Di jam istirahat ini, Lyn terus asyik menceritakan perihal kejadian pagi kepada teman-temannya. Saat ia dan Hero berangkat sekolah bersama.
Teman-teman perempuan Lyn terkecuali Silvia semuanya asyik menyimak cerita Lyn dan mereka ikut antusias mendengarnya. Sedangkan Silvia yang duduk di samping Lyn malah diam-diam mencuri makanan dari mangkuk Lyn.
"Gimana Lyn rasanya meluk Hero?" tanya salah satu teman Lyn.
Lyn menjawabnya sambil menahan rona di pipinya, "Nyaman tapi bikin deg-degan, tangan Lyn sampe lemes.."
"Terus juga badan kak Hero itu wangi bangeett.. parfumnya Lyn suka! Lyn jadi kepengen peluk kak Hero lagi!"
Tanpa Lyn sadari, Hero kini sudah berdiri di belakangnya. Teman-teman Lyn yang awalnya ikut antusias mendengar cerita Lyn seketika langsung pura-pura diam dan jaim. Sedangkan Lyn terus saja asyik bercerita karena dirinya tak menyadari keberadaan Hero yang kini sudah duduk di sampingnya. Padahal teman-temannya sudah memberikan Lyn kode lewat tatapan mereka.
"Tiap Lyn mau lepasin pelukannya pasti kak Hero langsung narik tangan Lyn lagi! Lyn kan jadi baper sendiri! Kyaaaa!"
Silvia segera menyenggol kasar lengan Lyn, dalam hati ia memaki-maki Lyn yang sangat tidak peka sekali.
"Ihh Via kenapa sih! Ganggu Lyn cerita aja!" kesal Lyn pada Silvia.
"Tengok kanan lo." bisik Silvia gregetan.
Karena bingung Lyn langsung menuruti perintah Silvia, ia menoleh ke kanan dan alangkah nya terkejutnya Lyn melihat Hero yang kini tengah duduk di samping kanannya. Pemuda itu langsung menyapa Lyn dengan senyuman manisnya begitu Lyn menatapnya.
Untung saja Lyn tidak memiliki riwayat penyakit jantung, karena kalau iya pasti sekarang Lyn sudah mati ditempat saking terkejutnya.
Silvia dan yang lainnya berusaha mati-matian untuk menahan tawa begitu melihat wajah terkejut Lyn yang benar-benar terlihat kocak. Mata melotot dengan mulut menganga lebar. Hero juga sampai dibuat tertawa kecil melihat ekpresi Lyn tersebut.
Lyn merasa sangat malu sekali, rasanya ia ingin sekali menghilang dari tempat sekarang juga tapi.. melihat wajah Hero sedekat ini terlebih pemuda itu duduk disampingnya sekarang membuat perasaan Lyn semakin tak karuan.
"Awas Lyn lemes lagi." bisik Silvia mengejek tapi Lyn malah membalasnya dengan menginjak keras kaki Silvia.
"Gapapa kan gue ikut duduk disini?" tanya Hero pada Lyn dan juga teman-teman Lyn yang lainnya.
Semuanya terkecuali Lyn kompak menjawab iya sambil mengangguk, sedangkan Lyn masih saja membisu karena ia bingung harus berkata apa. Ia terlalu gugup untuk bicara dengan Hero dalam jarak sedekat ini.
Saat Hero menggeser duduknya menjadi lebih dekat dengan Lyn, entah karena sengaja atau tidak tapi lengan Hero dan Lyn jadi saling menempel. Seperti ada aliran listrik kecil di tubuh Lyn saat ia merasakan kulit lengan Hero yang menempel pada kulit lengannya.
Teman-teman Lyn yang lain termasuk Silvia pura-pura sibuk dengan obrolan masing-masing, sedangkan Lyn terus saja diam meskipun Hero terus mengajaknya berbicara.
Karena terlalu gugup, sebelah tangan Lyn terus mencubit-cubit paha Silvia. Menandakan jika dirinya benar-benar gugup setengah mati sekarang.
"Lo mau gak ikut gue ke acara pesta ulang tahun temen gue?" tanya Hero pada Lyn.
Lyn jadi gelagapan sendiri karena ajakan Hero, kenapa Hero tiba-tiba mengajaknya? Kenapa harus ia yang diajak? Dan kenapa bibirnya tak mau diajak kompromi agar tidak tersenyum lebar.
Selain tidak bisa menahan senyumannya, Lyn tidak bisa menahan rona merah di pipinya juga. Apalagi Hero bertanya sambil terus menatap wajahnya, Lyn jadi tidak sanggup untuk menatap langsung ke arah wajah Hero.
"Mm.. m-mau kok k-kak." jawab Lyn dengan gugup.
"Bagus, nanti gue kasih tau lagi detail acaranya lewat chat." Hero kemudian bangkit dari duduknya.
Hero lalu menepuk-nepuk pelan puncak kepala Lyn. "Kalo gitu gue duluan ya." pamit Hero sebelum pergi meninggalkan meja Lyn.
"I-iya k-kak."
Hero sempat tersenyum manis kepada Lyn, dan begitu Hero sudah pergi meninggalkan Lyn, tubuh Lyn langsung merosot ke bawah bak perosotan.
"Ya ampun Lyn lo ngapain duduk di bawah?!" bingung Silvia melihat tingkah aneh sahabatnya.
"Lyn meleleh.. " jawab Lyn dengan nada dramatis yang membuat Silvia memutar bola mata malas. Sedangkan teman-teman Lyn yang lain menertawakan aksi konyol Lyn.
"Emangnya lu kata eskrim meleleh? Cepetan duduk di kursi lagi!" omel Silvia.
Dasar Lyn.
***
Sore ini Lyn terpaksa pulang sendiri, Reno sedang ada rapat OSIS jadinya Lyn tidak bisa pulang bareng dengan Reno seperti biasa. Dan karena itu Lyn memutuskan untuk pulang dengan ojol.
"Kita duluan ya Lyn! Byee!" seru Silvia yang dibonceng oleh Kenny. Lyn membalas lambaian tangan Silvia sambil tersenyum.
Lyn kini tengah menunggu ojolnya datang, ia menunggu di depan gerbang. Sebentar lagi ojolnya akan sampai.
"Mau pulang bareng gak?" tanya Hero yang tiba-tiba berada di samping Lyn dengan motornya. Lyn sampai dibuat kaget karenanya.
"E-eh kak? Mmm.. aku udah pesen ojol."
"Oh yaudah gapapa, lain kali aja kita pulang bareng."
Baru saja Hero akan menjalankan motornya lagi, motor ojol yang dipesan Lyn tiba-tiba datang dan menghalangi jalannya.
"Adek 'jodohnya Hero' ya?" tanya mas ojol itu pada Lyn.
"E-eh?" Lyn dibuat kaget sekaligus malu sendiri. Hero masih berada di sampingnya dan ia benar-benar merasa sangat malu sekali.
"Adek usernamenya namanya 'jodohnya Hero' kan?" ulang mas ojol nya lagi.
"I-iya." jawab Lyn gugup, dan ia merasa sangat malu sampai rasanya Lyn ingin hilang ditempat. Bahkan sekarang untuk menatap ke arah Hero pun Lyn tak berani. Ia terlalu malu untuk menatap ke arah Hero.
Sedangkan Hero kini terkekeh melihat Lyn yang tengah salah tingkah.
Lyn buru-buru naik ke atas motor sang ojol tanpa berani menoleh ke arah Hero. Mukanya sudah semerah kepiting rebus sekarang.
Setelah motor yang ditumpangi Lyn melaju pergi Hero mulai menjalankan motornya juga. Dan selama perjalanan menuju rumahnya Hero terus tertawa sendiri membayangkan tingkah Lyn tadi.
Gadis itu lumayan lucu juga.
***
Gue pernah pas lagi asik ngeghibahin orang tiba-tiba aja orang itu lewat di depan wkwkwkGue juga dulu sering pas lagi alay-alaynya kalo tiap bikin email atau akun apapun tuh pasti username atau sandinya suka pake nama crush, atau gak tanggal lahirnya :") padahal doi tau tanggal lahir gue aja kagak :")
Adakah yg pernah senasib?:v
KAMU SEDANG MEMBACA
Video Games | Meryl Lynn
Teen Fiction"Jangan sampe kamu biarin cowok lain meluk kamu, apalagi nyentuh pinggang sama punggung kamu.. karena pasti ujung-ujungnya.. mereka bakalan pegang ini." ujar Hero sambil meremas kedua buah dada Lyn. Sontak Lyn dibuat membelalak kaget karenanya. "Cum...