013

15.7K 1.7K 457
                                    

Satu jam setelah akhirnya Melody bisa tenang dan tertidur dalam keadaan menangis, akhirnya ustadz Adam dan Rasyid merasa lega. Keduanya tahu bahwa ini sangat berat untuk Melody. Tapi, apapun itu cobaan dari Allah pasti setiap hambanya akan bisa melewatinya.

Ustadz Adam duduk di depan ruang Melody dirawat bersama Rasyid. Pria tua itu cukup lama terdiam dengan mata yang berkaca-kaca, di dalam hatinya ia tiada henti untuk terus berdoa demi kesembuhan putri semata wayang.

"Rasyid," lirih ustadz Adam menoleh pada Rasyid di sampingnya.

"Iya, ustadz?"

"Saya mau kasih tahu kamu tentang sesuatu."

"Sesuatu? Apa, ustadz?" tanya Rasyid.

"Tentang Melody," jawab ustadz Adam, dia menarik napas lalu menatap kembali pada Rasyid. "Sebenarnya, apa yang kamu pikirkan tentang Melody dulunya itu tidak benar, Melody masih jadi gadis yang shalehah, dia tidak pernah melakukan hal yang tidak sepatutnya. Waktu itu Diki sengaja menjebaknya hanya Diki sangat mencintai Melody."

Rasyid yang mendengarnya terkejut luar biasa, dia menatap serius pada ustadz Adam. "Diki menjebak Melody?" tanya Rasyid tidak percaya.

"Iya. Diki menjebak Melody lalu memberitahu kamu, itu dilakukan dia agar kamu membenci Melody dan pergi menjauh dari kehidupan Melody. Dan usaha Diki berhasil, kamu pergi menjauh bukan dari kehidupan Melody?"

Napas Rasyid tercekat. Apa yang dikatakan ustadz Adam benar, saat Rasyid mendengar kabar buruk itu, ia langsung patah hati dan pergi menjauh dari kehidupan Melody. Tapi, sampai sekarang Rasyid tetap masih mencintai Melody.

"Saya kecewa ustadz. Saat itu saya pikir apa yang dikatakan Diki memang benar apalagi dia memberikan bukti kepada saya."

"Percayalah, apa yang dikatakan Diki itu tidak benar. Melody masih menjadi Melody yang selalu kamu cintai."

Terdiam. Itulah yang dilakukan oleh Rasyid. Hatinya seakan berkecamuk antara senang atau sedih. Tapi, apapun yang sudah terjadi, Rasyid tidak bisa merubahnya karena ia telah menikah dengan perempuan lain. perempuan yang mencintainya dengan sangat tulus.

"Saya tahu kamu sudah menikah dengan Zaskia," kata ustadz Adam. Lantas satu tangannya menepuk pundak Rasyid membuat Rasyid langsung menatap padanya. "Apapun yang sudah kamu ketahui, jangan pernah untuk menyakiti Zaskia ataupun meninggalkannya hanya karena fakta ini," lanjut ustadz Adam.

Rasyid mengangguk. Wajahnya seperti menyimpan keraguan. Sampai pada akhirnya ustadz Adam memegang erat dadanya dan meringis kesakitan membuat Rasyid langsung sigap memegang kedua tubuh ustadz Adam.

"Jantung ustadz kambuh?" tanya Rasyid dan ustadz Adam mengangguk pelan.

"Suster tolong!" teriak Rasyid saat melihat seorang suster.

Beberapa dari suster itu langsung membawa brankar, keadaan menjadi tegang saat ustadz Adam pingsan ketika dibaringkan di brankar. Hal itu membuat Rasyid cemas dan mengikuti ustadz Adam hingga dibawa ke ruang ICU, dia menunggu di depan.

Rasyid benar-benar khawatir, ia hanya bisa berdoa pada sang maha kuasa agar ustadz Adam diberi kesembuhan. Sudah cukup beliau merasa sedih karena Melody yang sakit dan jangan ustadz Adam.

Hingga satu jam kemudian dokter keluar dari ruang ICU, menghampiri Rasyid yang sudah berdiri.

"Gimana keadaan ustadz Adam?"

"Pasien koma, denyut jantung di tubuhnya semakin melemah. Ini di sebabkan karena ada beberapa hal yang membuatnya kepikiran dan terkejut," ujar sang dokter.

Hal yang membuat ustadz Adam terkejut pastilah karena berita Melody yang lumpuh untuk sementara. Bagi ustadz Adam kebahagiaan Melody adalah hidupnya, melihat senyum Melody akan membuat ustadz Adam bisa tenang tanpa memikirkan apapun. Tapi, sekarang keadaan sudah berbeda. Semesta sedang mengujinya.

Assalammualaikum TerakhirTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang