Tentang hati yang berjuang mendapatkannya.
Tepat pada jam dua malam, kota Bandung di landa hujan bersamaan dengan sebuah mobil ambulan yang berhenti tepat di depan rumah sakit. Beberapa perawat sigap membantu untuk menurunkan brankar dan juga seorang wanita yang sedang memakai alat pernapasan di hidungnya.
Senja dan Alaska ikut mengantarkan Zaskia hingga sampai ke ruang IGD. Kedua pasangan suami istri itu cukup terkejut saat menemukan Zaskia pingsan di kamar dan langsung menghubungi ambulan.
Wajah kecemasan begitu kentara pada kedua orang tua Rasyid. Mereka sengaja tidak mengubungi Rasyid, karena Alaska tahu bahwa Zaskia pingsan karena menunggu Rasyid berjam-jam dan sudah dipastikan jika Rasyid menyakiti hati Zaskia. Pasalnya saat menemukan Zaskia, wanita itu dalam keadaan menangis.
"Apa anda keluarga Zaskia?" tanya seorang dokter lelaki muda yang baru saja keluar dari ruang IGD setelah menangani Zaskia.
"Iya, kami mertuanya. Gimana keadaannya?" balas Alaska cepat.
Seketika wajah dokter itu berubah terkejut. Menatap lamat pada Senja dan Alaska. Tak lama itu ia tersenyum tipis.
"Keadaan Zaskia lemah, kalau anda telat membawanya saya tidak tahu apa yang akan terjadi padanya. Untuk sekarang saya sarankan Zaskia harus istirahat total."
Alaska dan Senja mengangguk. Mengerti dengan situasi sekarang. Zaskia pengidap penyakit asma yang sudah di derita sejak kecil.
"Baiklah kalau begitu, saya permisi."
Dokter dengan nama Malik itu berlalu, masuk kembali ke ruangan Zaskia. Helaan napas lega terdengar dari Senja.
"Rasyid keterlaluan!" seru Alaska marah. Ia tidak tahu bagaimana menasehati anaknya yang satu itu untuk selalu ada di sisi Zaskia.
"Mas, Rasyid kan lagi jaga ustadz Adam," sela Senja.
"Aku tahu, tapi dia nggak mikir kalau ada Kia yang harus dia jaga juga."
Senja hanya terdiam. Ia mengaku jika perkataan suaminya benar, jika Rasyid juga tidak boleh membiarkan Zaskia sendiri mengingat jika wanita itu sedang sakit.
Sementara itu ada Rasyid yang baru saja keluar dari ruangan ICU terkejut saat melihat kedua orang tuanya sedang duduk di depan ruang IGD membuatnya lekas menghampiri bersama dengan pikirannya yang mulai tidak tenang.
"Ma, Pa," seru Rasyid.
Keduanya menoleh pada sumber suara dan melihat Rasyid yang berjalan mendekat. Alaska menghela napas kasar melihat anaknya.
"Kalian kenapa di rumah sakit? Siapa yang sakit?" tanya Rasyid.
Alaska menatap tajam pada anaknya sementara Senja mengelus lengan Alaska agar tidak emosi.
"Kamu tanya siapa yang sakit?" tanya Alaska dan Rasyid mengangguk. "Yang sakit istri kamu! Dia pingsan di kamar karena obatnya habis!"
Degupan jantung Rasyid terasa cepat saat mendengar apa yang disampaikan oleh Alaska. Tanpa pikir panjang Rasyid langsung berjalan mengarah ke pintu ruangan IGD, dia mendorong pintu hingga matanya menemukan Zaskia yang sedang di pasang alat pernapasan.
KAMU SEDANG MEMBACA
Assalammualaikum Terakhir
SpiritualKisah tentang seorang seniman muda, pelukis terkenal yang harus terjebak pada dua pilihan. Rasyid mencintai Melody, perempuan di masa lalunya, namun karena sebuah lamaran dari Zaskia yang berstatus sebagai sahabat Melody membuat Rasyid menerima dan...