19. Distance

3K 185 3
                                    

Bagian apa yang menyebalkan dari siklus kehidupan? Kalo menurutku jawabannya adalah proses pendewasaan. Kenapa begitu? Karena dalam proses itu setiap orang harus mengorbankan banyak hal demi menjadi manusia 'dewasa' seutuhnya. Dimana arti dari dewasa bagi kebanyakan orang adalah dia yang sudah tidak lagi bergantung dengan orang tuanya, menyelesaikan pendidikannya, mendapatkan pekerjaan, memiliki penghasilan sendiri, ya seperti itulah kira-kira yang sering orang bicarakan. Padahal, proses pendewasaan bukan melulu soal materi, toh kalo berbicara soal materi, harta kedua orangtuaku tentunya sangat berlebihan jika hanya digunakan untuk menghidupi aku dan Mika saja. Lagipula, menurutku proses pendewasaan seseorang agar menjadi orang dewasa yang sesungguhnya adalah ketika orang tersebut bisa menghadapi suatu masalah yang menimpanya kemudian dia menemukan solusi dan cara yang tepat untuk menyelesaikan masalah tersebut. Benar kan?

Memikirkan hal itu menyunggingkan seutas senyum di bibirku setelah seolah mendapatkan ide brilian yang padahal adalah solusi paling sederhana yang seharusnya sudah bisa kuputuskan sejak kemarin. Ini sudah sebulan sejak keberangkatanku ke Jerman dan hal itu membuat diriku merasa sedikit terguncang karena tidak bisa lagi menemui Mikaila dengan leluasa.

Dan satu hal yang lebih menyebalkan lagi, aku harus berbagi unit apartemen dengan seseorang yang tidak aku kenal dengan baik apalagi ku kenal dekat. Kalian ingat Shakala si pembuat onar? Benar sekali, dia adalah orang yang harus tinggal satu apartemen denganku dan semua itu terjadi atas perintah grandpa tentunya.

Entah apa yang grandpa pikirkan saat memintaku membiarkan bocah itu tinggal bersamaku dan mengatakan bahwa aku harus menjaganya. Astaga grandpa, aku kemari untuk belajar, bukan untuk menjadi babysitter Shakala.

Baik, lupakan keluh kesahku barusan. Kembali lagi kepada ide brilianku tadi, kenapa aku tidak pulang saja sebentar untuk menemui Mikaila ya? Kenapa aku harus membiarkan rindu ini menyiksa diriku dulu baru aku bisa memikirkan hal itu. Astaga Lea, betapa bodohnya.

"Eleanor, Was machst du?" Tanya sebuah suara sedikit mengagetkan ku. [Apa yang sedang kamu lakukan?]

Aku menatap jengah kepada orang yang baru saja mengagetiku, Grace, sepupuku tersayang.

"Hör auf, mich so anzusehen, du magst es nie, wenn ich dich besuche." Kata Grace dengan nada kesal. [Berhenti menatapku begitu, kamu tidak pernah suka saat aku berkunjung]

"Niemand würde es mögen, wenn jemand sein Haus ohne Erlaubnis betritt."
[Tidak ada satu orangpun yang akan suka jika ada seseorang yang masuk ke rumahnya tanpa permisi]

"Ich muss sicherstellen, dass Sie am Leben sind oder nicht, weil Sie nicht auf meine Nachrichten geantwortet haben."
[Aku perlu memastikan kamu masih hidup atau tidak karena kamu belum membalas pesanku]

"Hör auf, dich über mich zu entschuldigen, wenn du dafür nicht da bist." Balasku karena merasa muak dengan kelakuan Grace yang seringkali mampir dengan alasan yang tidak jelas padahal aku bisa menebak apa yang sebenarnya dia tuju. [Berhenti mencari alasan tentangku padahal kamu kemari bukan untuk itu]

"Cousin, du verstehst mich zu sehr..."
[Sepupu, kamu terlalu memahamiku]

Aku menghela nafas kemudian menatapnya dengan malas. Jika kalian tau ya, hampir setiap hari selama aku sudah berada disini, seorang Gracia Stevania Drizzly bisa tiba-tiba berada di apartemenku dengan dalih mengunjungiku yang padahal dia sedang memata-matai Shakala. Apa dia pikir aku tidak tau apa yang dia lakukan selama inikah?

"Sie werden ihn nicht mehr so ​​sehen wie früher, er bleibt einfach in seinem Zimmer und kommt nur heraus, wenn er isst oder etwas braucht, das nicht in seinem Zimmer ist," Jelasku untuk yang kesekian kalinya setiap kali Grace mampir untuk melihat Shaka.
[Kamu tidak akan melihatnya seperti sebelum-sebelumnya, dia hanya akan terus berdiam di kamar dan hanya keluar saat dia makan atau memerlukan sesuatu yang tidak ada di kamarnya]

Mikaila. [gxg]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang