WonHui diary 3

378 46 3
                                    

    Parental advisory explicit content
(dikit kok gk banyak :")



     "Kau sudah menyelesaikan semuanya?" Tanya Wonwoo sebagai Jun pada Minghao. "Ya, sudah kuselesaikan tuan.. Bangunan panti asuhan ini akan direnovasi menggunakan pekerja dari Wen Company. Dan keputusan sudah disetujui oleh tuan Wen Seungcheol." Ujar Minghao.

     "Lalu saat direnovasi, kami akan tinggal dimana?" Tanya Jun sebagai Wonwoo. Jun terlalu berani, seharusnya ia menjaga sikapnya. Tetapi ia pikir, mau ia sebagai Wonwoo atau sebagai Jun, Minghao tetap bawahannya dan bergerak sesuai arahannya.

     "Kalian tinggal di.." Ucapan Wonwoo terpotong, "bagaimana kalau kami tinggal di rumahmu?, maksudku.. Kami tidak masalah tinggal di gudang atau di kamar pembantu.. Asalkan.--" "--ya, kalian akan tinggal dirumahku" jawab Wonwoo memotong ucapan Junhui yang sudah mulai mendapat tatapan aneh dari Minghao.

     "Kudengar Seokmin sedang menjalankan pekerjaannya, rumah ini akan direnovasi setelah pekerjaan Seokmin selesai.." Ujar Wonwoo dengan kuasa Junhui. Minghao pun meng-iya-kan keinginan tuan mudanya itu. Lalu, mereka pergi meninggalkan panti asuhan.

                                                ▽・x・▽

     Hari ini, semua penghuni panti asuhan keluarga menuju ke mansion besar milik keluarga Wen. Jun antusias sekali karena akan pulang kerumahnya. Tetapi, ia sudah mengenal bagaimana Jeon Wonwoo yang asli. Ia dingin walau sebenarnya hangat. Berbeda dengannya yang hangat dalam ekspetasi maupun realita.

     Semuanya disambut dengan oleh para maid. "Jisung,Jeno.... Awas jatuh!" Peringat Seokmin melihat Jisung yang kejar kejaran bersama Jeno. Pekarangan mansion memang sangat luas, pemandangan mobil mewah yang berlalu lalang sudah menjadi santapan Jun sehingga merasa biasa saja ketika melihatnya.

     Mereka diberikan kamar yang dikhususkan bagi tamu. Jun melihat ibu Yoon dan ayahnya berbincang di ruang tamu. Ia pikir, ibu Yoon Jeonghan yang masih lajang dan ayahnya Wen Seungcheol yang merupakan Duda keren bisa bersatu. Jun berharap seperti itu.

     Diam diam ia mengendap ke kamarnya. Ia masuk karenaa pintu tidak dikunci. Kamarnya sepi, sepertinya tidak ada orang. Entah Jeon Wonwoo pergi kemana. Namun, saat ia memegang knop pintu kamar mandi.. Itu terbuka dari dalam.

     Jeon Wonwoo baru saja mandi dengan tubuhnya.. Pasti Wonwoo menikmati pemandangan indah tubuhku... Batin Jun. Namun sayangnya, Wonwoo tidak menggunakan handuk ketika keluar. Meskipun itu tubuhnya, Jun merasa malu sehingga ia membalikkan tubuhnya.

     "Kau!?" Wonwoo tidak percaya. Tetapi ia tidak sadar jika ia tidak menggunakan handuk. Jun berusaha berbalik badan dan.., ia mendorong Wonwoo menuju tembok.

     Ia melumat bibir merah dirinya yang menggoda syahwat siapapun yang melihatnya. Ditambah tubuh itu... Jun sudah jatuh cinta pada tubuhnya. Jun menghentikan lumatan bibirnya dan mengambil nafas karena ia kehabisan nafas.

     Ciuman itu berlanjut dan semakin memburu hingga leher Wonwoo memerah karena ciuman dan beberapa gigitan dari Junhui. Wonwoo berusaha menghentikan dan akhirnya Jun berhenti sendiri setelah nafsunya terkeluarkan.

      "Maaf.. Lain kali pakai handukmu.." Ujar Jun sebagai Wonwoo yang kemudian mengambil handuk dan melingkarkannya di pinggang tubuh yang digunakan Wonwoo. Sedangkan Wonwoo sendiri masih mematung disana.

     "Jun.. Aku mencintai tubuhmu.." Ujar Wonwoo. Ia mengatakan jika ia mencintai tubuh yang sekarang ia pakai. Awalnya Jun akan pergi, tapi ia terhenti karena pernyataan Wonwoo yang terdengar begitu lancar. Jun tersenyum. "Ayo tidur.." Ujar Jun.

[🔚]While you were sleeping Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang