027

11.1K 1.1K 260
                                    

Huhu akhirnya aku update lagi nih!

masih ada yang nungguin?

Maaf ya lama bet updatenya!

Terimakasih banyak yang udah nungguin ya!

JANGAN LUPA VOTE DAN KOMEN YA!

HAPPY READING!

Belajar dari kesalahan agar kamu bisa memperbaikinya di kemudian hari.

...

"Jadi kapan kalian bisa kasi Abi sama Umi cucu?"

Uhuk-uhuk

Baik Rasyid ataupun Zaskia mengalami batuk secara bersamaan. Keduanya saling pandang lalu tersenyum malu. Sementara Arsen dan Hana ikut tersenyum.

"Abi doakan semoga kalian segera memberikan Abi dan Umi cucu. Tahu sendirilah Abi ini udah kepengen gendong cucu," kata Arsen lagi.

"Doakan saja, Bi. Semoga Kia cepat hamil," balas Rasyid.

Zaskia yang duduk di samping Rasyid mengangguk setuju.

*** 

Begitu selesai dengan acara makan malam. Rasyid segera membawa Zaskia ke kamar untuk beristirahat. Ia takut jika istrinya kelelahan karena kondisi Zaskia masih belum sembuh.

"Kamu istirahat, ya, aku temenin di sini," ucap Rasyid sambil membantu memapah Zaskia untuk berbaring di ranjang.

"Makasih, ya, Mas. Aku seneng kamu bisa peduli sama aku kayak gini," balasnya. Tatapannya tidak lepas dari wajah manis Rasyid.

Rasyid mengangguk. "Aku bakal selalu peduli sama kamu karena kamu istriku. Aku nggak bakal sia-siain kesempatan kali ini."

Mendengarnya Zaskia tersenyum merekah bak bunga yang bermekaran juga hatinya yang terasa sejuk melihat Rasyid sekarang.

Namun, disela pembicaraan mereka. Ponsel yang ada di saku celana Rasyid berbunyi sebuah panggilan masuk. Pria itu lekas merogoh benda pipih di saku celananya dan melihat nama Pak Atlas salah satu rekan kerjanya di bidang melukis yang mempunyai galeri terbesar di Dubai.

"Sebentar, ya, aku terima telpon dari Pak Atlas," kata Rasyid pada Zaskia sambil memperlihatkan layar ponselnya pada Zaskia.

Wanita itu mengangguk. "Angkat dulu aja, Mas."

Rasyid segera menjauh sedikit dari Zaskia setelah menggeser icon hijau ke samping dan menempelkan ponsel ke daun telinga.

"Assalamualaikum, Pak Atlas," sapa Rasyid."

"Waalaikumsalam, Rasyid. Apa kabar? Saya dengar kamu sedang berada di Dubai?"

Rasyid mengangguk meski Pak Atlas tidak melihatnya. "Alhamdulillah saya baik, Pak. Bagaimana dengan Anda?"

"Saya juga baik. Sebenarnya saya menelepon kamu malam begini karena saya ingin menyampaikan kabar gembira buat kamu."

Wajah Rasyid tampak terkejut sesekali ia menatap Zaskia sekilas yang sedang bermain ponsel di ranjang.

"Kabar apa kalau boleh saya tahu?" tanya Rasyid.

"Karena kebetulan banget kamu ada di Dubai, jadi saya mau ajak kamu bekerja sama untuk pembukaan galeri di Inggris nanti."

"Kerja sama dengan Anda?" tanya Rasyid tak percaya. Baru kali ini ada orang besar yang ingin mengajaknya bekerja sama.

Mendengar nada bahagia dari suaminya, Zaskia langsung memandang Rasyid dengan wajah tersenyum.

Assalammualaikum TerakhirTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang