22

7.5K 722 17
                                    

"Aku akan menyelidikinya" taeyong pergi tanpa sepengetahuan jaehyun ia mengikuti eomma jaehyun hatinya berkata bahwa ada tidak beres.

Setelah mengikuti wanita itu cukup lama dengan langkah yg cukup gemetar eomma jung memasuki rumah yang cukup kumuh bangunan itu terletak cukup jauh dengan kota.

"Ngapain dia" ucap taeyong penasaran.

Taeyong memperlahankan langkahnya ia tak mau misinya harus gagal diawal.

Untung saja terdapat jendela yang tak bertirai, kotak berkaca itu menghubungkan satu ruangan.

Mata taeyong membola ketika Netra nya melihat rose dengan hyungnya yang sedang berciuman.

"Shitt!! Kau brengsek sekali hyung" taeyong mengepalkan tangannya ia merasa geram oleh laki-laki blasteran itu.

Untung saja taeyong masih bisa mendengar percakapan mereka ya walaupun samar².

"Bagaimana?? Kau sudah membujuk jaehyun??".

"S-sudah t-tapi jaehyun lebih memilih lelaki itu".

PLAKKK

"KAU KAN IBUNYA!! SEHARUSNYA DENGAN MUDAH KAU BISA MEMBUJUKNYA!!" tamparan kuat mendarat dipipi eomma jung.

Taeyong sekuat tenaga menahan emosinya tangannya mengepal batu yang lumayan besar, matanya ia pejamkan dengan emosi yang memuncak taeyong mau tak mau harus mendengarkan percakapan mereka yang lainnya.

"M-maafkan aku lain kali pasti aku akan membuat jaehyun dan lelaki itu berpisah".

"Jika gagal lagi kepalamu akan jadi gantinya" johnny berucap.

"Pergilah" rose memberikan amplop coklat yang berisi uang cukup banyak.

Eomma jung pergi meninggalkan dua sejoli itu.

Wanita tua itu rela melakukan apa saja asalkan ada imbalannya, kalian tau sebenernya ia tak akan pernah merestui hubungan antara jaehyun dan rose tapi wanita itu menyukai harta yang rose miliki jika saja rose miskin pasti eomma jung sudah menendangnya.

"Akhhh" taeyong terduduk perutnya terasa amat sakit wajahnya tiba² menjadi pucat  dadanya sangat sesak ia lupa membawa alat membantu bernafas ia meremas dadanya sendiri sakit ini sungguh sakit.

"T-tolonggg".

Tiba² semua hitam.

----

"Ada apa kau mengajakku bertemu!" ucap mingyu sinis.

"Santai saja aku hanya ingin kita berkerja sama" ucap rose.

"Apa".

"Aku tau kau sangat menyukai taeyong dan kau tau aku sangat mencintai jaehyun".

"Jadi??".

"Mari kita bersama² memisahkan mereka, dengan keuntungan kau bisa memiliki taeyong".

Mingyu terdiam sejenak, cukup menarik tapi apakah ia harus melakukannya, apakah harus ia menghianati sahabatnya sendiri?.

"Aku akan pikirkan" mingyu berucap sembari melenggang pergi.

----

"Siall" ucap pria bermata bulan sabit ia menepikan mobilnya rasa ingin buang hajat sudah merasuki dirinya.

Dengan langkah cepat ia membuang air itu tepat disamping rumah kumuh itu.

"Ah legaa" ia melirik kesegala arah tatapannya terhenti ketika ia melihat seorang pria yang tak sadarkan diri.

"Siapa itu".

Dengan takut ia menghampiri pria yang pingsan itu tangannya ia julurkan tepat di hidung taeyong.

"Syukurlah dia masih hidup".

"Hey bangun,pasti dia mabuk".

"Apakah aku harus menolongnya??".

----

Jaehyun kalap taeyongnya belum pulang hingga saat ini, dengan cepat ia mengendarai mobilnya menuju kediaman seseorang.

Ia sudah mencari kesemua tempat yang taeyong sering kunjungi tapi hasilnya nihil.

"Jika ada yang macam² dengan taeyongieku aku akan menghabisinya" rahang jaehyun mengeras.

----

Tepatlah ia sekarang berada di depan pintu kediaman rose sebenarnya ia tak yakin tapi apa salahnya mencoba.

Baru saja membuka pintu jaehyun tampak terkejut dengan pemandangan yang ada didepan nya itu.

Ia menyeringai kemudian mengeluarkan ponselnya ia memotret beberapa foto hingga akhirnya ia berjalan memutari itu sambil merekam.

"Kau kena rose" jaehyun menyeringai kemudian pergi meninggalkan bangunan itu.


TBC

Hallo...
Semoga sukaa ya gaes...

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
JUST YONGIETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang