Wen Junhui duduk di tepian ranjang luxury nya yang akan terasa nyaman bagi siapapun yang menempatinya. Ia mengingat kembali semua kenangan yang pernah ia lalui bersama mantan istrinya, Xu Minghao yang kini sudah bercerai dengannya."Kenapa kau terlihat memikirkan banyak hal? Kau bisa cerita padaku.." Ujar Tzuyu, istri ketiga Wen Junhui dan menawarkan dirinya untuk menemani pria bermarga Wen itu mencurahkan semua beban hidupnya. Jun tersenyum setelah wanita itu menggenggam tangannya dan memperlihatkan tatapan yang begitu menyejukkan siapapun yang melihatnya.
Tak lama, suara pintu yang dibanting terdengar begitu nyaring di telinga mereka berdua. "Ceraikan aku atau kau perhatikan aku! Kau pikir istrimu hanya Xu Minghao yang kurus itu?!" Sana, istri keempat Wen Junhui marah karena Jun selalu memikirkan Minghao dalam segala hal. Ditambah, surat pernyataan hak milik rumah mereka, Jun bagi dua dengan Minghao yang membuat rumah itu menjadi milik Minghao separuhnya.
"Jangan menyalahkan Minghao. Tidak ada yang perlu disalahkan.." Ujar Jun berusaha setenang mungkin menghadapi sikap keras kepala istri keempatnya itu. Sana menggerlingkan kedua bola matanya, menandakan ia enggan mendengarkan Jun. Sana melempar surat pernyataan yang berada di genggamannya pada suaminya itu. Jun hanya diam dan lelah menerima sikap kekanak-kanakan. Tzuyu berdiri dan bergerak menghampiri Jun, "maafkan sikapnya yang seperti itu.. Aku akan mencoba berbicara dengannya" ujar Tzuyu.
Tentu Jun mencintai semua istrinya walaupun ia jauh lebih mencintai Minghao yang ia nikahi tanpa dasar kontrak perusahaan. Tzuyu mengusap pundak suaminya dan mengambil surat yang tergeletak di lantai, Jun menyayangi istri ketiga-nya itu yang begitu mengerti dirinya juga bisa menghadapi sikap Sana yang berlebihan. "Aku akan keluar sebentar.." Ujar Jun pada Tzuyu yang dibalas anggukan.
Jun bergerak keluar sebelum Wonwoo bertanya ia akan kemana. "Aku akan pergi mencari udara.. Aku bosan" ujar Jun dengan wajah yang memperlihatkan seluruh beban hidupnya. Jun kaya, memiliki banyak harta, dan merajai industri perusahaan. Namun, ia merasa miskin jika dihadapkan dengan masalah memiliki hati Minghao. "Boleh aku ikut?" Tanya Wonwoo, istri kedua Jun. Jun mengangguk lalu ia dan Wonwoo pergi bersama.
Jeon Wonwoo, namja yang tanpa ragu menunjukkan cintanya pada Wen Junhui walaupun ia tahu, pria China itu lebih mencintai Xu Minghao daripada apapun yang ada di dunianya termasuk ketiga istrinya yang lain. Wonwoo mengambil tangan Jun dan menautkan jari mereka. Wonwoo memasukkan tangan yang dingin itu menuju saku mantelnya. "Kau memiliki kita Jun.. Aku tahu Minghao orang yang seperti apa, jadi aku yakin ia tahu apa yang terbaik untukmu juga hidupmu" ujar Wonwoo ingin Jun tenang.
Jun melirik Wonwoo yang menunjukkan tatapan peduli. Selain Tzuyu, ada Wonwoo yang bisa membuat hati Jun tenang. "Aku yakin akan hal itu.. Terimakasih sudah mengerti diriku Wonwoo.." Jawab Jun dengan senyuman. Saat di luar, mereka melihat ada keramaian di sekitar gedung apartement yang mereka lalui. "Maaf, kalau aku boleh tahu., apa yang sedang terjadi?" Tanya Wonwoo pada salah seorang disana. "Ada seorang anak kecil yang hampir terjatuh, sepertinya ia sendirian disana, dan unit apartement itu juga terkunci dari dalam" jelas orang yang Wonwoo tanyai.
KAMU SEDANG MEMBACA
[🔚]While you were sleeping
Fanfiction[COMPLETED☀︎] Ketika aku tertidur, apa yang menemaniku selain ingatan tentangmu? Kau bahkan pergi tapi aku masih bertahan dengan mencintai -Jeon Wonwoo. Bagaimana bisa aku tenang ketika berada di sampingmu namun kau tidak dalam ketenangan...