fourteen

20.1K 370 33
                                    

Lyn tengah memakan sarapannya saat chat masuk dari Hero membuatnya seketika tersedak dan terbatuk-batuk.



From: Kak Hero❤

Gue udah sampe depan rumah lo

Kalo udah siap berangkat langsung ke depan ok?




Jacob langsung mengisi air putih ke gelas dan memberikannya pada Lyn. Lyn menerimanya dan langsung meneguknya sampai habis.

"Kamu kalo makan jangan sambil main HP, jadi kesedak kan kamu?" omel Jacob.

"Sorry kak..–uhuk! Aku berangkat dulu ya Reno udah nungguin di depan!" Lyn buru-buru mencium punggung tangan kakaknya lalu berlarian ke luar rumah. Jantungnya benar-benar berdebar kencang sekarang.

Begitu membuka gerbang rumahnya, Lyn langsung berhadapan dengan Hero yang sudah siap dengan motornya. Hero kemudian memberikan helm yang khusus ia bawa untuk Lyn, tapi saat Lyn mau menerimanya Hero malah memakaikannya sendiri pada kepala Lyn.

Ini benar-benar diluar dugaan Lyn, ia sebelumnya tidak pernah menduga bahwa Hero akan tiba-tiba datang ke rumahnya untuk berangkat sekolah bersama.

Sekali lagi tolong tekankan.

BERANGKAT SEKOLAH BERSAMA!

Tidak seperti kemarin yang cenderung biasa saja saat Lyn hanya berpegangan pada tasnya. Kini Hero mengarahkan tangan Lyn agar memeluk pinggangnya. Tangan Lyn serasa lemas saja karenanya.

Selama perjalanan Lyn terus berkeringat dingin karena tangannya terus memeluk pinggang Hero. Setiap Lyn melonggarkan pelukannya pasti Hero akan menarik kembali tangan Lyn agar memeluknya erat.

TUHAN TOLONG SELAMATKAN LAH JANTUNG LYN!





*Sementara itu di sisi lain*

Jacob baru saja keluar rumah untuk menyimpan plastik besar berisi sampah ke depan, sebentar lagi truk pengangkut sampah biasanya akan lewat. Ia lalu menatap heran saat mendapati Reno yang tengah mengeluarkan motornya. Bukannya sejak tadi Reno sudah berangkat ke sekolah bersama adiknya?

"Loh Ren, Lyn mana? Bukannya kalian berdua daritadi udah berangkat?" tanya Jacob kebingungan.

Reno segera menoleh ke arah Jacob dengan raut wajah tak kalah bingungnya, "Lyn gak ada nyamperin saya kok kak, kirain saya Lyn udah berangkat duluan dianterin sama kakak."

Jacob menggaruk-garuk rambutnya, ia tambah dibuat kebingungan. "Terus tadi Lyn berangkat sama siapa ya? Lyn bilang dia berangkat sama lo. Berarti tadi Lyn bohong sama gue dong?"

Jacob membulatkan matanya saat tersadar akan satu hal. "Wah.. wah.. jangan-jangan adek gue udah punya pacar!"

***

"Lo kenapa Lyn dateng-dateng mukanya pucet gitu? Lo sakit?" tanya Silvia saat melihat sahabatnya baru datang. Selain pucat pagi ini Lyn terlihat aneh sekali.

"Tangan Lyn.. lemes.." ujar Lyn dengan nada bicaranya juga yang terdengar lemah. Sontak Silvia langsung panik.

"Lah lu kenapa?!! Tangan lo kok gemetaran juga sih??!" panik Silvia. Lyn kini duduk terkulai lemas di kursinya.

"Lemes.. tangan Lyn lemes banget.."

"Kalo sakit napa sekolah sih ah! Harusnya lo di rumah aja! Kalo perlu lo telpon gue biar gue bisa bolos sekolah sekalian nemenin lo!" omel Silvia.

"Lemes.. Lyn lemes banget.."

"Lo sarapan gak pagi tadi?!!"

"Peluk.. Lyn peluk.."

"Hah?!! Lo minta dipeluk?!! Lo kedinginan ya?!!" Silvia segera memeluk erat Lyn karena takut sahabatnya itu tengah menggigil kedinginan.

"Pagi tadi Lyn abis meluk kak Hero.. Lyn lemes banget.. tangan Lyn lemes banget.."

GUBRAK!

"SIALAN!! KIRAIN GUE LO SAKIT BENERAN!!" kesal Silvia setelah mendorong Lyn yang membuat Lyn terjatuh dari kursinya.

"GAK USAH PAKE DORONG-DORONG JUGA DONG! KALO PANTAT LYN JADI TEPOS GARA-GARA JATOH GIMANA?!!" teriak Lyn tak kalah kesal. Lyn mengusap-usap pantatnya yang sudah mencium mesra lantai.

"Dari orok juga pantat lo itu udah tepos!"

"Biarin pantatnya tepos, daripada kamu yang dadanya datar kayak triplek!" ejek Lyn tak mau kalah.

"Enak aja! Gak liat apa dada gue berisi gini!" elak Silvia tak terima.

"Iya berisi, isi busa tapi biar gak keliatan tepos!" Lyn lalu menjulurkan lidahnya ke arah Silvia.

"Nyebelin lu Lyn, gue doain tetenya gede sebelah mampus lu!"

"Lyn doain jerawatnya Via gak sembuh-sembuh!"

Setelah selesai beradu mulut, Lyn kembali duduk di kursinya. Saat mulai terhanyut dalam pikirannya, Lyn tersenyum-senyum sendiri membayangkan saat dirinya memeluk Hero di jalan tadi. Silvia yang melihat Lyn tersenyum-senyum sendiri hanya bergidik ngeri.

"Beb, itu si Lyn kenapa senyam-senyum sendiri sambil melukkin badannya gitu?" tanya Kenny pada Silvia. Pasalnya begitu memasuki kelas Kenny langsung dibuat kebingungan dengan tingkah aneh Lyn. Takutnya Lyn kenapa-napa karena terus tersenyum-senyum sendiri.

"Biasa, kesambet setan bucin." jawab Silvia.

Kenny menggeleng-gelengkan kepalanya tak habis pikir melihat tingkah Lyn. Semenjak Lyn menyukai Hero, gadis itu memang berubah semakin aneh di mata teman-temannya.

"Awas Lyn kesambet maung!" ujar Kenny mengingatkan sebelum ia menuju bangkunya.

Lyn tidak menghiraukan perkataan Kenny, pikirannya terlalu sibuk membayangkan kejadian pagi tadi saat ia berangkat bersama Hero.

Karena terlalu terhanyut dalam lamunannya tanpa sadar Lyn malah memeluk erat Silvia. Yang membuat gadis berperawakan tinggi namun kurus kering itu melayangkan protesannya.

"Lyn lepasin!! Lo rese ih kalo lagi bucin!!"

***

Part ini pendek maaf:(

Part selanjutnya bakalan lumayan panjang kok:)

Video Games | Meryl LynnTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang