Seorang pemuda tampan dengan hoodie hitamnya sedang berjalan keluar dari bandara dengan menggeret koper hitam dibelakangnya. Wajahnya sendu dan menyejukkan hati barang siapa saja yang melihatnya. Langkah kakinya gagah dan berwibawa. Ia sesekali tersenyum tipis saat ada orang-orang menyapanya. Ia benar-benar bukan pria sombong.
Disebelahnya ada Andre selaku tangan kanannya. Sengaja bukan Andre yang membawa kopernya, karena pria tampan itu merasa kuat jika hanya menggeret koper ke mobil.
"Rasyid, Pak Edward sudah mentransfer sejumlah uang untuk lukisan yang beliau beli," kata Andre sambil melirik ponselnya yang ternyata ada pesan masuk dari Pak Edward. Andre memang memanggil nama majikannya dengan sebutan nama bukan tuan atau lainnya. Ya, semua itu adalah perintah Rasyid.
"Baguslah," jawab Rasyid melirik sekilas pada Andre dengan senyum tipisnya. Kemudian kembali memandang ke depan saat sudah mendapati mobil sedan hitamnya yang terparkir di depan dengan seorang supir yang sudah membuka pintu penumpang untuknya.
"Andre, kali ini kamu tidak perlu ikut saya. Kabari saja jika ada hal yang penting karena selama saya ada di Indonesian saya akan menghabiskan waktu bersama keluarga."
"Baik. Tapi, nanti malam kamu akan kedatangan tamu spesial dari Dubai." ucap Andre dan membuat Rasyid yang ingin memberikan kopernya pada supir tertunda.
"Tamu spesial? Siapa?" tanya Rasyid dengan menatap Andre disebelahnya.
Andre terkekeh pelan, kemudian kembali mengangkat bicara. "Dia temanmu, Rasyid. Kamu pasti tahu siapa."
Rasyid menghela napas, kembali memberikan koper pada sang supir. Kemudian koper itu masuk ke dalam bagasi mobil. Sebelum masuk ke dalam mobil, Rasyid menatap sebentar pada Andre yang sudah berdiri di samping jendela mobil dimana Rasyid berada.
"Apa dia Zaskia?" tanya Rasyid. Karena yang ada di dalam otaknya adalah Zaskia sebagai temannya di Dubai.
Dua anggukan kepala Andre sudah menjelaskan jika jawaban dari pertanyaan Rasyid adalah 'iya'.
"Untuk apa Zaskia datang ke Indonesia?" Rasyid kembali bertanya.
"Kamu akan tau jawabannya nanti malam jika Zaskia sudah tiba di rumahmu."
"Baiklah."
Setelahnya Andre menutup pintu mobil penumpang yang di naiki majikannya. Kemudian mobil sedan hitam itu melaju di jalan raya bergabung bersama pengendara lain yang tak kalah ramai kali ini.
Rasyid Gemilang Atmaja.
Seniman muda yang sukses dan terkenal diseluruh dunia diusianya dua puluh tahun. Lukisan-lukisannya selalu habis terjual dan bahkan pemuda tampan itu sering kali hadir di acara TV nasional. Banyak undangan pergelaran seni dan pameren seni yang sering kali Rasyid dapatkan. Dan tentu saja Rasyid dengan senang hati menerimanya.Siang ini Rasyid sudah tiba di Bandung dari Dubai. Pria itu baru saja menyelesaikan kuliah seninya di London. Rasyid lulus dalam waktu cepat dengan nilai yang amat tinggi. Setelah dari London, Rasyid langsung terbang ke Dubai karena acara pergelaran seni yang di adakan oleh Edward. Edward adalah seniman tua yang kaya raya dengan hasil karyanya. Rasyid senang bertemu dengan Edward.
Selama perjalanan Rasyid memikirkan Zaskia. Gadis cantik berwajah india yang akan datang menemuinya. Selama ini Rasyid memang terlihat dekat dengan Zaskia karena keduanya juga merupakan seniman bahkan mereka pun berkuliah di London.
Tapi untuk apa Zaskia datang menemuinya?
***
"Rasyid!" suara Senja terdengar menggelegar saat mendapati anak keduanya di dalam rumah yang sudah setahun tidak pulang. Wanita beranak tiga itu langsung memeluk Rasyid dengan erat. Rasa rindu Senja kepada Rasyid sungguh besar.
KAMU SEDANG MEMBACA
Assalammualaikum Terakhir
SpiritualKisah tentang seorang seniman muda, pelukis terkenal yang harus terjebak pada dua pilihan. Rasyid mencintai Melody, perempuan di masa lalunya, namun karena sebuah lamaran dari Zaskia yang berstatus sebagai sahabat Melody membuat Rasyid menerima dan...