak menyayangi Dino!"

      "Dino adalah yang terindah di hidup baba.. Inilah dunia kita.. Untuk selalu bersama.."

     "Dan tak akan ada yang bisa melepas Dino dari eomma karena pelukan eomma yang akan selalu menjaga Dino.."

Bersambung...

TBC

Sorry gaje overboard :3

[🔚]While you were sleeping Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang